Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sitaro Sulawesi Utara

Harga Cabai di Pasar Tradisional Sitaro Sulawesi Utara Rp 100 Ribu Per Kilogram

Pergerakan harga bumbu dapur di Kabupaten Siau Tagulandang BIaro (Sitaro) kembali terjadi.

Penulis: Octavian Hermanses | Editor: Chintya Rantung
Octavian Hermanses/Tribun manado
Aktivitas jual beli bumbu dapur di Pasar Ulu Siau. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pergerakan harga bumbu dapur di Kabupaten Siau Tagulandang BIaro (Sitaro) kembali terjadi.

Kali ini, bumbu dapur jenis cabai mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp 80 ribu per kilogram, naik menjadi Rp 100 ribu per kilogramnya.

Rio, salah satu penjual bumbu dapur di Pasar Ulu Siau menuturkan, kenaikan harga cabai ini telah berlangsung hampir dua pekan.

Bahkan diperkirakan, kondisi harga cabai yang tinggi ini akan berlangsung hingga awal tahun 2024 mendatang.

“Ini kan sudah dua minggu. Kemungkinan ini (harga cabai) akan lama, bahkan sampai empat bulan kedepan,” ungkap Rio, Jumat (10/11/2023).

Hal mendasar sehingga harga cabai mengalami kenaikan adalah minimnya pasokan dari daerah penghasil, khususnya Provinsi Gorontalo ke Siau.

“Sekarang kan lagi musim kemarau panjang, makanya terjadi kekeringan. Itulah sebabnya pasokan dari Gorontalo berkurang,” lanjutnya.

Dia menjelaskan, dalam sekali pengiriman, ia kerap mendapat 40 sampai 80 kilogram cabai yang akan dipasarkan ke masyarakat.

Dimana harga pengiriman cabai dari daerah pemasok berkisar antara Rp 80 ribu sampai Rp 85 ribu per karung ukuran 40 kilogram.

“Dalam seminggu biasanya ada dua sampai tiga kali pengiriman. Itupun tergantung ketersediaan dari daerah pemasok, mengingat saat ini masih musim kemarau,” bebernya.

Khusus untuk bumbu dapur Tomat, kini harga jualnnya berada di angka Rp 12 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 10.000.

Untuk Bawang Putih dijual dengan harga Rp 40 ribu hingga Rp 45 ribu per kilogram.

Sementara itu, sejumlah masyarakat yang dijumpai di Pasar Ulu Siau mengaku tak bisa berbuat banyak dengan kondisi meningkatnya harga jual cabai di pasaran.

“Mau bagaimana lagi. Tetap harus dibeli dengan harga tinggi. Mungkin tinggal kita kurangi dari sisi jumlah yang dibeli. Jika biasanya satu kilo per hari, maka dikurangi jadi setengah kilo,” ungkap Vera dan Sandra, warga Kelurahan Tarorane Siau Timur.

Mereka hanya bisa berharap harga cabai ini bisa secepatnya turun, apalagi jelang perayaan Natal dan Tahun Baru nanti. (HER)

Baca juga: Kasus DBD Alami Peningkatan Signifikan, Dinkes Sitaro Sulut Lakukan Fogging di Beberapa Wilayah

Baca juga: Peringati Hari Kesehatan Nasional ke-59, Dinas Kesehatan Sitaro Gelar Beragam Kegiatan

Baca berita lainnya di: Google News

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved