Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Boltim

Kisah Rendi Mamonto, Kepsek Berprestasi di Boltim Sulawesi Utara yang Mengabdi di Desa Terpencil

Menjadi tenaga pendidik di Desa Terpencil tidak membuat semangat Rendi Mamonto S.Pd., Gr, Kepala Sekolah Menegah Pertama (SMP) Satap Bukaka, Boltim.

Penulis: Teguh Putra Mamonto | Editor: Gryfid Talumedun
Tribun Manado/Teguh Mamonto
Kisah Rendi Mamonto, Kepsek Berprestasi di Boltim Sulawesi Utara yang Mengabdi di Desa Terpencil 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Menjadi tenaga pendidik di Desa Terpencil tidak membuat semangat Rendi Mamonto S.Pd., Gr, Kepala Sekolah Menegah Pertama (SMP) Satap Bukaka, Kecamatan Kotabunan untuk terus menorehkan prestasi yang gemilang.

Buktinya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi lewat Balai Guru Penggerak Sulawesi Utara menganugrahkan Penghargaan Peserta Terbaik 1 Kategori Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Inovatif – Kepala SMP pada acara Apresiasi GTK Tahun 2023 Provinsi Sulut.

Apresiasi GTK merupakan sebuah upaya Kemendikbudristek untuk memberikan penghargaan kepada guru dan tenaga kependidikan yang telah memberikan layanan pendidikan secara baik bagi para murid serta memiliki semangat belajar, berkarya, dan berbagi sesuai dengan visi Merdeka Belajar. 

Penghargaan diberikan karena GTK memiliki praktik baik dalam mengimplementasikan kepemimpinan, pendampingan, implementasi pembelajaran berdiferensiasi yang dapat mengapresiasi para guru dan tenaga pendidik lainnya.

Baca juga: Cewek Cantik Angela Kanesia Kalangi Ingin Jadi Pengusaha Bidang Perdagangan

Mantan aktivis mahasiswa dan juga pendiri Komunitas Pecinta Alam Biosfer Kotabunan menuturkan penghargaan ini didapatkan berkat usaha yang sudah dilakukan jauh sebelunya dan kolaborasi bersama tenaga pendidik yang ada di SMP satap Bukaka. 

“juara ini bisa didapat karena saya selalu membangun kolaborasi dengan teman teman Guru di SMP Satap Bukaka. Kolaborasi ini tentu dibangun bukan saat hendak mengikuti lomba apresiasi guru dan tenaga kependidikan (GTK) namun jauh sebelum itu kami membangun kolaborasi untuk mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid, melakukan digitalisasi sekolah sampai melakukan Pengimbasan implementasi kurikulum merdeka (IKM) ke sekolah lain” Tuturnya

Dari prestasinya itu kini Bolaang Mongondow Timur menjadi perwakilan peserta dari propinsi Sulut untuk mengikuti seleksi GTK Inovatif di tingkat nasional

Di balik prestasi dan pencapaian yang gemilang ada perjuangan di dalamnya.

Rendi sudah 9 tahun mengabdi di SMP Satap Bukaka, semenjak lulus dari Perguruan tinggi awalnya Rendi mengajar di sekolah-sekolah yang ada di Tutuyan dan Kotabunan. 

Ketika lulus jadi ASN, Rendi langsung ditugaskan di SMP Bukaka yang berada di daerah terpencil. 

Pada tahun 2014-2016 Rendi setiap harinya menempuh jarak 18 kilometer dari Kotabunan menuju Sekolah tempat dia mengajar. 

"Waktu awal itu jalan belum di buat jadi harus ikut jalan memutar yang lumayan jauh," Ucap Rendi

Bahkan Rendi sesekali menginap disekolah agar bisa menghemat tenaga. 

"Terkadang saya menginap di sekolah 1-2 minggu baru pulang ke rumah," Ujarnya

Selain jarak yang jauh yang menjadi tantangan adalah Koneksi Internet yang belum mempuni. 

"Koneksi internet juga selama 9 tahun itu tidak ada sama sekali, internet baru ada 1 bulan lalu itupun baru jaringan wifi yang di tarik," Ucapnya

Walapun mengajar di Daerah yang terisolasi dan tidak memiliki koneksi internet yang memadai, Rendi memiliki mimpi agar anak-anak di Sekolahnya bisa merasakan apa yang dirasakan Anak-anak yang sekolah di Perkotaan.

"Setelah di mendapat kepercayaan dan di angkat Plt Kepsek oleh Bupati Papa icat dan tahun 2022 kamarin sudah definitif, saya berkomitmen agar sekolah saya menjadi sekolah digital yang tidak kalah dengan sekolah yang ada di Perkotaan," Ucapnya.

Kini SMP Satap Bukaka sudah dilebeli sebagai sekolah Pengerak. 

Bukan hanya mimpi, dibawah kepemimpinannya SMP Satap Bukaka sudah memiliki eskul robotic SMP. 

Di Boltim sendiri yang memiliki program Robotic hanya SMP 1 Modayag dan SMP Satap Bukaka. 

Rendi Mamonto juga sekarang sedang membawa Sekolah Satap Bukaka menjadi sekolah Digital walaupun berada di Daerah Blank Spot. 

Rendi juga sudah mulai menerapkan ujian berbasis Android di SMP Satap Bukaka. 

"Walaupun kendala jaringan, sekarang saya sudah mulai menerapkan yang namanya Assesment berbasis androi," Ungkapnya

Kedepannya dia akan menambah proyektor untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar. 

"Nantinya kalau sudah ada Dana mau beli proyektor, agar Siswa-siswi bisa belajar secara Visual," Ujarnya

Pada 2021 SMP Satap Bukaka lulus dan sudah dilebeli sebagai Salah satu dari 2.492 Pengerak Sekolah Pengerak angkatan 1.

Sekolah Penggerak adalah katalis untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia. 

"Saya mengikuti seleksi sekolah penggerak pada tahun 2021 dan dinyatakan lolos menjadi 1 dari 2.492 sekolah se Indonesia yang menjadi sekolah penggerak angkatan pertama walau SMP Satap Bukaka tergolong sekolah kecil yang memiliki murid hanya berjumlah 23 orang dan berada di daerah yang sedikit terisolir. Sebagai sekolah penggerak kami mengimplementasikan kurikulum merdeka,” Kata Mamonto. 

Profil Rendi Mamonto

Nama: Rendi Mamonto,S.Pd.,Gr.

Alamat: Kotabunan Barat

TTL: Kotabunan 15 mei 1988

Jabatan: Kepala SMP Satap Bukaka

Brn. Organisasi: Pendiri Komunitas Pecinta Alam Biosfer Kotabunan, pengurus Pemuda Muhammadiyah Boltim, KAHMI

Boltim, Sekretaris Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Boltim

 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved