Digital Activity
Bersua Presdir Jobubu Jarum Minahasa Audy Lieke, Cerita Sukses Cap Tikus Sulut Masuk Bursa Saham
PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk membanggakan Sulawesi Utara. Ini perusahaan pertama dan satu-satunya yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID - PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk membanggakan Sulawesi Utara.
Ini perusahaan pertama dan satu-satunya yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Jobubu satu-satunya juga perusahaan Indonesia yang memproduksi minuman beralkohol full spectrum yang telah IPO (Initial Public Offering).
Dengan capaian itu, Jobubu Jarum Minahasa mampu mengangkat citra Cap Tikus.
Berkat Jobubu, minuman produk kearifan lokal Minahasa (Sulawesi Utara) naik kelas.
Seperti apa cerita di balik itu, Tribunmanado.co.id berkesempatan mewawancarai Presiden Direktur PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk Audy Charles Lieke .
Bincang-bincang dilakukan di Kantor PT JJM Tbk Kompleks Ruko Bahu Mall Manado, Sulawesi Utara, Senin (30/10/2023).

Berikut rangkuman wawancara Presenter Tribun Manado Mauren Lumempouw dengan Audy Lieke:
Pak Audy, produk Cap Tikus 1978 menaikkan kelas minuman lokal Cap Tikus. Sebenarnya, apa itu Jobubu Jarum Minahasa?
Terima kasih. Jobubu Jarum Minahasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi minuman beralkohol.
Izin kita full spectrum untuk golongan A, B dan C.
Saya jelaskan, golongan A itu kandungan alkoholnya 0-5 persen.
Golongan B kandungan alkohol 6-20 persen dan golongan C, 21 persen ke atas.
Apa saja produknya berdasarkan golongannya?
Pertama, golongan A itu kita punya Daebak Sparks. Ini adalah bir berteknologi baru. Terbuat dari buah asli.
Untuk produk golongan B, ada Daebak Soju. Ini adalah produk yang paling banak terjual di Indonesia dan juga digemari orang Korea.
Sedangkan golongan C, produk pertama kita Cap Tikus 1978. Ini produk kearifan lokal Sulawesi Utara.
Puji Tuhan, upaya kita menjadikan Cap Tikus ini legal bisa terwujud sejak tahun 2018 lalu.
Distribusi produk kita ke seluruh Indonesia. Ada di 28 provinsi yang disalurkan melalui 33 distributor
Sejak kapan perusahaan ini beroperasi?
Khusus merek Cap Tikus 1978, ini sudah diproduksi sejak tahun 2018.
Pada awal tahun 2020, pas pandemi Covid-19 baru mulai masuk ke Indonesia, kita luncurkan produk baru dengan merek Daebak Soju.
Memang ada peningkatan dalam volume penjualan ketika banyak orang diam di rumah, nonton drakor, sambil menikmati Daebak Soju.
Tapi sejatinya, izin memproduksi minuman beralkohol sudah lama kami miliki, jauh sebelum ditetapkan peraturan yang mengatur tidak diperbolehkannya lagi perizinan baru untuk memproduksi minuman beralkohol.
Kita memang pernah memproduksi Whisky, namanya Cawan Mas Whisky. Tapi karena ada beberapa kendala, maka tidak lanjut lagi.

Dari mana ide melegalkan Cap Tikus?
Pertama memang ini berangkat dari peluang bisnis. Meskipun demikian, lebih dari itu kami punya visi bagaimana Cap Tikus ini bisa dikenal luas, legal dan memberi dampak besar bagi masyarakat.
Kami percaya jika perusahaan bergerak ikut aturan, bayar pajak, cukai, manfaatnya jauh lebih besar.
Kami melihat, dengan adanya Tax Amnesty yang diberikan negara, kita bisa go clean. Jika kita taat aturan, pasti pemerintah melindungi kita.
Akhirnya akan terbentuk sebuah siklus positif. pembayaran cukai kita bisa dimanfaatkan untuk mendorong kesejahteraan masyarakat.
Kemudian, di Sulut ada 30 ribu petani Cap Tikus. Ini produk kearifan lokal. Pertanyaannya, kapan dan siapa yang bisa melakukan terobosan? Itulah kenapa kita bergerak.
Ini yang jadi kebanggaan kita. local pride. Kebanggaan kita Sulawesi Utara.
Bagaimana Jobubu mendorong penjualan di Indonesia? Apa tantangannya?
Ini tantangan. Zaman akan terus berubah, inovasi akan terus ada. Kapan kita mulai, jangan nanti. Karena itu kami mengedukasi masyarakat pentingnya mengkonsumsi produk yang legal.
Apa yang kita produksi, berasal dari Cap Tikus petani, produk standar dan bisa di pertanggungjawabkan dari sisi kesehatan.
Di sisi lain, keberadaan Cap Tikus 1978 juga menjadi solusi. Orang yang mau Cap Tikus, ini bisa jadi oleh-oleh. Orang Jakarta, Jawa, Sumatera tak perlu lagi sembunyi-sembunyi untuk beli Cap Tikus
Baik, selanjutnya bagaimana ceritanya Jobubu Jarum Minahasa bisa IPO?
Saya perlu cerita dulu ke belakang. Izin PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk memiliki memiliki kapasitas produksi sebesar 90 juta liter per tahun untuk memproduksi golongan A, B dan C.
Kita berpikir kenapa kita tidak fokus mengembangkannya jadi profesional.
Pada Januari 2023 lalu kita sudah IPO setelah melalui berbagai tahapan. Ini pencapaian luar biasa, berkat dukungan dari semua stakeholder dan pemerintah.
Sebab kita perusahaan pertama di bidang produksi minuman beralkohol yang full spectrum dan pemegang saham mayoritas adalah Warga Negara Indonesia.
Seperti apa tantangannya?
Memang untuk masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) perlu profesionalitas dan akuntabilitas. Apalagi ini adalah industri minuman beralkohol.
Berdasarkan peraturan perundang-undangan, negara mengawasi secara ketat dua hal yakni narkoba dan alkohol.
Bersama masyarakat Sulawesi Utara, kami bangga karena sepanjang sejarah 78 tahun kemerdekaan Indonesia, baru dua perusahaan produksi minol yang masuk BEI.
Pertama merek Bir Bintang, PT. Multi Bintang Indonesia. Sebagian besar saham milik Heineken yaitu dari Belanda. Kedua PT Delta, dengan produknya bermerek Anker Bir.
Memang pemilik 20 persen sekian saham milik Pemda DKI Jakarta, tapi mayoritas saham dimiliki oleh San Miguel.
Nah, PT. Jobubu Jarum Minahasa Tbk ini mayoritas pemegang saham adalah orang Indonesia dan menjadi perusahaan produksi minuman beralkohol ketiga di Indonesia yang berhasil melantai di Bursa Efek Indonesia.
Uniknya, perusahaan ini full spectrum dengan kapasitas produksi yang besar dan kapabilitas memproduksi seluruh golongan yaitu Gol A, B dan C.

Apa tantangan lainnya dalam memasarkan produk Cap Tikus dan variannya?
Cap Tikus ini sudah dikenal dari Sabang sampai Merauke. Citarasa konsumen di Indonesia berbeda-beda.
Di bagian Indonesia barat itu cenderung suka yang rasa agak manis.
Di Indonesia Timur, lebih suka dengan kadar alkohol tinggi seperti Cap Tikus rasa original.
Tantangan kita bagaimana bisa melakukan penetrasi market di Indonesia Barat.
Belum lagi masalah logistik. Kita tak bisa langsung kirim produk ke Batam, ke Medan. Harus via Jakarta dulu.
Tapi kita yakin, ke depan akan semakin baik.
Baik kita geser sedikit, Pak Audy berlatar sebagai politisi. Sejak kapan ikut politik?
Mungkin sudah sejak lama. Persisnya kapan tapi ini lahir dari proses.
Sejak kembali dari Amerika tahun 2005 apa 2006, banyak partai yang ikut Pemilu. Saat itu banyak parpol mencari kader.
Saya coba masuk Gerindra dan bisa duduk jadi anggota DPRD Manado di Pemilu 2009.
Politik ini sebenarnya hal baik. Tujuannya baik. Bisa jadi baik dan mulia jika dilakukan berintegritas dan beretika.
Bagaimana Anda melakoni politik dan pengusaha secara bersamaan, apa ada kaitan keduanya?
Saya lama memadukannya. Menurut saya ada tiga prinsip utama dalam berpolitik dan berbisnis.
Pertama, apa yang kita lakukan, harus konsisten. Apa yang dijanjikan, ditepati. Komitmen kata dan laku.
Kemudian, apa yang kita tanam, itu yang kita tuai. Jika kita berusaha pasti ada hasil.
Begitu juga di politik, jika kita berbuat pasti ada hasil juga.
Kedua, dari sisi politik dulu orang muda masih dianggap sepele. Sekarang beda. Sebab dari bisnis kita bisa terapkan dalam berpolitik.
Kita bisa lebih bijaksana. Kita bisa lebih tenang menghadapi masalah dan kita lebih tajam dan peka menghadapi persoalan. Sebab politik itu kadang tak terduga
Ketiga, dari sisi pribadi. Kita bisa tahu nilai diri, moral value, integritas diri, pandangan terhadap nilai-nilai.
Kalau fondasi diri kuat. Kita rasa apapun yang datang tidak akan mempengaruhi.
Jika kita punya wawasan luas dan pendidikan cukup, masalah ini kita bisa tangani.
Pertanyaan terakhir, bagaimana Anda membagi waktu di tengah padatnya aktivitas?
Waktu dalam sehari memang terasa tidak pernah cukup. Kita tentu melihat skala prioritas. Kadang memang ada unsur momentum. Agenda spontan.
Saya selalu punya time table, Senin hingga Jumat. Itu jadi panduan. Agenda terjadwal. Itu tidak datang seketika.
Biasanya di weekend kita atur jadwalnya. Misalnya ada yang belum terisi, kita bisa isi.
Saya punya prinsip agar hidup ini bisa kita nikmati. Gaya hidup. Jangan tidur larut, bangun lebih cepat.
Olahraga rutin. Pada saat gaya hidup terbentuk tubuh juga paham ritmenya bagaimana.
Saya juga memprioritaskan akhir pekan untuk keluarga. Biasanya di rumah. Bisa juga kita nonton, makan bareng dan quality time lainnya.(tribun manado/Fernando lumowa)
Baca juga: CBR Series Antar Astra Honda Raih Dua Gelar Juara Nasional di Mandalika Racing Series
Baca juga: Viral Wanita di Semarang Dibuat Syok, Tagihan Listriknya Capai Rp 3 Miliar, Ada Orang Bank yang Main
2 Utusan Sulut ke Ajang Miss Teenager Indonesia 2025 Siap Bertarung di Jakarta |
![]() |
---|
Sentra Medika Hospital Pelopori Wisata Medis dan Budaya di Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Luwansa Hotel Manado Hadirkan Acara Menarik, Kitchen Takeover by Chef Mapex dan Bar Tab |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif: Mangiring Sinaga Ingatkan Masyarakat Sulawesi Utara Bahaya Bekerja di Kamboja |
![]() |
---|
BPJS Kesehatan Online Dekatkan Layanan Kesehatan bagi Masyarakat Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.