Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan Sadis di Boltim

Pelaku Kasus Pembunuhan Bocah di Boltim Sulut Dikenal Pernah Curi Pakaian Tetangga

AM wanita pelaku pembunuhan bocah di Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara pernah curi pakaian tetangga.

Penulis: Teguh Putra Mamonto | Editor: Rizali Posumah
Kolase Tribun Manado
AM wanita pelaku pembunuhan bocah di Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara pernah curi pakaian tetangga. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID -  Satu demi satu fakta terkait AM wanita pelaku pembunuhan bocah di Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara, terkuak. 

AM tega membunuh korban Tilfa Azahra Mokoagow.

Dari kesaksian tetangganya, Apri Sarundeng, pelaku AM dan korban cukup dekat.

"Korban sering main di sini (rumah pelaku) karena sudah diangap sebagai tante," ucap Apri Sarundeng kepada TribunManado di depan rumah pelaku di Kecamatan Tutuyan, Jumat (19/1/2024).

Apri mengatakan bahwa keseharian AM normal seperti biasa tidak terlihat seperti ada gangguan jiwa.

"Kalo sehari-hari normal, tidak ada tanda-tanda ganguan jiwa," terang Apri.

Apri juga mengungkapkan, pelaku pernah melakukan pencurrian pakaian.

"Cuma lalu pelaku pernah mencuri pakaian tetangga," ungkap Apri.

Selain itu pelaku juga bukan merupakan warga asli Desa Baret Tutuyan, kecamatan Tutuyan.

"Jadi dia cuma ada nikah dengan itu korban p om," ucap Apri.

Terancam Hukuman Mati

Press Conference kasus pembunuhan bocah di Boltim Sulawesi Utara.
Press Conference kasus pembunuhan bocah di Boltim Sulawesi Utara. (Polres Boltim)

AM alias Aning kini terancam hukuman mati.

Kapolres Boltim AKBP Sugeng Setyo Budi mengatakan pelaku dijerat dengan pasal 340 KUHP Sub Pasal 338 KUHP lebih sub Pasal 365 ayat (1), (3) KUHP.

“Paling berat ancaman hukuman mati atau paling ringan 12 tahun penjara,” ujarnya didampingi Kasat Reskrim Polres Boltim AKP Denny Tampenanawas.

Adapun motif tersangka AM melakukan perbuatan keji tersebut yakni mengincar barang-barang perhiasan emas yang dikenakan korban.

Setelah menghabisi nyawa korban, AM mengambil perhiasan emas korban, mendorong jasad korban ke selokan dan pulang ke rumah seperti tidak terjadi apa-apa.

"Tersangka AM sempat ikut melaksanakan salat jenazah korban," jelasnya

Setyo menjelaskan niat membunuh ini sudah direncanakan pelaku sejak 3 hari sebelumnya.

Dia mempersiapkan pisau yang sudah diasahnya menjadi sangat tipis dan tajam sehingga dengan sekali irisan saja bisa putus.

“Itu seperti pisau dapur besar tapi sudah di modifikasi mbak, sangat tipis dan tajam," ujarnya.

Sang ayah sempat Cari Anaknya di Sekitar TKP

Lokasi penemuan mayat bocah korban pembunuhan di Boltim, Sulawesi Utara.
Lokasi penemuan mayat bocah korban pembunuhan di Boltim, Sulawesi Utara. (tribunmanado.co.id/Teguh Mamonto)

Dari kesaksian Apri Sarundeng yang merupakan teman dan tetangga dari ayah korban Julkifli Mokoagow mengatakan, dirinya dan ayah korban sempat melakukan pencarian di sekitar TKP.

"Sekitar jam 4 sore saya dan ayah korban sempat cari di sekitaran TKP tapi tidak ketemu," ungkap Apri Sarundeng kepada TribunManado.co.id, pada Jumat (19/1/2024). 

Apri Sarundeng mengatakan ayah korban sudah mera ketika ia selesai menelusuri tempat korban ditemukan.

"Kayaknya so ndak kita p anak, coba cek akang di daeng (penjual emas): sepertinya anak saya sudah tidak ada, coba cek di tempat si penjual emas," kata Julkifli kepada Apri

Setelah itu Apri langsung ke toko perhiasan yang ada di Tutuyan untuk mengecek periasan dari korban.

"Kita langsung cek mar yang ada jual cuma cincin dua, gelang satu deng kalung: saya langsung cek tapi yang dijual hanya cincin dua, gelang satu dan kalung. Gelang kaki tidak ada jadi saya belum kabarkan ke ayahnya," Ungkap apri

Apri mengatakan ketika korban ditemukan dia langsung kaget ketika perhiasan korban hilang.

"Saat korban telah ditemukan, saya lihat perhiasannya sudah tidak ada. Kemudian, si penjual emas langsung menghubungi saya untuk cek perhiasan tersebut.

Setelah itu, saat nenek korban periksa, terungkap ternyata itu milik korban," terang Apri. 

Isak Tangis Iringi Pemakaman Tilfa Azahra Mokoagow

Suasana pemakaman Almarhumah Tilfa Azahra Mokoagow, bocah 8 tahun di Boltim Sulawesi Utara, korban pembunuhan perempuan AM.
Suasana pemakaman Almarhumah Tilfa Azahra Mokoagow, bocah 8 tahun di Boltim Sulawesi Utara, korban pembunuhan perempuan AM. (tribunmanado.co.id/Teguh Mamonto)

Suasana duka menyelimuti Desa Baret Tutuyan, Kecamatan Tutuyan, Kabupaten Bolaang Monggondow Timur, Sulawesi Utara.

Almarhumah Tifa Azahra Mokoagow anak berusia 8 Tahun dibunuh kerabatnya sendiri, yakni perempuan inisial AM. 

Ribuan masyarakat Boltim mengantarkan almarhumah ke tempat peristirahatan terakhir.

Isak tangis keluarga dan pelayat tidak terbendung ketika melepas almarhumah.

Terlihat ibunda Korban lemas dan menangis tak kuasa melihat anak semata wayangnya diantarkan ke tempat peristirahatan terakhir. 

Tilfa Azahra Mokoagow dikenal dengan anak yang ceria dan dekat dengan masyarakat sekitar.

"Zaa itu anak yang baik, ceria, bahkan setiap sore rajin mengaji," ucap Selly Modeong yang merupakan kerabat dari Almarhumah.

Selain itu Tilfa Azahra Mokoagow dikenal sebagai anak yang berprestasi disekolah.

"Zaa itu selalu dapat ranking di sekolah dan merupakan anak yang rajin," ungkap Modeong.

Kronologi Penemuan Mayat korban

Foto korban Tifa Azahra Mokoagow dan terduga pelaku AM.
Foto korban Tifa Azahra Mokoagow dan terduga pelaku AM. (Kolase Tribun Manado)

Mayat korban ditemuka di perkebunan kelapa. 

Saat ditemukan, kepala korban terpisah dengan tubuhnya. 

Berdasarkan keterangan Amrin Palutungan, Kordinator Tim Koordinasi Cepat BPBD Boltim ke Tribunmanado.co.id korban keluar rumah pada Kamis (18/1/2024) sekitar pukul 11.00 Wita.

Namun tidak ada kabar tentang korban hingga larut malam. 

Walhasil pihak keluarga pun mulai khawatir. 

Selanjutnya warga setempat bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) pun segra melakukan pencarian. 

Setelah dilakukan pencarian, mayat korban ditemukan pukul 19.00 Wita di perkebunan kelapa yang berjarak sekitar 300 meter dari pemukiman warga di Desa Tutuyan III, Boltim, Sulawesi Utara.

"Ditemukan sekitar habis sholat Isya oleh warga atas nama unge," ucap Amrin Palutungan.

"Korban ditemukan dengan kondisi kepala dan badan terpisah dan beberapa periasan hilang," ucapnya.(tribunmanado.co.id/Rhendi Umar/Teguh Mamonto).

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved