Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Viral Medsos

Nasib Caleg DPRD yang Dulu Niat Jual Ginjal untuk Kampanye, Ternyata Hanya Dapat 43 Suara

Seorang calon legislatif di Kabupaten Bondowowo, Jawa Timur sempat menjadi perhatian publik karena akan jual ginjal untuk modal kampanye.

Kolase Tribun Manado/Istimewa
Nasib Caleg DPRD yang Dulu Niat Jual Ginjal untuk Kampanye, Ternyata Hanya Dapat 43 Suara 

Setelah gagal di pilkades, ia pun maju menjadi caleg.

Posisi di partai sempat digeser

Erfin bercerita sebelum maju menjadi caleg PAN, ia sempat didatangi salah satu ketua partai di Bondowoso yang menawarinya maju sebagai anggota DPRD.

Alasannya karena Erfin dikenal baik dan memiliki massa di daerah pemilihannya.

Sosok Erfin

Erfin ternyata sebelumnya gagal dalam pemilihan kades, sehingga memutuskan mencalonkan diri menjadi caleg,

Erfin merupakan mantan Kepala Desa (Kades). Dia menjabat sebagai Kades Bataan periode tahun 2007-2013. Saat menjadi Kades, Erfin mengaku menjalankan amanat sebagai kades secara totalitas.

“Saya waktu pelayanan pada masyarakat luar biasa walaupun gajinya sedikit,” kata Erfin pada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (16/1/2024).

Pria kelahiran 23 Juni 1976 ini mengaku sempat menjual rumah warisannya untuk kegiatan di desa. Dia mengaku mendapatan penghargaan dari bupati Bondowoso saat itu, yakni Amin Said Husni.

Tak berhenti di situ, Ervin juga sempat maju dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) selanjutnya, namun ia mengaku dijegal dengan tidak lolos di tahapan administrasi.

“Tahun 2021 kemarin saya nyalon lagi, tapi di Desa Kajar, tapi tidak jadi dan ada pada posisi nomor dua,” aku dia.

Alasan jual ginjal

Setelah itu, Ervin mendatangi salah satu ketua partai di Bondowoso. Ia ditawari untuk maju sebagai anggota DPRD. Alasannya, Erfin terkenal baik dan memiliki massa di daerah pemilihannya.

“Saat itu saya bilang apa adanya, saya sekarang tidak punya apa-apa, kondisi ekonomi saya ambruk total, mohon maaf jangan paksa saya nyaleg, karena biaya besar,” ungkap dia.

Namun, ketua partai itu meyakinkan dirinya akan membantu dengan berbagai program. Hal itu membuat Erfin sepakat untuk maju sebagai Caleg.

“Setelah terjun di lapangan, warga sudah banyak yang tahu saya mau maju di Pileg, setelah pemberkasan kurang dua bulan, saya tidak dikasih kabar, ternyata saya digeser, ada yang mengganti posisi saya,” papar dia.

Selanjutnya, Erfin bertemu dengan salah satu temannya yang juga menjadi Caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN) di Kabupaten Banyuwangi.

“Besok paginya saya sowan ke ketua PAN, setelah bertemu beliau mengiyakan saya untuk maju sebagai Caleg,” jelas dia.

Ia mengaku setelah terjun ke lapangan, banyak usulan dan harapan dari masyarakat. Namun tak dipungkiri, ada sejumlah warga yang juga menanyakan soal uang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved