Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Harga Rica di Sulut

Terungkap Penyebab Tingginya Harga Rica di Sulawesi Utara

Kepala Perwakilan BI Sulawesi Utara, Andry Prasmuko, menyampaikan penyabab tingginya harga rica di Sulut karena permintaan yang besar.

Tribun Manado/Petrick Sasauw
Harga rica di Sulawesi Utara. 

Kapasitas produksi rata-rata 8-10 ton per sekali panen.

"Jumlah itu tidak cukup untuk kebutuhan harian di Manado," kata Agustiono Salindeho, petani rica.

Karena itu, masyarakat perlu menanam sendiri untuk kebutuhan harian.

"Paling tidak dia sudah tidak beli rica lagi untuk kebutuhan dapurnya sehari-hari.

Sangat membantu," katanya.

Andrei Gelar Operasi Pasar

Wali Kota Manado, Andrei Angouw, mengungkapkan Pemkot Manado bakal menggelar operasi pasar khusus cabai rawit (rica) jelang tahun baru 2024.

"Karena ini mepet, kita akan operasi pasar.

Caranya ambil rica dari luar, kirim pakai pesawat," kata Andrei usai penyerahan bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) di Masjid Firdaus Manado, Rabu (27/12/2023).

Andrei mengatakan, langkah itu sebagai intervensi pengendalian dampak inflasi.

"Karena kan masih ada tahun baru, kebutuhan banyak," kata Andrei yang didampingi Wakil Wali Kota Manado, Richard Sualang dan Sekkot Manado, Mickler Lakat.

Ia memerintahkan Dirut PD Pasar Manado, Lucky Senduk, untuk mengupayakan pembelian rica dari luar.

Andrei mengakui, tahun ini Pemkot Manado lengah mengantisipasi kebutuhan rica di akhir tahun.

Pemkot Manado pun membagikan puluhan ribu bibit rica kepada masyarakat menjelang Desember tahun lalu.

"Harapan kita, tanaman yang tahun lalu itu bisa diharapkan, tapi tidak bisa ternyata," kata Andrei.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved