Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Bahaya Krisis Demografi di Sulawesi Utara, Begini Kata Pengamat Sosial Meike Imbar

Steven Kandouw menyebut, ada fenomena di mana angka kelahiran di Sulut menurun, masih lebih tinggi angka kematian

Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Rizali Posumah
HO
Pengamat sosial dari Universitas Negeri Manado (Unima) Dra Meike Imbar, M. Pd. 

"Yang ekonomi pas-pasan justru beranak pinak, sementara yang ekonomi menengah dan atas malah melakukan pengetatan kelahiran," ujar Meike, Rabu (17/10/2023). 

Ia mengungkapkan untuk mengatasi masalah krisis demografi yang justru dikuatirkan terjadi di Sulut yang notabene rata-rata tingkat ekonomi penduduknya cukup baik dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia, maka perlu ada gerakan " Demografi Berkualitas" untuk masyarakat Sulawesi Utara.

Gerakan demografi berkualitas, diawali dengan pemetaan penduduk dan wilayah nya yang berada pada posisi rentan terhadap krisis demografi.

"Rentan di sini adalah memiliki penduduk dengan ekonomi yang cukup tetapi jumlah kelahiran rendah," pungkasnya. 

Sebut Meike ini harus disasar untuk dicari penyebab dasarnya.

Umumnya penyebab krisis demografi pada pasutri yang usia produktif adalah kesibukan bekerja, lebih fokus pada karier, tidak mau repot , dan kemungkinan besar ( ini yang sangat dikuatirkan) adalah soal lifestyle - anak dua itu gaya hidup.

"Dalam hal ini pemerintah dan lembaga keagamaan perlu kerjasama untuk membina pasutri muda yang secara mental rohani dan berkemampuan secara ekonomi untuk memiliki anak lebih dari dua orang. 

Karena persoalan terbesar dalam demografi baik itu bonus demografi maupun krisis demografi adalah menyediakan SDM yang berkualitas," ucapnya.

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved