Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Digital Activity

Bersua Presdir Jobubu Jarum Minahasa Audy Lieke, Cerita Sukses Cap Tikus Sulut Masuk Bursa Saham

PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk membanggakan Sulawesi Utara. Ini perusahaan pertama dan satu-satunya yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia

|
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Chintya Rantung
fernando lumowa/tribun manado
Presdir PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk Audy Lieke dalam podcast Tribun Manado yang dipandu Mauren Lumempouw, Senin (30/10/2023). 

Kemudian, di Sulut ada 30 ribu petani Cap Tikus. Ini produk kearifan lokal. Pertanyaannya, kapan dan siapa yang bisa melakukan terobosan? Itulah kenapa kita bergerak.

Ini yang jadi kebanggaan kita. local pride. Kebanggaan kita Sulawesi Utara.

Bagaimana Jobubu mendorong penjualan di Indonesia? Apa tantangannya?

Ini tantangan. Zaman akan terus berubah, inovasi akan terus ada. Kapan kita mulai, jangan nanti. Karena itu kami mengedukasi masyarakat pentingnya mengkonsumsi produk yang legal.

Apa yang kita produksi, berasal dari Cap Tikus petani, produk standar dan bisa di pertanggungjawabkan dari sisi kesehatan.
Di sisi lain, keberadaan Cap Tikus 1978 juga menjadi solusi. Orang yang mau Cap Tikus, ini bisa jadi oleh-oleh. Orang Jakarta, Jawa, Sumatera tak perlu lagi sembunyi-sembunyi untuk beli Cap Tikus

Baik, selanjutnya bagaimana ceritanya Jobubu Jarum Minahasa bisa IPO?

Saya perlu cerita dulu ke belakang. Izin PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk memiliki memiliki kapasitas produksi sebesar 90 juta liter per tahun untuk memproduksi golongan A, B dan C.

Kita berpikir kenapa kita tidak fokus mengembangkannya jadi profesional.

Pada Januari 2023 lalu kita sudah IPO setelah melalui berbagai tahapan. Ini pencapaian luar biasa, berkat dukungan dari semua stakeholder dan pemerintah.

Sebab kita perusahaan pertama di bidang produksi minuman beralkohol yang full spectrum dan pemegang saham mayoritas adalah Warga Negara Indonesia.

Seperti apa tantangannya?

Memang untuk masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) perlu profesionalitas dan akuntabilitas. Apalagi ini adalah industri minuman beralkohol.

Berdasarkan peraturan perundang-undangan, negara mengawasi secara ketat dua hal yakni narkoba dan alkohol.

Bersama masyarakat Sulawesi Utara, kami bangga karena sepanjang sejarah 78 tahun kemerdekaan Indonesia, baru dua perusahaan produksi minol yang masuk BEI.

Pertama merek Bir Bintang, PT. Multi Bintang Indonesia. Sebagian besar saham milik Heineken yaitu dari Belanda. Kedua PT Delta, dengan produknya bermerek Anker Bir.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved