Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mata Lokal Memilih

Bobby Nasution Mengaku Masih Ingin Jadi Kader Perjuangan

Bobby Nasution saat ini berada dalam sorotan publik karena telah mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.

Editor: Alexander Pattyranie
Tribun Medan/Ho
Wali Kota Bobby Nasution saat diwawancarai Tribun Medan di Gedung DPRD Medan, Selasa (28/2/2023). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Bobby Nasution saat ini berada dalam sorotan publik karena telah mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024.

Ini menjadi isu yang kompleks mengingat Bobby masih merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

PDIP merespons sikap Bobby dengan meminta agar dia mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) partai dan mengajukan surat pengunduran diri.

Presiden Joko Widodo didampingi putrinya Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution menonton Dilan 1990 di bioskop Senayan City, Minggu (25/2/2018).(Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden)
Presiden Joko Widodo didampingi putrinya Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution menonton Dilan 1990 di bioskop Senayan City, Minggu (25/2/2018).(Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden) (istimewa)

Tindakan ini telah menimbulkan perdebatan mengenai etika dalam politik dan konsekuensi dari pilihan politik seorang anggota partai.

Bobby sendiri menyatakan bahwa dia membutuhkan waktu untuk memutuskan langkah selanjutnya, namun PDIP telah memberinya tenggat waktu tujuh hari.

Pertanyaan-pertanyaan tentang etika, loyaltas politik, dan tindakan yang diambil oleh Bobby akan menjadi topik perdebatan dan perhatian dalam beberapa hari ke depan.

Wali Kota Medan, Bobby Nasution, mengatakan telah didesak oleh PDIP untuk mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) miliknya.

Bobby mengaku, diberi waktu 7 hari untuk mengembalikan KTA dan menentukan arah politiknya pada Pillpes 2024.

Meski masih berstatus sebagai kader PDIP, Bobby secara terang-terangan telah mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Ketika ditanya wartawan tentang pengembalian KTA, Bobby mengaku belum bisa memastikan kapan akan mengembalikan KTA.

Di samping itu, dia memilih bungkam saat ditanya mengenai apa yang dibahas ketika dipanggil DPP PDIP.

"Ini masih jam kerja (dia sebagai Wali Kota Medan)," kata Bobby selepas menghadiri kegiatan peresmian pembukaan Pasar Murah di Kecamatan Medan Polonia, Kamis, (9/11/2023), dikutip dari Tribun-medan.com.

Bobby menyebut, ketika memenuhi panggilan DPP PDIP, dia diberi waktu sepekan untuk menentukan arah politiknya.

Adapun mengenai kabar dia hanya diberi waktu 3 hari oleh DPC PDIP untuk mengembalikan KTA, Bobby mengaku malah baru tahu dari awak media.

"DPC ya? Saya rasa mungkin kemarin diinformasikan pada saat di dalam ini waktunya sebenarnya dikasih waktu 7 hari dari DPP. Tapi kalau DPC menyuruh saya menyerahkan KTA dengan waktu tiga hari, ini saya juga baru tahu," katanya.

Bobby menyebut, bakal menindaklanjuti penyerahan KTA itu.

"Nanti akan kita coba tindak lanjuti," katanya.

Ketika ditanya apakah akan langsung menyerahkan KTA-nya, Bobby tidak menjawab secara gamblang.

"InsyaAllah lihat nanti. Saya sudah menyampaikan, yang pasti tidak ada yang saya ubah atau tutupi tentunya secara kader saya masih ingin jadi kader perjuangan," ujar menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.

Mengenai keputusannya mendukung Prabowo dan Gibran, Bobby mengaku memiliki pilihan berbeda dengan PDIP dalam menentukan nasib bangsa.

"Namun, dalam menentukan nasib bangsa ini saya memang berbeda. Memang DPP sampaikan kita harus bisa memilih dalam hal itu."

Bobby mengaku sudah meminta izin kepada DPP PDIP sebelum mengikuti kegiatan deklarasi dukungan kepada Prabowo.

Prabowo Subianto dan Bobby Nasution, Sabtu (28/12/2019).
Prabowo Subianto dan Bobby Nasution, Sabtu (28/12/2019). (Dokumen Partai Gerindra)

"Kemaren kegiatan yang di hari Rabu juga saya sudah minta izin kemarin ke DPP, yang kegiatan deklarasi (Pengusaha Pejuang Dukung Prabowo Gibran)," kata dia.

Kemudian, dia sekali lagi mengaku masih menjadi kader perjuangan.

"Apanya? Sejauh ini saya masih kader perjuangan," ucapnya.

Disebut seperti menantang

Sementara itu, Bendahara DPC PDIP Kota Medan, Boydo Panjaitan, menyebut Bobby terlihat seperti menunjukkan sikap menantang karena mengulur-ulur waktu pengembalian KTA.

Boydo menganggap, Bobby tidak menunjukkan sikap beretika perihal pengunduran dirinya.

"Untuk apa menahan-nahan pengunduran dirinya dilakukan? Apa gunanya? Kalau dia sibuk lakukan deklarasi-deklarasi, itu sama aja seperti menantang. Kalau etika politiknya bagus enak, kan dia sudah dipanggil diberikan sedikit peringatan dan imbauan oleh DPP tidak boleh dua kaki," ujar Boydo, Kamis, (9/11/2023), dikutip dari Tribun-medan.com.

Menurut Boydo, Bobby tidak mempunyai etika karena secara terang-terangan menyatakan dukungan kepada Prabowo dan Gibran, padahal dia masih menjadi kader PDIP.

"Jika dukung Prabowo mundur, kan kita gitu, jika ya, ya iya, jangan iya enggak, untuk apa seperti itu, jadi diri yang membuat kita tidak konsisten. Kalau dukung Prabowo, ya mundur tunjukkan saja etika, tunjukkan hal yang konsisten dan sistematis sesuai aturan yang ada," ucap Boydo.

"Jika dukung Prabowo mundur, kan kita gitu, jika ya, ya iya, jangan iya enggak, untuk apa seperti itu, jadi diri yang membuat kita tidak konsisten. Kalau dukung Prabowo, ya mundur tunjukkan saja etika, tunjukkan hal yang konsisten dan sistematis sesuai aturan yang ada," ucap Boydo.

Adapun mengenai tenggat waktu 7 hari yang diberikan PDIP, Boydo mengatakan hal tak penting lagi.

Terlebih lagi, Bobby yang menjadi Ketua Umum Relawan Barisan Pengusaha Pejuang yang menyatakan dukungan kepada Prabowo dan Gibran pada Rabu (8/11/2023).

"Kata Bobby 7 hari ya, lagian kalau sudah deklarasi ya balikin aja, kenapa harus ditahan tahan, buat saja surat pengunduran diri dan kirimkan, biar enak jadi etikanya ada, biar bagus gitu, tandanya saling menghargai," kata Boydo.

(Tribunnews/Febri) (Tribun-medan.com/Anisa Rahmadani/Anugrah Nasution)

Diolah dari artikel Tribunnews.com berjudul Fakta Anak Angkat yang Usir Ibu, Tak Diurus Orang Tua Kandung hingga Terancam Diberhentikan Kerja

Baca Berita Lainnya dari Tribun Manado di sini

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved