Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabar Israel Palestina

Israel Diminta Terbuka soal Kondisi Ribuan Pekerja Gaza yang Diduga Ditahan secara Ilegal

Sekitar enam organisasi HAM membuat petisi kepada Mahkamah Agung Israel untuk mengungkap nama dan lokasi rincian pekerja Gaza yang hilang.

AP Photo/Fatima Shbair, File
Warga Palestina yang mengungsi akibat pemboman Israel di Jalur Gaza duduk di kamp tenda yang disediakan UNDP di Khan Younis pada Kamis, 19 Oktober 2023. Ratusan warga Palestina memadati kamp tenda kumuh di Gaza selatan, sebuah gambaran yang telah membawa kembali kenangan akan trauma terbesar mereka. Pembangunan kota tenda yang dilakukan secara dadakan di Khan Younis untuk melindungi sejumlah warga Palestina yang kehilangan atau meninggalkan rumah mereka selama beberapa hari terakhir akibat pemboman hebat Israel telah menimbulkan kemarahan, ketidakpercayaan dan kesedihan di seluruh dunia Arab--Israel Diminta Terbuka soal Kondisi Ribuan Pekerja Gaza yang Diduga Ditahan secara Ilegal 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sekitar enam organisasi hak asasi manusia (HAM) membuat petisi kepada Mahkamah Agung Israel.

Petisi tersebut terkait identitas pekerja Gaza yang diduga ditahan secara ilegal oleh militer Israel.

Mereka menuntut militer Israel untuk mengungkap nama dan lokasi rincian pekerja Gaza tersebut.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif organisasi HAM di Israel bernama HaMoked, Jessica Montell, mengungkapkan pihaknya telah menerima ratusan panggilan telepon dari keluarga asal Gaza yang anggotanya bekerja di Israel.

"Saya telah menerima ratusan panggilan telepon dari anggota keluarga dari orang yang bekerja di Israel ketika serangan Hamas ke Israel terjadi (pada 7 Oktober 2023 lalu)," kata Montell.

Sejauh ini, kata Montell, lebih dari 400 keluarga dan teman dari orang yang dianggap hilang itu telah diurus oleh pihaknya.

Montell mengatakan pihaknya masih mencoba melacak orang-orang yang dinyatakan hilang tersebut.

Namun, panggilan telepon dari warga Gaza kini semakin jarang lantaran saluran komunikasi yang terputus.

Alhasil, Montell mengatakan pihaknya secara terus menerus mengirimkan nama-nama pekerja asal Gaza yang hilang ke pemerintah Israel.

"Militer Israel semestinya menginformasikan kepada kita dalam waktu 24 jam terkait siapa yang mereka tahan dan dimana lokasi penahanan tersebut."

"Namun bagi semua warga Gaza, mereka (militer Israel) mengatakan kepada kami bahwa mereka bukanlah pihak yang berhak untuk memberikan bantuan," katanya.

Dikutip dari Aljazeera, aktivis HAM dan serikat pekerja meyakini beberapa pekerja tersebut ditahan secara ilegal di fasilitas militer di Tepi Barat yang tengah diduduki, menyusul adanya pencabutan izin bekerja bagi warga Gaza di Israel.

Aktivis HAM mengatakan hingga saat ini pemerintah Israel enggan untuk merilis para pekerja asal Gaza yang disebut telah ditahan secara ilegal.

Sebagai informasi, sejak pasukan bersenjata Palestina, Hamas menyerang Israel secara mendadak pada 7 Oktober 2023 lalu, ada sekitar 18.500 penduduk Gaza memiliki izin untuk bekerja di luar tempat tinggalnya seperti israel.

Hanya saja, ketika perang antara Hamas dan Israel berlangsung, belum diketahui jumlah pasti terkait pekerja asal Gaza yang bekerja di Israel.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved