Advertorial
Pemudik Waspada Kesehatan, Langkah Preventif Jadi Kunci
Fachry Rumaf Mahasiswa S3 Prodi Entomologi Pasca Sarjana UNSRAT mengingatkan pemudik khususnya di Daerah Sulawesi Utara.
Selain itu, para pemudik juga diimbau untuk memperhatikan kondisi kesehatan pribadi dan keluarga sebelum berangkat.
Pemeriksaan kesehatan secara berkala dan vaksinasi yang sesuai dengan rekomendasi kesehatan dapat menjadi langkah proaktif untuk mencegah penyebaran penyakit.
Seseorang dapat terinfeksi dari penderita penyakit menular yang disebabkan oleh virus melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat batuk atau bersin.
Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda di sekitarnya.
Jika ada orang lain menyentuh benda yang sudah terkontaminasi dengan droplet tersebut, lalu orang itu menyentuh mata, hidung atau mulut (segitiga wajah), maka orang itu dapat terinfeksi.
Atau bisa juga seseorang terinfeksi ketika tanpa sengaja menghirup droplet dari penderita.
Gejala yang paling umum terjadi adalah demam, batuk kering, kelelahan.
Gejala yang sedikit tidak umum adalah rasa tidak nyaman dan nyeri, nyeri tenggorokan, diare, konjungtivitis (mata merah), sakit kepala, hilangnya indera perasa atau penciuman, ruam pada kulit atau perubahan warna pada jari tangan atau jari kaki.
Pemerintah Daerah bersama petugas kesehatan di pos-pos pemeriksaan di berbagai titik mudik intensif melakukan monitoring dan screening terhadap pemudik.
Kerjasama antara pemerintah dan masyarakat
diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang aman dan sehat selama arus mudik.
Dalam situasi saat ini, pemudik diingatkan untuk segera mencari bantuan medis dan melaporkan gejala-gejala yang mencurigakan.
Pelayanan kesehatan di daerah tujuan mudik telah disiapkan untuk memberikan respons cepat terhadap potensi penyebaran penyakit.
Penyebab utama perhatian terhadap kesehatan para pemudik adalah potensi peningkatan risiko penularan penyakit, terutama infeksi pernapasan seperti COVID-19 atau varian baru.
Arus mudik cenderung menciptakan kerumunan orang dan interaksi sosial yang dapat mempercepat penyebaran virus.
Faktor lain melibatkan perjalanan jarak jauh yang dapat menyebabkan kelelahan dan menurunkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan kerentanan terhadap penyakit.