Peristiwa Heboh di Sulut
3 Peristiwa Heboh di Sulut dalam Sepekan: Anak Bunuh Ayah hingga Ricuh Depan Kodam XIII Merdeka
Simak tiga peristiwa heboh di Sulawesi Utara dalam seminggu ini di tahun 2024. Mulai kasus anak bunuh ayah hingga ricuh di Kodam XIII Merdeka.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut tiga peristiwa heboh di Sulawesi Utara dalam sepekan.
Peristiwa tersebut termasuk kasus anak bunuh ayah di Manado hingga ricuh di markas TNI AD Kodam XIII Merdeka.
Simak selengkapnya:
1. Bocah 5 Tahun di Kotamobagu Sulawesi Utara yang Hanyut Akhirnya Ditemukan
Bocah 5 tahun asal Kotamobagu yang terseret air ditemukan.
Seperti dari pantauan Tribunmanado.co.id, Jumat (5/1/2024) di rumah keluarga, didapatkan informasi bila bocah tersebut ditemukan warga setempat di atas batu dalam keadaan tak bernyawa di sungai Ongkak.
"Warga yang temukan. Ditemukan di atas batu," kata seorang warga yang berada di depan rumah keluarga dari bocah tersebut.
Dari informasi juga didapatkan bila bocah tersebut ditemukan sekitar pukul Jumat, 10.30 Wita.
Bocah 5 tahun itu ditemukan tergeletak di atas batu di sungai Ongkak yang menuju ke arah Desa Lobong, Kabupaten Bolmong.
Dirinya menambahkan bila sebelumnya petugas gabungan juga terus berupaya melakukan pencarian sejak Kamis (4/1/2024),malam.
"Tim SAR juga bantu mencari. Sisir dengan perahu karet," terangnya.
Atas kabar tersebut, membuat situasi di depan rumah dari bocah itu kembali dikerumuni warga.
Warga yang berada di sekitar rumah keluarga yang ada di Jalan Adampe Dolot, Kelurahan Mogolaing, Kotamobagu, mulai memadati lokasi untuk menunggu jenazah dari bocah tersebut.
Akibatnya, situasi arus lalu lintas pun kita mengalami kemacetan.
2. Anak bunuh ayah
Kasus anak bunuh ayah kandung heboh di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut).
Peristiwa ini terjadi di Kelurahan Islam, Kecamatan Tuminting, Kota Manado, Selasa (2/1) sekitar pukul 23.37 Wita.
Pelaku bernama Adipati Boham (22), sedangkan korban adalah ayahnya sendiri yang bernama David Boham (52).
Adipati Boham (22) yang menyerahkan diri ke Polsek Singkil usai menghabisi nyawa ayah kandungnya.
Kasat Reskrim Polresta Manado, Kompol May Diana Sitepu, mengatakan kasus ini bermula saat korban menegur teman anaknya yang sedang makan.
"Korban ini menegur teman anaknya yang sedang makan di dapur rumah," ujarnya, Rabu (3/1/2024).
"Ia meminta agar teman dari pelaku jangan merokok di dapur," kata Sitepu.
Akibat teguran tersebut, pelaku yang sudah dalam keadaan mabuk kemudian marah dan justru membentak ayah kandungnya.
"Mereka berdua kemudian terlibat cekcok di dapur," ujarnya.
Akhir dari cekcok tersebut, pelaku kemudian menikam korban dengan pisau dapur.
"Korban ditikam di bagian perut. Sempat dilarikan ke rumah sakit tapi nyawanya tak tertolong," ujarnya.
Adipati Boham mengakui beberapa hal yang terjadi padanya selama ayahnya masih hidup.
Selain karena cekcok, korban diduga menyimpan amarah kepada ayahnya sejak lama.
Ia mengaku, dulu sering dimarahi dan dipukuli oleh korban di depan teman-temannya.
Kepada polisi, pelaku tak membantah membunuh ayah kandungnya yang bernama David Boham (52).
Namun, pelaku mengatakan sudah sangat emosi pada waktu itu.
Ia juga menyimpan amarah kepada ayahnya sejak lama.
"Saya sering dipukul sejak kecil.
Tadi malam saya dan teman diusir karena tak boleh merokok di dalam rumah," kata dia.
Pelaku mengaku marah karena sering dimarahi di depan teman-temannya.
"Bukan cuma sekali saya diusir.
Bahkan saya sering dimarahi dan dipukuli di depan teman-teman," ujarnya.
Hal inilah yang kemudian memicu emosinya lalu menikam ayahnya pada saat mengusir pelaku.
Kasus ini sedang ditangani oleh Polresta Manado.
Pasca kejadian tersebut, sang ibu yakni Beatrix Sarinda (51) warga kelurahan Kampung Islam, Kecamatan Tuminting, Manado buka suara.
Kepada awak media, ia menitipkan pesan kepada pelaku yang juga anaknya.
Ia meminta agar anaknya bisa belajar dari kesalahannya kali ini.
"Saya mau titip pesan agar dia (pelaku) mau belajar dari kesalahannya," kata dia, Rabu 3 Januari 2024 di rumahnya.
"Ini mungkin suatu pembelajaran bagi dia (pelaku), supaya kedepannya dia bisa berpikir lebih dewasa," ujarnya.
Sebagai seorang ibu, ia mengatakan tak mengira hal tersebut akan terjadi.
"Tidak pernah terpikirkan hal ini bisa terjadi," ucapnya.
"Sebagai seorang ibu saya berdoa agar dia (pelaku) bisa berubah hidupnya dan lebih menyayangi orang tua," ungkapnya lagi.
3. Ricuh di Kodam Merdeka
Kericuhan terjadi di depan Kodam XIII Merdeka, Kelurahan Teling Atas, Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat (5/1/2024) sekitar pukul 15.30 Wita.
Situasi ini terjadi akibat adanya rombongan pengantar jenazah salah satu warga masyarakat yang menimbulkan kegaduhan akibat knalpot brong dan kemacetan.
Hal tersebut ikut memancing emosi warga sepanjang jalan dan muncul bentrok kecil antar warga.
Kapendam XIII Merdeka Kolonel Kav Mujahidin menjelaskan kejadian tersebut bermula saat rombongan pengiring jenazah berangkat dari rumah duka bersama ambulance pukul 14.00 Wita.
Pengiring jenazah menggunakan roda 2 mengarah ke TPU Teling Atas dan didampingi oleh Babinsa dan Babinkamtibmas.
"Mereka sudah mendapat himbauan agar tidak membuat kegaduhan dan tertib di sepanjang rute perjalanan," jelas Kapendam Sabtu (6/1/2024)
Lanjutnya, sekira pukul 15.30 Wita rombongan pelayat melewati Pintu 2 Makodam.
Babinsa kembali mengingatkan kepada rombongan pengantar jenazah bahwa jangan membuat kegaduhan, namun tidak terima karena sebagian besar pengiring dalam pengaruh minuman keras.
Rombongan iring-iringan jenazah tersebut justru semakin melakukan kebisingan dengan menggeber-geber gas sepeda motor knalpot brong sehingga warga setempat yang melihat kejadian itu merasa terganggu dengan iring iringan tersebut.
"Mereka spontan turun ke jalan dan menghadang rombongan sehingga terlibat bentrok," jelasnya
Anggota Kodam XIII Mdk yg berada di Makodam melihat keributan tersebut keluar dengan maksud untuk melerai namun justru mendapat provokasi knalpot brong dari rombongan pengiring.
Kemudian kembali terjadi bentrokan antar warga dengan rombongan pengiring jenazah.
Namun akhirnya situasi dapat dikendalikan dan ditenangkan oleh anggota Makodam XIII dan rombongan jenazah melanjutkan perjalanan.
"Sampai berita ini diturunkan, Pihak Kodam masih terus berupaya mengumpulkan informasi tentang kejadian tersebut," jelasnya. (Ren/Nie/Gobel)
• Harga Handphone Oppo Januari 2024, Mulai Rp 1 Jutaan, Oppo A98 Dijual Segini
| Fakta-Fakta Kebakaran Rumah di Tongkaina Manado Sulut: Korban Rugi Puluhan Juta |
|
|---|
| Kronologi Polisi Gagalkan Penyelundupan Remaja Manado ke Maluku Utara untuk Kerja LC |
|
|---|
| Kecelakaan Maut, 2 Perempuan Tewas, Bus Kecepatan Tinggi Oleng Tabrak 2 Pemotor |
|
|---|
| Kronologi Terungkapnya Kasus Rudapaksa yang Dilakukan Oknum Guru Terhadap Muridnya di Bitung |
|
|---|
| Kronologi Kebakaran Rumah di Tongkaina Manado Sulut, Segini Kerugian yang Diderita Korban |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/Tiga-peristiwa-heboh-yang-terjadi-di-Sulawesi-Utara-dalam-sepekan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.