Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2024

69 Hari Menuju Pilpres 2024 - Usulan Debat Capres Pakai Bahasa Inggris: Kata Wapres dan Pakar

Debat capres-cawapres menggunakan bahasa Inggris ditanggapi Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini. Wapres Maruf Amin ikut menanggapi kontroversi debat

Editor: Lodie Tombeg
Kolase Tribun Manado
Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini. Debat capres-cawapres menggunakan bahasa Inggris ditanggapi Perludem. Wapres Maruf Amin ikut menanggapi kontroversi debat cawapres. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Debat capres-cawapres pertama diagendakan berlangsung Selasa 12 Desember 2023 pekan depan.

Kontroversi untuk debat cawapres. Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengubah format dari debat khusus menjadi debat cawapres didampingi capres.

Belakangan juga ramai dengan usulan debat capres-cawapres menggunakan bahasa Inggris. Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menanggapi.

Titi menilai usulan debat capres gunakan bahasa Inggris suatu hal yang berlebihan dan tidak  diperlukan publik.

Diketahui Ketua Tim Kampanye Daerah Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Sumatera Barat Andre Rosiade usulkan debat capres-cawapres gunakan bahasa Inggris.

"Tidak usah mengukur kinerja calon berlebihan, sesuai dengan konteksnya saja. Audiensi pemilih Indonesia adalah warga negara Indonesia," kata Titi ditemui di Universitas Indonesia, Depok, Selasa (5/12/2023).

Menurutnya ada forum-forum yang memang diperlukan untuk misalnya capres berbahasa Inggris. 

"Tetapi debat berbahasa Inggris menurut saya tidak dibutuhkan dalam konteks tujuan debat itu sendiri," jelasnya.

Dikatakan dosen hukum UI itu debat merupakan edukasi pemilih mendapatkan visi misi program. 

Ia menyebutkan kalau memang dirasa ada forum yang perlu disasar dengan bahasa Inggris. Buat forum khusus saja.

"Audiensi peserta kampanye itu adalah warga negara Indonesia yang berbahasa Indonesia. Jadi jangan karena kompetisi intensinya justru saling menjatuhkan," tegasnya.

Menurutnya debat capres berbahasa Inggris suatu hal yang berlebihan tidak sesuai konteks kebutuhan dan makna dari debat capres-cawapres.

"Audiens kita yang notabene adalah masyarakat Indonesia seharusnya menerima pesan debat secara mudah, sederhana dan tepat sasaran," tegasnya.

Kesungguhan Capres

Anggraini mengungkapkan bahwa kampanye merupakan pendidikan politik.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved