Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Lansia Kristen, Amos 3: 1-8, Jangan Sampai Kesalahan Menimbulkan Kesukaran Bagi Anak Cucu

Bapak lansia yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, Kita yang telah berusia senja, berusahalah berdamai dengan diri sendiri dan dengan orang lain

Editor: Chintya Rantung
Chintya Rantung/Tribun Manado
Renungan untuk Lansia Kristen 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan harian untuk para lansia kristen.

Ibu, Bapak lansia yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, Pujian dan syukur bagi Tuhan Allah dalam Yesus Kristus
yang kasih setia-Nya tidak pemah berkesudahan.

Oleh kemurahan-Nya kita diperkenankan Tuhan Allah masih tetap hidup, walaupun dengan berbagai pergumulan. Bersyukur kepada Tuhan Allah sangat penting, sebab dengan rasa syukur membuat hati lega, tidak kuatir, kuat dan selalu
bersemangat menghadapi berbagai keadaan karena karena

Tuhan Allah selalu hadir bersama dan menolong kita.

Tema Firman Tuhan Hari ini "Jadilah Penyambung Lidah Allah" adalah seruan untuk memberitakann kehendak kasih dan kebaikan Tuhan Allah di tengah berbagai aktivitas keseharian kita.

Menjadi Penyambung lidah Allah Allah artinya bagaimana orang percaya dapat menyampaikan kehendak-Nya melalui perkataan dan perbuatan.

Firman Tuhan berisi perintah, berkat tapi juga hukuman. Nabi Amos dipakai menjadi penyambung lidah Allah menyatakan apa kehendak-Nya. Ada berkat bagi yang mendengar, taat dan setia tetapi juga konsekwensi kutuk bagi yang yang mendengar dan melakukan-Nya.

Ketaatan membawa berkat tapi kedurhakaan mendatangkan hukuman. Ibu, Bapak LAN3IA yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, Umat Israel sebagai bngsa pilihan Tuhan Allah sangat dikasihani-Nya. Mereka mendapatkan kedudukan istimewa di antara bangsa-bangsa lainnya di bumi, "Hanya kamu yang kukenal dari segala kaum di muka bumi..." (2a).

Sayangnya keistimewaan umat Israel sebagai bangsa pilihan sering disiasiakan. Mereka menikmati banyak berkat-Nya, dituntun dengan tiang awan di waktu siang dan tiang api di waktu malam, dikeyangkan setiap hari sepanjang perjalanan

Mesir melewati padang gurun menuju tanah Kanaan yang dijanjikan.

Dalam pengembaraan itu mereka menyaksikan kedahsyatan kuasa dan mujizat-Nya.

Akan tetapi mereka masih suka mendua hati dengan percaya kepada allah lain dan mengabaikan segala ketetapan dan perintah-Nya.

Ibu, Bapak lansia yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, Persekutuan sejati tidak mungkin terjalin jika keduanya
tidak berjanji, atau sepakat untuk hal-hal prinsip oleh kedua belah pihak.

Tuhan Allah mengasihani Israel, berjanji untuk terus menyertai dan memberkati, tetapi Israel menginglari perjanjian dengan-Nya.

Karena itu Tuhan Allah menghukum umat-Nya karena ketidaktaatan. Ia memperingafkan mereka
tetapi mereka tidak mau mendengar.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved