Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Viral Medsos

Viral Kisah Pilu Bocah 7 Tahun, Meninggal Setelah Dirudapaksa Sang Paman, Korban Padahal Sakit TBC

Dari hasil penyelidikan, korban yang memiliki sakit TBC meninggal setelah diperkosa dan disodomi berulang kali oleh sang paman, Ari Yulianto (22).

Istimewa/HO
Ilustrasi Rudapaksa. Viral Kisah Pilu Bocah 7 Tahun, Meninggal Setelah Dirudapaksa Sang Paman, Korban Padahal Sakit TBC 

Menurut Taryono, korban memiliki riwayat penyakit sesak napas.

"Saya antar sampai pintu masuk ke UGD, hanya orangtuanya yang masuk, 20 menit kemudian bapaknya keluar dari UGD menemui saya, dia bilang korban sudah tidak bisa tertolong, itu sekitar pukul 16.00," jelasnya.

Saat itu Taryono bergegas pulang untuk mempersiapkan pemakaman korban.

Namun ia mendapatkan kabar jenazah korban dibawa ke RSUP Kariadi untuk diotopsi usai mendapat persetujuan dari orangtua.

"Kita orang awam ga tahu, ada gejala lain kita ga paham," bebernya.

Sakit TBC, diperkosa dan disodomi berulang oleh paman

Dari hasil pemeriksaan medis, korban sakit TBC. Dalam kondisi sakit, ia diperkosa dan disodomi oleh pamannya sendiri, Ari Yulinto.

Kepada petugas, Ari mengaku 7 kali melakukan kekerasan seksual kepada keponakannya antara pertengahan Agustus 2023 hingga 14 Oktober 2023.

"Perilaku saya terpengaruh oleh konten video dewasa yang sering saya tonton, dan itu memicu hasrat seksual yang sangat tinggi. Saya tidak berani bertindak kepada perempuan dewasa, namun saya malah melakukan perbuatan keji ini kepada keponakan saya," katanya saat diwawancarai di kantor Polrestabes Semarang pada Kamis (19/10/2023).

Kekerasan seksual dilakukan Ari saat bermain dengan korban atau saat korban tidur.

Perbuatan bejat terakhir kali dilakukan pada Sabtu (14/10/2023) saat korban sedang tidur di kamar sang nenek.

"Saya melakukan perbuatan ini selama siang hari, kira-kira antara pukul 14.00-15.00, atau saat istirahat kerja. Semua perbuatan ini terjadi di kamar neneknya, karena saya tidak berani melakukannya di tempat lain. Saya memaksa dan mengekang agar korban tidak bisa berteriak," jelasnya.

Ia mengatakan korban biasa tiduran saat siang hari dan kondisi kamar sepi.

"Semua saya lakukan pada siang hari, saat rumah sepi, ada kakek korban tapi sakit," jelasnya.

Ia mengaku, tidak memberikan iming-iming kepada korban tetapi melakukan intimidasi atau ancaman.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved