Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mata Lokal Memilih

Kata Pengamat Politik Sulawesi Utara Terkait Konsisten PDIP Beri Perhatian Kepada Akar Rumput

Kebetulan, kata Hasto, pada perayaan ulang tahun kali ini, PDIP menempatkan seluruh orientasinya ke akar rumput.

Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Alpen Martinus
HO
Pengamat Politik Sulawesi Utara Josef Kairupan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - HUT PDIP rencananya diselenggarakan besok, Rabu (10/1/2024). Selain tidak mendapatkan undangan, Jokowi justru berencana ke luar negeri.

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto  mengatakan pihaknya menghormati Presiden Jokowi yang menjalankan tugas negara ke Filipina.

Kebetulan, kata Hasto, pada perayaan ulang tahun kali ini, PDIP menempatkan seluruh orientasinya ke akar rumput.

Baca juga: Kader PDIP Bersemangat Turun ke Bawah Jelang HUT ke 51, Sally: Kami Partai Sandal Jepit

Terkait itu, Pengamat Politik Sulawesi Utara Josef Kairupan angkat bicara.

Kata Josef PDIP sebagai salah satu Parpol terpopuler pada Pemilu 2024 ini akan diuji apakah masih dapat menunjukkan eksistensi kedepannya atau justru akan tergerus oleh rival-rivalnya.

Dosen di FISIP Unsrat Manado menilai sejauh ini PDIP tetap konsisten dengan memberi perhatian kepada grassroot (akar rumput) dengan dibuktikan adanya pengurus sampai ke tingkat Dusun/Lingkungan di hampir masing-masing desa/kelurahan.

"Infrastruktur Partai yang mapan ini terbukti mampu mendongkrak suara sehingga menghantarkan PDIP sebagai pemenang pada pemilu-pemilu sebelumnya," ucap Josef.

Selain infrastruktur partai yang lengkap menurut Josef PDIP juga memiliki konstituen yang militan, sehingga membuat solidnya instruksi dan arah perjuangan Parpol sampai ke akar rumput.

Khusus untuk Sulut sendiri PDIP sukses membangun kepercayaan publik dengan menunjukkan kinerja baik di legislatif maupun di eksekutif.

"Hal ini harus terus dipertahankan dgn membangun komunikasi dan sosialisasi politik agar tingkat kepercayaan publik terhadap PDIP tetap terjaga," tuturnya.

Kata Josef disisi lain, kelompok yang ada di akar rumput tidak tidak dapat di generalisir sebagai masa pendukung PDIP, ada juga yang  karena figur atau ketokohan seseorang yang secara kebetulan diusung oleh PDIP maka mereka menjatuhkan pilihannya kepada PDIP.

"Elit PDIP harus jeli melihat hal ini, dengan  menghindari pembentukan opini yang sasarannya adalah menyerang kandidat tertentu, bahkan membuat roasting- roasting politik yang justru akan membuat masyarakat pemilih yang dulunya memilih PDIP justru merubah pilihannya, karena dinilai tidak menunjukkan nilai-nilai kesantunan dan bermartabat dalam proses demokrasi.

Ditambah dengan  dunia digitalisasi saat ini, setiap pernyataan-pernyataan dari para elit tidak lagi dapat di filterisasi, dengan sangat cepat dan mudah menjadi konsumsi publik," tandasnya.

Dia menambahkan hadir atau tidaknya Presiden, tergantung dari prespektif mana yang mau diangkat, jika dari sisi Presiden sebagai kepala Negara dan kepala Pemerintahan tentunya akan mendahulukan kepentingan negara yang lebih menjadi prioritas.

"Tetapi jika subjektifnya Jokowi di usung oleh PDIP sebagai presiden pada pilpres sebelumnya dan masih sebagai kader PDIP, hal ini menunjukkan ada ketidakharmonisan hubungan antara jokowi dan Elit PDIP," pungkasnya. (Edi)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved