Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nama Pahlawan Sulut

Daftar 10 Pahlawan Nasional asal Sulawesi Utara: Sam Ratulangi hingga Arnold Mononutu, Ini Profilnya

Simak daftar 10 Pahlawan Nasional asal Sulawesi Utara berikut ini. Ada Sam Ratulangi hingga Arnold Mononutu.

Editor: Tirza Ponto
Istimewa/Kolase Tribun Manado
Daftar 10 Pahlawan Nasional asal Sulawesi Utara. Ada Sam Ratulangi hingga Arnold Mononutu. 

Pada 1915, Sam Ratulangi berhasil memperoleh ijazah guru ilmu pasti atau Middelbare Acte Wiskunde en Paedagogiek dari Universitas Amsterdam, Belanda.

Pada 1919, Sam Ratulangi memperoleh gelar Doktor der Natur-Philosophie (Dr Phil) untuk Ilmu Pasti dan Ilmu Alam dari Universitas Zurich.

Sam Ratulangi dikenal dengan filsafatnya: "Si tou timou tumou tou" yang artinya manusia baru dapat disebut sebagai manusia, jika sudah dapat memanusiakan manusia.

Pada 1923, Sam Ratulangi menjadi sekretaris badan perwakilan daerah Minahasa di Manado (Minahasa Raad) pada 1924 -1927.

5 April 1946, Sam Ratulangi beserta para pengikutnya dipenjarakan selama satu bulan di Ujung Pandang sebelum dibuang ke Serui, Irian Jaya.

Pada 10 November 1948 ketika terjadi pemecahbelahan persatuan bangsa Indonesia, Sam Ratulangi mengeluarkan Manifes Ratulangi.

Isinya adalah pernyataan keras dari Sam Ratulangi yang menentang Indonesia bagian Timur dari Republik Indonesia.

Sam Ratulangi meninggal dunia pada 30 Juni 1949 dan dimakamkan sementara di Tanah Abang sebelum pada 23 Juli 1949, jenazahnya dipindahkan ke Manado.

Pada 1961, Sam Ratulangi diberi anugrah dengan gelar Pahlawan Nasional Indonesia melalui Keppres No. 590 Tahun 1961.

2. Arie F Lasut

Arie Lasut Pahlawan Nasional
Arie Lasut Pahlawan Nasional asal Sulawesi Utara (Internet sudut energi)

Arie Frederick Lasut adalah pahlawan Nasional asal Sulawesi Utara.

Arie Lasut lahir pada 6 Juli 1918 di Kapataran, Lembean Timur, Minahasa, Sulawesi Utara.

Arie Lasut adalah putera tertua dari delapan anak dari Darius Lasut dan Ingkan Supit.

Arie Lasut memulai pendidikannya pada tahun 1924 di sekolah dasar Belanda (Hollands Inlandse School), kemudian melanjutkan ke sekolah guru (Hollandse Inlandse Kweekschool).

Sekolah guru ini tidak diselesaikan tetapi pindah ke Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas (Algemeene Middlebare School) bagian B (Wisen Natuurkundiege Afdeling (IPA)).

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved