Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bemo Dibunuh

Sosok Bemo di Mata Karibnya dari Mahakeret Baru Manado: Rendah Hati dan Hormat Orang Lebih Tua

Bemo dikenal sebagai preman yang rendah hati dan sosok yang menghormati orang yang lebih tua di Manado, Sulawesi Utara.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Rizali Posumah
HO/Kolase Tribun Manado
Indra Mateos alias Bemo, pria yang dijuluki Panglima Ternate Baru tewas dalam peristiwa pembunuhan yang terjadi pada Minggu (17/12/2023) malam. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Kepergian Indra Mateos alias Bemo, pria yang dijuluki Panglima Ternate Baru meninggalkan dua dan kesan kepada mereka yang mengenalnya secara dekat.

Bemo dikenal sebagai preman yang rendah hati dan sosok yang menghormati orang yang lebih tua.

"Dia suka bergaul. Setiap menyapa selalu mengawali dengan sebutan, 'yang tua'," kata Muri Salu, karib Bemo di Mahakeret Barat, Senin (18/12/2023) sore.

Muri hadir di pemakaman Bemo. Menurutnya, sapaan 'Yang Tua' simbol penghormatan.

"Minggu lalu dia bilang, yang tua, esok nanti ambil bebek pakita. Ternyata itu perbincangan terakhir," katanya lagi.

Kesan lain disampaikan Tox, warga Malalayang. "Semua temannya, orang yang sudah dikenalnya dipanggil sudara (saudara)," katanya.

Pernah sama-sama jadi warga binaan, Tox bilang, Bemo sudah seperti keluarga. "Dia rendah hati," ujarnya.

Kata Kepala Lingkungan I Ternate Tanjung

Sementara itu, di lingkungan tempatnya tinggal, Bemo dikenal sebagai sosok yang baik.

Seorang warga bernama Farly Tampilang mengaku mengenal Bemo dari sang kakak yang bernama Chandra Matheos.

Baik Farly maupun Chandra berprofesi sebagai fotografer lepas di Manado.

Ketika berkunjung ke rumah untuk mencari Chandra, Bemo pasti ada di rumah.

"Orangnya baik sekali, sangat welcome kalau ke orang lain," jelas Farly.

Ia mengaku tidak tahu pasti permasalahan yang terjadi hingga menyebabkan Bemo meninggal dunia.

Kepala Lingkungan I Ternate Tanjung, Mochtar Sawotong, juga mengatakan hal yang sama.

Ia mengenal baik Bemo dan Opal.

Hal itu membuatnya enggan berkomentar lebih.

"Keduanya, baik tersangka dan korban adalah teman baik saya," tutur Mochtar.

Bemo di Mata Anggota Polresta Manado

Beberapa polisi di Polresta Manado sangat mengenal sosok Bemo.

Mereka menyebut, Bemo saat terlibat masalah, adalah orang yang tidak sulit untuk dicari. 

"Kalau terlibat masalah pasti langsung menyerahkan diri. Bemo itu koperatif," ucap salah seorang polisi berpangkat Aipda.

Polisi itu juga menyebut, meski sering keluar masuk penjara, Bemo adalah sosok yang gemar berbagi.

Bahkan tak jarang ia sering berbagi uang ke warga. 

"Kalau ada uang, Bemo sering bagi-bagi ke warga. Dia preman tapi sangat pintar bergaul," tegas dia.

Di mata warga Singkil, Bemo dikenal sosok yang ramah. 

"Kami kenal dia memang seorang preman. Tapi Bemo juga sosok yang ramah kepada warga," ujar Fadillah salah satu warta Kecamatan Singkil.

Diketahui, Indra Matheos (37) alias Bemo tewas dalam kasus pembunuhan yang terjadi pada Minggu 17 Desember 2023 malam.

Bemo tewas ditikam oleh pelaku bernama Noval P Nur warga kelurahan Ternate Baru, Kecamatan Singkil, Manado, Sulawesi Utara.

Pelaku dan korban warga satu kelurahan

Pelaku berinisial NP alias Opal dan korban korban adalah warga di kelurahan yang sama.

Kasie Humas Polresta Manado Iptu Agus Haryono saat dikonfirmasi mengatakan pelaku sudah ditahan oleh pihaknya.

"Iya sudah kita tangkap," ujarnya.

Ia pun mengatakan pelaku mengalami luka cukup serius.

"Ada beberapa luka yang cukup serius," kata dia.

"Lukanya dibagian leher dan ada di kaki juga," tegas dia.

Saat ini Polresta Manado masih terus melakukan pengembangan terkait kasus tersebut.

Agus pun meminta agar warga tetap tenang dan menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian.

"Serahkan proses hukumnya pada kami," tegas dia. (ndo)

Almarhum Bemo Korban Kasus Pembunuhan di Manado Tinggalkan 2 Balita Kembar

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved