Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Jokowi

Ganjar Pranowo Tanggapi Pernyataan Zulhas soal 'Pak Jokowi Itu PAN Banget'

Ganjar Pranowo mengakui tidak apa-apa apabila Presiden Jokowi menjadi bagian dari Partai Amanat Nasional (PAN).

Editor: Frandi Piring
Dok. Sekretariat Presiden
Ganjar Pranowo akui tidak apa-apa apabila Presiden Jokowi menjadi bagian dari Partai Amanat Nasional (PAN). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 03, Ganjar Pranowo akhirnya menanggapi pernyataan Zulkifli Hasan (Zulhas) soal Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah mendapatkan KTA PAN.

Sebelumnya Zulhas mengklaim Presiden Jokowi sudah menjadi keluarga Partai Amanat Nasional (PAN)

Menanggapi hal itu, Ganjar hanya sambil tersenyum lebar.

Ia mengaku tidak ambil pusing dengan pernyataan tersebut.

Ganjar pun menyebut tidak apa-apa apabila Zulkifli Hasan membuat pernyataan seperti itu.

“Enggak apa-apa,” ucap Ganjar Pranowo seperti dimuat Facebook Kompas.com pada Selasa (19/12/2023).

Eks Gubernur Jawa Tengah ini enggan berbicara lebih banyak mengenai klaim Zulhas.

Ganjar justru berbicara mengenai sejumlah persoalan, alih-alih memberikan keterangan lebih jauh.

Pernyataan Zulhas

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyebut bahwa Presiden Jokowi sudah menjadi bagian dari PAN.

Namun PDIP sebagai partai Jokowi pun mempertanyakan Kartu Tanda Anggota (KTA) Jokowi apabila benar masuk PAN.

Menyangkal, Zulkifli Hasan (Zulhas) pun menyebut Jokowi tidak perlu KTA karena sudah dianggap keluarga PAN.

"Kok nanya KTA, sudah keluarga kok nanya KTA," jelasnya.

Dia menjelaskan, Jokowi merupakan sosok yang sejalan dengan visi dan misi PAN. Menurutnya, Jokowi mempunyai pemikiran yang maju.

"Ya Pak Jokowi itu PAN banget lho, Pak Jokowi itu kan berkemajuan," ucapnya.

Baca juga: Prabowo dan Ganjar Berebut Efek Jokowi: Ekor Jas Gerindra-PDIP, Siapa Unggul?

'Dasi Kuning' Jokowi

Sorotan dasi kuning Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi perhatian publik belum lama ini.

Pada satu kesempatan juga, Jokowi mengaku nyaman dalam hubungannya dengan Partai Golkar.

Secara terpisah, partai berlambang pohon beringin itu pun tak menampik bahwa ada sinyal Jokowi hendak bergabung.

Isu ini bermula ketika Jokowi mengenakan dasi berwarna kuning, warna yang menjadi identitas Partai Golkar, saat hendak berangkat kunjungan kerja ke Jepang pada Sabtu, 16 Desember 2023.

Dasi kuning yang dikenakan Jokowi mencuri perhatian karena Kepala Negara terbilang jarang mengenakan dasi warna tersebut.

"Pak, memakai dasi kuning maknanya apa? Tumben Pak, pakai dasi kuning," tanya wartawan, Sabtu lalu.

Mendengar pertanyaan wartawan, Jokowi tersenyum dan memberikan jawaban singkat.

"Masa enggak tahu (artinya)?" ujar Jokowi.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno sempat menjelaskan bahwa Jokowi mengenakan dasi warna kuning karena sulit mencari dasi yang lain

"Oh, tadi beliau cerita kesulitan cari dasi. Yang ada saja dipakai," ujar Pratikno.

Rasa Nyaman

Sikap Jokowi itu langsung disambut oleh Partai Golkar dengan menyebut bahwa dasi kuning yang dikenakan kader PDIP itu menandakan rasa nyaman dengan partai tersebut.

"Ini kode dari Pak Jokowi. Biasanya, kan, beliau mengenakan dasi warna lain, sekarang berubah kuning.

Buat kami partai kuning (Golkar), ini kode Pak Jokowi menunjukkan kenyamanan dengan filosofi Golkar,” kata politikus Partai Golkar Ravindra Airlangga, dikutip dari Antaranews.

Gayung bersambut, Jokowi pun mengaku bahwa dirinya nyaman atas hubungan yang terjalin dengan partai yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto itu.

Pengakuan ini disampaikan Jokowi seusai meresmikan Jembatan Otista di Bogor, Selasa (19/12/2023) kemarin.

Ketika ditanya wartawan mengenai pernyataan Ravindra, Jokowi sempat tidak menjawab lugas dengan memegang dadanya sambil berkata bahwa ia sedang tidak mengenakan dasi.

Kemudian, wartawan mengulang kembali pertanyaan soal perasaan nyaman di Partai Golkar.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun akhirnya menyatakan bahwa dirinya nyaman

"Kalau soal nyaman itu bagaimana, Pak? Nyaman enggak, Pak?" tanya wartawan.

"Nyaman," jawab Jokowi yang langsung disambung tawanya.

Sinyal gabung Golkar

Pernyataan Jokowi ini pun semakin memunculkan spekulasi bahwa dirinya bakal bergabung dengan Partai Golkar.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin tidak memungkiri bahwa partainya merasakan ada sinyal Jokowi hendak bergabung.

Namun, Nurul menegaskan bahwa belum ada pembicaraan formal terkait hal itu dan Golkar hanya menunggu dinamika yang berjalan.

"Setahu saya belum ada pembicaraan resmi, namun sinyal-sinyal untuk itu terasa di kami, kita tunggu saja," ujar Nurul kepada Kompas.com, Selasa.

Nurul mengatakan, Partai Golkar sangat terbuka bagi siapa pun yang hendak bergabung, termasuk Jokowi yang kini masih berstatus kader PDI-P.

Menurut dia, ada simbiosis mutualisme antara Golkar dan Jokowi sudah terjadi sejak lama.

Sebab, Golkar selalu menyukseskan program pemerintahan Jokowi.

"Golkar terbuka buat siapa pun, apalagi Pak Jokowi. Ketum Golkar selalu menyukseskan program Pak Jokowi.

Mulai dari penanganan covid, ekonomi stabil, dan stabilitas pembangunan IKN," kata Nurul Arifin.

Baca juga: Ganjar-Prabowo Tarung di "Kolam" Jokowi Menangkan Pilpres 2024: Ini Respons Capres PDIP

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved