Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mata Lokal Memilih

Warga Kotamobagu Sulut Protes Jalannya Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Surat Suara Pemilu

Dari pantauan Tribunmanado.co.id, simulasi dimulai sekitar pukul 09.00 Wita dan berlokasi di Lapangan Kelurahan Mongkonai, Kecamatan Kotamobagu Barat.

Tribunmanado.co.id/Diki Gobel
Simulasi pemungutan dan penghitungan surat suara Pemilu di Kotamobagu, Sulawesi Utara, Kamis 1 Februari 2024. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Proses simulasi pemungutan dan penghitungan surat suara pemilihan umum (pemilu) 2024 di Kotamobagu, Sulawesi Utara dilaksanakan pada Kamis 1 Februari 2024. 

Dari pantauan Tribunmanado.co.id, simulasi dimulai sekitar pukul 09.00 Wita dan berlokasi di Lapangan Kelurahan Mongkonai, Kecamatan Kotamobagu Barat. 

Beberapa saat setelah simulasi dimulai, seorang warga terlihat mengajukan protes dari arah tenda yang disediakan panitia.

Karena tidak diindahkan, dirinya langsung beranjak menuju ke depan tempat pemungutan suara (TPS) dan mengajukan protes.

Dirinya terlihat sempat beberapa menit berbicara kepada petugas kpps yang berada di dalam TPS.

Saat dikonfirmasi awak media, warga yang bernama Wawan Setiawan itu mengatakan bila petugas kpps bisa memandu alur simulasi pemungutan suara.

Dirinya menganggap bila petugas hanya diam dan tidak membantu menyampaikan alurnya, maka tak ada gunanya simulasi.

"Tadi cuma agar supaya proses pelaksanaan simulasi ini lebih jelas. Maksudnya langkah-langkah yang dilakukan KPPS di situ (TPS) harusnya ada satu (orang) yang memandu untuk proses pelaksanaan. Tadi hanya diam, terus apa gunanya simulasi,

"Akhirnya pesannya tidak tersampaikan ke petugas kpps yang sebentar nanti akan menjalankan tugas," katanya, Kamis (1/2/2024).

Menurut Wawan, setiap alur pelaksanaan simulasi tersebut bisa dijelaskan lebih detail.

"Artinya, seperti misalnya dari jam sekian ke jam sekian itu prosesnya buka kotak. Ketika langkah itu dilaksanakan harusnya ada yang menjelaskan,

"Karena tidak semua kpps yang direkrut hari ini berpengalaman," ucapnya.

Wawan menambhakan bila masyarakat menginginkan bahwa alur proses simulasi bisa dipandu dan diarahkan oleh petugas atau panitia penyelenggara.

Setelah diberikan protes dan masukan dari warga, petugas KPPS kemudian melanjutkan alur simulasi dengan kondusif.

Tanggapan

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved