Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw Bekali Lulusan SMK Calon Pekerja di Jepang

Saat itu, Steven Kandouw menekankan empat poin penting yang harus dimiliki para pekerja yang hendak mengadu nasib di Jepang.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/Dok. Dinas Kominfo Sulawesi Utara
Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandouw, dalam Pelatihan Bahasa Jepang sekaligus pembukaan Kegiatan Pelatihan Berbasis Kompetensi Tahap III Pelatihan Tenaga Kerja Kelas A Bitung, Selasa (17/10/2023). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Steven Kandouw, turut membekali para alumni SMK yang ikut pelatihan untuk bekerja di Jepang

Pembekalan tersebut diberikan dalam Pelatihan Bahasa Jepang sekaligus pembukaan Kegiatan Pelatihan Berbasis Kompetensi Tahap III Pelatihan Tenaga Kerja Kelas A Bitung, Selasa (17/10/2023).

Saat itu, Steven Kandouw menekankan empat poin penting yang harus dimiliki para pekerja yang hendak mengadu nasib di Jepang.

“Ingat selalu. Pengetahuan, keterampilan, etika, ditambah satu lagi yakni literasi keuangan,” kata dia.

Menurutnya, Gubernur Sulut, Olly Dondokambey, gencar membuka lapangan pekerjaan. 

Selain investasi, ekspor, belanja pemerintah, sumber daya manusia (SDM), Sulut juga dipersiapkan agar bisa dikirim bekerja ke luar negeri.

“Di sisi lain mencari negara-negara yang siap menerima tenaga kerja dan saat ini negara Jepang. Banyak variabel yang harus dipenuhi,” tutur dia.

Untuk itu, Steven Kandouw meminta para peserta untuk memantapkan diri termasuk meningkatkan kompetensi serta pengetahuan bahasa.

“Pertanian, perawatan, konstruksi, dan perhotelan. Harus cepat belajar, harus yakin boleh meski dalam waktu singkat,” ujar Steven Kandouw.

Selanjutnya keterampilan.

Baca juga: Viral Perempuan Jualan Kerupuk Pakai Motor Gede, Ada Kisah Pilu di Baliknya

Baca juga: Sentra Medika Hospital Minut Gelar Seminar, Dihadiri Dokter Spesialis Anak dan Paru-Paru

Steven Kandouw mengingatkan peserta menghindari sesuatu yang tak disukai di Jepang.

“Ada yang pandai tapi tidak terampil. Otak mungkin cerdas tapi tangannya kaku, hingga malas. Tidak terampil dan malas. Ini yang dibenci di Jepang dan harus dihindari. Jadi cerdas tidak cukup, harus cakap dan terampil,” ungkapnya.

Ia juga menekankan terkait etika, termasuk di dalamnya kejujuran, kebersihan, dan kesopanan.

Menurut Steven Kandouw, nilai kesopanan di Jepang tinggi.

“Saling memberi hormat. Anda harus mampu meyakinkan dan membuat orang nyaman. Pengetahuan, keterampilan, etika, ingat baik-baik ini. Saya yakin semua lulus. Hanya orang bodoh yang tidak memanfaatkan ini,” beber dia.

Pelatihan Bahasa Jepang sekaligus pembukaan Kegiatan Pelatihan Berbasis Kompetensi Tahap
Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandouw, dalam Pelatihan Bahasa Jepang sekaligus pembukaan Kegiatan Pelatihan Berbasis Kompetensi Tahap III Pelatihan Tenaga Kerja Kelas A Bitung, Selasa (17/10/2023).
Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved