Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Cerita Dibalik Nama

Arti Nama Kampung Lili Loyor di Manado, Tempat Jual Kue Basah dan Daerah Asal Para Jawara Kungfu

Kampung Lililoyor di Kelurahan Pinaesaan, Kecamatan Wenang, kota Manado, provinsi Sulut dikenal dengan pasarnya.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Chintya Rantung
Arthur Rompis/Tribunmanado
Kampung Lililoyor di Kelurahan Pinaesaan, Kecamatan Wenang, kota Manado 

"Karena ini pemukiman," kata dia. Pasca ditertibkan, Lili Loyor jadi pasar kecil.

Hingga saat ini. Menurut dia, pasar tersebut dapat dihidupkan lagi dengan mengangkat aspek pariwisatanya.

KUNGFU

Kampung Lili Loyor di Manado, Sulawesi Utara, lebih banyak dikenal dengan pasarnya yang menyajikan aneka kue tradisional. 

Tak banyak yang tahu jika kampung itu memiliki sejarah seni bela diri Cina kuntao atau kungfu.

Kuntao di Lili Loyor diduga berasal dari Kuil Shaolin. 

Di Lili Loyor, kuntao shaolin bercampur dengan seni bela diri lain, melahirkan kuntao khas Lili Loyor. 

 Vong Kim San, pemerhati seni budaya etnis Tionghoa, menuturkan kisah yang ia dengar dari orangtuanya. 

Sebut dia, kuntao dibawa ke Manado oleh Li Ceng Hai. 

Li Ceng Hai punya keahlian kungfu shaolin.

"Kemungkinan dia datang bersamaan dengan berdirinya Klenteng Ban Hin Kiong, ratusan tahun lalu," kata dia beberapa tahun lalu.

Li Ceng Hai tak mendirikan perguruan.

Tapi murid-muridnya mendirikan dua perguruan yakni Perguruan Laba-Laba dan Tukang Sapu. 

Ayah dari Vong, yakni Qwe Heng Ciat, bergabung di Perguruan Laba Laba.

Ada pula Ku Seng yang bergabung di sana.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved