Satgas Gakkumla Lantamal Manado
Update Kasus Anggota TNI AL Aniaya ABK: Satgas Gakkumla Dibubarkan hingga Kondisi Korban Terkini
Kabar terkini kasus Anggota TNI AL VIII Manado yang Lakukan Penganiayaan Terhadap ABK Kapal.
Penulis: Gryfid Talumedun | Editor: Gryfid Talumedun
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kabar terkini kasus Anggota TNI AL VIII Manado yang Lakukan Penganiayaan Terhadap ABK Kapal.
Satgas Gakkumla yang menjadi awal mula penyebab kasus Anggota TNI AL VIII Manado aniaya ABK Kapal akhirnya dibubarkan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Komandan Lantamal (Danlantamal) VIII Manado, Laksamana Pertama TNI Nouldy J Tangka.
Baca juga: Ratusan Warga Demo di Pangkalan Utama TNI AL VIII Manado, Tuntut Keadilan untuk 4 ABK Kapal
Ia secara resmi membubarkan Satgas Gakkumla Lantamal VIII Manado tersebut.
Pembubaran ini dilakukan pasca terjadinya kasus penganiayaan yang dilakukan enam anggota Satgas Gakkumla Lantamal VIII Manado kepada empat anak buah kapal (ABK).
"Saya hentikan Satgas Gakkumla demi keamanan dan kenyaman warga," jelasnya di hadapan seluruh pendemo yang disambut dengan tepuk tangan.
Diketahui, Satgas Gakkumla dibentuk berdasarkan Surat Perintah Komandan Lantamal VIII Nomor Sprin/708/VII/2023 tanggal 23 Juli 2023.
Satgas Gakkumla Lantamal VIII Manado diketahui melaksanakan operasi di semua pelabuhan dan pintu masuk barang dan orang di Sulawesi Utara.
Maksud dilaksanakan operasi ini untuk mencegah masuknya barang-barang ilegal baik senjata, makanan, serta minuman di wilayah Sulut.
Tujuan secara umum adalah untuk mengamankan wilayah Sulut dari peredaran senjata, makanan, minuman, dan kosmetik ilegal.
Sebelumnya, Laksma TNI Nouldy Tangka bertemu dengan perwakilan Aliansi Masyarakat Nusa Utara bersatu (AMSATU) dan memohon maaf atas insiden penganiayaan yang terjadi.
Dia pun menegaskan akan bertanggung jawab atas penganiayaan tersebut.
"Jadi apa yang terjadi saat ini, komandan yang akan bertanggung jawab," jelasnya.
Dia pun menegaskan permohonan maaf ini tidak akan mengurangi soal proses hukum yang sementara berjalan.
"Kami mohon yang hadir di sini untuk mengawasi termasuk media soal kasus ini," jelasnya.
Laksma TNI Nouldy Tangka mengatakan bahwa dia adalah bagian dari warga Nusa Utara, mengingat istrinya berasal dari sana.
"Saya adalah Anda dan Anda adalah Saya. Apapun yang terjadi saya pun akan merasakan duka juga," jelasnya.
Laksma TNI Nouldy Tangka pun menjamin akan memproses para pelaku penganiayaan ABK.
Kabar Terkini 6 Anggota TNI AL VIII Manado yang Lakukan Penganiayaan Terhadap ABK Kapal
Kabar terkini 6 anggota TNI AL yang melakukan penganiayaan terhadap ABK Kapal, Senin (9/10/2023).
Diketahui enam anggota Satgas Gakkumla Lantamal VIII Manado di dalam sel Pomal Lantamal VIII Manado, Sulawesi Utara.

Keenam pelaku dalam kasus ini berinisial F, G, A, B, H, B.
Mereka kini berada dalam jeruji besi Pom Angkatan Laut.
Hal itu terlihat dari foto yang diterima Tribunmanado.co.id.
Kondisinya persis seperti yang dijelaskan oleh Danlantamal VIII Manado, Laksamana Pertama TNI Nouldy J Tangka, sewaktu konferensi pers, Jumat (6/10/2023) beberapa waktu lalu.
Kepala anggota digulunduli, ditahan dalam penjara, serta memakai baju tahanan.
Bahkan mereka bakal terkena sanksi adminstratif soal kenaikan pangkat.
Kondisi Korban Penganiayaan
Komandan Lantamal VIII (Danlantamal) Manado, Laksamana Pertama TNI Nouldy J Tangka, menjenguk korban penganiayaan oknum anggota Satgas Gakkumla di Rumah Sakit Minggu (8/10/2023) kemarin.
Danlantamal datang bersama Ketua DPRD Sulut, dr Fransiscus A Silangen dan Pj Bupati Sangihe Rinny Tamuntuan.

Danlantamal VIII pada kesempatan tersebut menyampaikan permohonan maaf kepada korban dan keluarga atas kejadian yang menimpa korban.
"Saya secara pribadi dan atas nama Lantamal VIII sekali lagi menyampaikan permohonan maaf yang besar-besarnya atas apa yang telah dilakukan oleh oknum anggota Pomal saat menjalankan tugas," ungkapnya.
Dia mengatakan, seluruh personel yang terlibat pemukulan sudah diberikan sanksi tegas.
"Mereka sudah berada di dalam sel sambil menunggu proses penyelidikan lebih lanjut," jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan Danlantamal VIII akan membiayai semua biaya pengobatan korban sampai pulih total.
"Pastinya, kami akan membiayai semua pengobatan sampai korban pulih kembali," jelasnya.
Sementara itu, melansir postingan dari Hillary Brigitta Lasut, yang mana Kapten Kapal sudah bertemu dengannya, tapi karena kondisinya sangat memprihatinkan dan setelah kejadian ia langsung berangkat ke manado.
Korban belum sempat ke RS dan belum diperiksa oleh dokter sama sekali.
Ia meminta malam itu juga untuk dibawa ke Rumah Sakit dan timnya tadi malam langsung menghubungi ambulance.
Bicaranya masih terengah-engah dan kurang konsentrasi karena wajah dan mata semua lebam dan merah.
Korban yang 1 lagi hidungnya patah dan kami minta 4 korban di bawa ke rumah sakit dulu dengan ambulance malam itu juga.
Saat ini sedang dalam penanganan rumah sakit dengan pembiayaan yayasan @hblfoundation mengingat 4 ABK tersebut masih agak bingung dengan langkah yg di ambil sebab kondisi fisik masih jauh dari kata pulih.
Akan dilakukan visum sementara di RS Swasta yg terpercaya dan juga telah di ambil sampel dgn visum resmi di RS Bhayangkara.
Tim hukum ikut mendampingi dan proses pendampingan terus berjalan.
Baca Berita Lainnya Via Google News
Berita Terbaru di Portal Tribun Manado Klik Disini
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.