Antisipasi Kelangkaan dan Kenaikan Harga Beras, Ini Imbauan Khristanto Nani kepada ASN di Bolmut

TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLMUT - Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Bolaang Mongondow Utara (BKPSDM Bolmut), Khristanto Nani, mengajak aparatur sipil negara (ASN) yang memiliki usaha penggilingan padi untuk tidak menjual beras ke luar daerah.

"Hal itu untuk mengantisipasi ketersedian dan kenaikan harga beras di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara," ungkap Khristanto Nani, Sabtu (07/10/2023).

Langkah itu perlu diambil demi menurunkan harga beras yang saat ini sudah melambung.

Khristanto Nani berharap, para ASN di lingkup Pemkab Bolmut yang memiliki usaha di sektor pertanian dan memiliki stok beras relatif stabil agar bersama menjaga stabilitas pasokan beras untuk kebutuhan masyarakat daerah.

"Selain itu, pentingnya sosialisasi diversifikasi pangan ke masyarakat di tengah kelangkaan stok beras juga sangat diperlukan," ujarnya.

Diketahui, saat ini harga beras di Bolmut Rp 13 ribu-Rp 14 ribu per kilogram.

Hal itu dikarenakan musim kemarau saat ini sehingga petani banyak yang gagal panen dan berdampak pada berkurangnya stok beras sedangkan permintaan masih tinggi.

Harga Beras Masih Mahal di Pasar Airmadidi Minut Sulawesi Utara, Pedagang Beli dari Kota Palu

Harga beras di Pasar Airmadidi, Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara, masih mahal, Sabtu (7/10/2023).

Seorang pedagang bernama Aji Darmawati membenarkan hal tersebut.

Baca juga: Informasi Harga Kopra Hari Ini di Manado Sulawesi Utara Naik, Dijual Rp 7.700 per Kilogram

Baca juga: Lynda Watania Nakhodai Hapkido Minahasa Periode 2023-2027, Janji Torehkan Prestasi

"Beras sekarang masih mahal," kata Aji Darmawati.

Menurutnya, banyak warga Kota Bitung yang justru berbelanja di kiosnya.

"Tadi banyak warga Kota Bitung yang berbelanja di sini karena menurut mereka di sana lebih mahal," ucapnya.

Aji Darmawati mengaku stok berasnya sekarang masih lancar.

"Stok masih lancar. Beras dari Palu dan setiap bulan saya order 10 ton," ungkapnya.