Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Heboh di Bitung

Kapolda Sulawesi Utara dan 2 Kelompok yang Sempat Bentrok Saling Rangkul, Tanda Sudah Damai

Lalu Kapolda merangkul mereka sehingga lebih dekat, kemudian dalam posisi berdiri, dengan kerendahan hati Kapolda bercakap dari hati kehati

Tribun Manado/Christian Wayongkere
Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto dan dua kelompok yang bentrok di Bitung berangkulan di kegiatan deklarasi damai. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Bitung - Bentrok dua kelompok di Bitung Sulawesi Utara (Sulut), berakhir dengan kesepakatan damai, Selasa (28/11/2023).

Dua kelompok yang sempat bentrok, nampak berbaur duduk berdampingan dalam acara deklarasi damai di River Side and Resto Manembo-nembo Bitung.

Mereka bahkan salam tegur sapa satu dengan lainnya.

Baca juga: Kapolda Sulawesi Utara Bakal Ngantor di Bitung, Ada yang Direncanakan

Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto dan dua kelompok yang bentrok di Bitung berangkulan di kegiatan deklarasi damai
Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto dan dua kelompok yang bentrok di Bitung berangkulan di kegiatan deklarasi damai (Tribun Manado/Christian Wayongkere)

Pemendangan itu menandakan, bahwa toleransi antar umat beragama diatas segala di Bitung meski ada bentrok dua kelompok Sabtu pekan lalu.

Dua kelompok yang terlibat bentrok, bersama organisasi kemasyarakatan adat Minahasa dan organisasi keagamaan muslim di Bitung bersama-sama menyucapkan empat poin perdamaian.

Selain itu, pimpinan organisasi bersama forkopimda Sulut, Bitung, FKUB, BSAUA Bitung membubuhkan tanda tangan di atas baliho raksasa berisi kesepakatan damai.

Pada deklarasi damai itu, berlangsung doa berantai oleh perwakilan Agama Islam, Kristen, Hindu dan Konghuchu di Bitung.

Puncaknya memasuki penghujung deklarasi damai, terdengar bunyi lagu yang dipopulerkan penyanyi Youke Fritz berjudul Hidup Rukun dan Damai.

Saat lagu di putar, Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto lansung bersalaman dan berpelukan dengan pimpinan dua kelompok yang sempat bentrok.

Lalu Kapolda merangkul mereka sehingga lebih dekat, kemudian dalam posisi berdiri, dengan kerendahan hati Kapolda bercakap dari hati kehati dengan mereka.

Pemandangan ini seperti pasir di jalan yang dihempas air laut.

Benar-benar menunjukkan semua elemen masyarakat tak ingin masalah Sabtu kemarin terjadi, karena kerukunan dan toleransi antar umat beragama di Bitung benar-benar kuat.

Irjen Pol Setyo Budiyanto Kapolda Sulut, meyakini meski tanpa adanya deklarasi masing-masing hati tulus dan sanubari ingin lakukan hal baik, untuk kita, keluarga, istri, anak-anak, ponakan dan lainnya.

Dalam menyelesaikan segala masalah yang sempat terjadi.

"Saya bersyukur, saudaraku berkenan hadir. Merupakan kehormatan buat kami sebagai Kapolda dalam menyelesaikan masalah yang sudah terjadi dan melangkah kedepan hari baru kembalikan suasana kondisi yang baik dan nyaman agar dapat beraktifitas seperti biasanya tanda ada rasa kuatir," jelas Kapolda Sulut.

Kata Kapolda, ada pihak di luar yang melakukan sesuatu yang tak lurus, kiranya peserta deklarasi dama meluruskan bahwa masalah di Bitung sudah selesai.

Kapolda menyampaikan rasa hormat dan penghargaan luar biasa ke masyarakat Bitung, lewat perwakilan organisasi kemasyarakatan adat Minahasa dan organisasi keagamaan Muslim di Bitung.(crz)

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved