Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Paguyuban Tionghoa dan Santri Ikut Jalan Sehat InterFaith Walk & Harmony 2023

Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta dengan jajaran pengurus PSMTI DKI mengikuti Jalan Sehat InterFaith Walk & Harmony 2023.

Editor: Lodie Tombeg
Tribun Manado/rilis
Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta dengan jajaran pengurus PSMTI DKI mengikuti Jalan Sehat InterFaith Walk & Harmony 2023. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Delegasi Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) dipimpin Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta dengan jajaran pengurus PSMTI DKI mengikuti Jalan Sehat InterFaith Walk & Harmony 2023.

Jalan santai dimulai dari pintu As-Salam, Masjid Istiqlal, tidak jauh dari Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral, Simbol Toleransi Umat Beragama & Harmony Interfaith. Jalan sehat menyelusuri Istana Merdeka, Monumen Nasional & berakhir di Pintu Al-Malik, Masjid Istiqlal sepanjang lebih dari 2,5 kilometer yang sangat asri pada hari Minggu pagi (29/10/2023).

Pengurus PSMTI DKI antara lain Ketua Pembina Untung Chandra, Ketua Provinsi Setio, Ketua Jakarta Pusat Handi Gunawan, Ketua Jakarta Timur Nicholaus Phang, Ketua Jakarta Barat Hokiky, Ketua Jakarta Utara Mulyadi Husen.

Acara ini juga dimaksudkan untuk meminta penghentian peperangan seperti di Ukraina, Palestina. Juga untuk me4rayakan Hari Santri Nasional 22 Oktober 2023.

Masjid Istiqlal melalui Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI) menyelenggarakan Istiqlal Santri Fest 2023 dalam bentuk kegiatan Interfaith Walk 2023 atau jalan santai Lintas agama 2023.

Acara menghadirkan 2.000 lebih santri dan masyarakat lintas agama, dimana PSMTI menjadi tamu resmi dengan delegasi yang cukup signifikan pada acara Interfaith Walk 2023, Minggu( 29/10).

Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Dr KH Nasaruddin Umar MA yang membuka dan memimpin Interfaith Walk 2023. Dia menyampaikan, kegiatan tersebut dihadiri oleh para tokoh nasional dan tokoh lintas agama antara lain Wali Kota Jakarta Pusat Dhani Sukma, Putri Ariani, Ibu Helmi Halimatul Udhmah, Lilik Kurniawan (Deputi BNPB).

"Kegiatan ini akan menjadi wadah konsolidasi bagi seluruh elemen keagamaan dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan di Indonesia”, ungkap Nasaruddin Umar melalui rilis ke Tribun Manado, Senin hari ini.

“The power of we…, kepada kemua peserta, tanpa melihat etnis, pangkat dan latar belakang dari yang hadir sebagai suatu kesatuan bhineka tunggal ika,” ujar Nasaruddin.

Ditambahkan “The power of We, kekuatan dan kedasyatan dari semua & siapa saja yang hadir pada Interfaith Walk 2023. Pada 17 Agustus 2023 yang lalu baik Masjid Istiqlal maupun Gereja Katedral merayakan upacara bendera bersama sebagai tanda dukungan semua umat beragama, etnis, golongan kepada Negara Republik Indonesia, berarti Masjid Istiglal ini menciptakan melting pot, Indonesia mini untuk seluruh agama & etnis di Indonesia”.

Lanjut dia, kegiatan juga untuk memperingati Hari Santri. Santri itu adalah siapapun punya jiwa keagamaan dalam batinnya dan punya komitmen religiousitas dalam hatinya serta mengamalkan komitmen nya itu dalam bentuk kehidupan bermasyarakat, maka sesungguhnya dapat disebut dengan santri atau Candri dalam Bahasa Jawa Kuno dari Bahasa Hindu Sansekerta.

"Maka semua yang hadir pada acara Interfaith Walk 2023 dan mengamalkan komitmen beragamanya adalah juga seorang santri, apapun agamanya, sebagai hikmah merayakan hari Santri,” ujar Umar.

”Empat bulan lagi kita akan memasuki masa Pemilihan Umum, sebentar lagi kita akan memilih Kepala Negara yang terbaik untuk memimpin Indonesia. Biarkanlah meskipun orang tersebut berbeda, tetapi kita tetap utuh dan satu," katanya.

Imam Besar mengimbau agar umat beragama memberikan contoh berpartisipasi dengan tujuan memilih pemimpin yang terbaik. Jika belum menemukan pemimpin yang terbaik sesuai dengan apa yang kita inginkan sesungguhnya, maka minimum mencegah orang jahat menjadi pemimpin.

"Sekalipun di sana sini ada perbedaan, tapi kita dinginkan kepala kita dilingkungan rumah ibadah kita masing masing, di masjid, pura, gereja, hilangkan warna warna politik praktis, polarisasi dan politik identitas, tapi yang ada adalah warna warna religious, maka akan dingin & sejuk negeri ini. Ini lah the power of we, umat beragama demi Indonesia yang lebih baik, aman dan sejahtera”, katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved