Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabar Israel Palestina

Sejarah Gerakan Perlawanan Hamas di Palestina, Bermula dari Organisasi Sosial Keagaman

Bagaimana hingga organisasi ini mengubah wajahnya dari gerakan sosial kemasyarakatan Islam menjadi gerakan perlawanan bersenjata? 

Editor: Rizali Posumah
Hamas/Handout via Al Jazeera
Hamas saat bebaskan sandera 13 warga Israel dan 4 tawanan Thailand. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebelum dikenal sebagai Hamas, salah satu kelompok perlawanan Palestina yang menentang pendudukan Israel ini adalah organisasi sosial keagamaan

Lantas bagaimana hingga organisasi ini mengubah wajahnya dari gerakan sosial kemasyarakatan Islam menjadi gerakan perlawanan bersenjata? 

Simak ulasan berikut ini. 

Hamas adalah bahasa arab yang berarti Semangat atau Antusiasme. 

Kepanjangan dari Hamas adalah Harakat al-Muqawamah al-Islamiyyah, atau dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai Gerakan Perlawanan Islam.

Organisasi ini didirikan pada tahun 1987, saat terjadinya Intifadhah Pertama, yaitu pemberontakan rakyat Palestina melawan militer Israel.

Hamas bermula dari  Mujama Al-Islamiyah, yang berarti Majelis Islam. 

Organisasi ini bergerak di bidang sosial. Didirikan pada tahun 1973 oleh Syaikh Ahmad Yasin.

Syaikh Ahmad Yasin sendiri merupakan seorang ulama dan aktivis Islam yang lumpuh akibat cedera tulang belakang.

Mujama Al-Islamiyah bertujuan untuk, memberikan bantuan sosial, dan mendidik generasi muda Islam Palestina.

Mujama Al-Islamiyah terinspirasi oleh ideologi Ikhwanul Muslimin, yaitu gerakan Islam yang didirikan oleh Hasan Al-Banna di Mesir pada tahun 1928.

Mujama Al-Islamiyah mendapat dukungan dari Israel pada awalnya, karena Israel menganggap Mujama Al-Islamiyah sebagai lawan dari Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), yang dipimpin oleh Yasser Arafat.

PLO adalah organisasi politik dan militer yang berjuang untuk kemerdekaan Palestina dengan cara bersenjata.

PLO bersifat sekuler dan nasionalis, dan tidak mengakui eksistensi Israel.

Israel berharap Mujama Al-Islamiyah dapat mengurangi pengaruh PLO di kalangan rakyat Palestina.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved