Kasus Anak Pejabat
Detik-detik Gregorius Ronald Tannur Diduga Aniaya Janda hingga Tewas, Ditaruh Dalam Bagasi
Gregorius Ronald Tannur diduga melakukan penganiayaan sadis. Korbannya janda anak satu.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sosok Gregorius Ronald Tannur (GRT) saat ini tengah jadi sorotan.
Gregorius Ronald Tannur adalah anak anggota DPR RI.
Gregorius Ronald Tannur diduga melakukan penganiayaan sadis.
Korbannya janda anak satu.
Korban bernama Dini Sera Afrianti.
Gregorius Ronald Tannur merupakan anak Anggota DPR RI Edward Tannur.
GRT bikin heboh gegara Dini tewas dengan luka yang tak biasa.
Kabarnya di tangan korban ada begas gilasan ban mobil.
GRT merupakan warga Kota Kefamenanu, Kabupaten Kota Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Selain itu, GRT disebut-sebut merupakan anak anggota DPR RI di Jakarta.
Bahkan dapat disebut GTR dan DSA memiliki hubungan kedekatan yang terbilang spesial sebagai sejoli yang berpacaran.
Sementara, janda muda Sukabumi bernama lengkap DSA (29) sempat mengalami muntah darah dan meninggal dunia.

Sosok GRT diungkap kuasa hukum keluarga Dini, Dimas Yemahura Alfarauq saat ditemui awak media di salah satu area pertemuan kawasan Jalan A Yani, Gayungan, Surabaya, pada Kamis (5/10/2023).
"GTR ini masih jadi pacar atau teman dekat dini alias Andini. GTR ini anak salah satu pejabat DPR RI. Betul (anak anggota DPR RI di Jakarta) dari Nusa Tenggara Timur," ujar pria bertopi itu, pada awak media, dilansir dari Surya.c.id.
Sebelumnya, GTR dan Dini bersama-sama berkunjung ke tempat hiburan tersebut sekitar pukul 22.00 WIB.
Diperkirakan insiden penganiayaan yang dilakukan GTR terhadap Dini, terjadi mulai sekitar pukul 22.30 WIB.
Korban sempat dikabarkan tidak sadarkan diri di lantai basement parkiran mobil sekitar pukul 01.30 WIB.
Dimas menerangkan, GTR sempat membawa korban dengan meletakkan tubuhnya di bagasi mobil, menuju apartemennya di Jalan Puncak Indah Babatan, Wiyung, Surabaya
Setelah tiba di apartemen kondisi DSA makin memprihatinkan.
GTR lantas membawa korban ke RS National Hospitals Jalan Boulevard Famili Sel. No Kav. 1, Babatan, Wiyung, Surabaya.
Namun, sayang. Nyawa korban tetap tak tertolong.

Dimas menduga korban akhirnya menghembus nafas terakhir sekitar 30-45 menit sebelum tiba di RS tersebut.
Artinya, saat GTR meletakkan korban di dalam bagasi untuk diantar dari tempat hiburan menuju ke apartemen.
"Keterangan terakhir dari RS. MD (meninggal dunia) sekitar 30-45 menit sebelum di RS. Bisa dihitung dari jaraknya. Korban ini sudah MD sejak perjalanan dari black hole ke Orchard," jelasnya.
"Bisa jadi di Black Hole nya (sudah MD), pada saat dimasukin dalam bagasi belakang. Anda tahu bagasi belakang sebuah mobil tentu bukan tempat kompartemen yang benar mengangkat orang dalam keadaan begitu (sakit)," tambahnya.
Dari sejumlah informasi yang didapat Dimas, berupa video, terlihat aksi GTR menganiaya korban.
Bahwa GTR sempat menggilas lengan tangan korban atau DSA, selama berada di basement.
Karena didapati adanya bercak bekas corak roda ban mobil yang dikendarai oleh pacarnya.
"Bahkan saat tergeletak, DSA nyaris ditinggal oleh si GTR dan kawan-kawannya. Jadi si GTR ini datang ke black hole dengan kawan-kawannya. Dengan dugaan kuat secara sengaja meninggalkan DSA. (Bukti) di lengan tangan DSA, ada bekas injakan ban. Bahkan itu menurutku tidak manusiawi sekali," katanya.
Kemudian, bukti yang memperkuat temuan informasi tersebut, diperoleh Dimas, dari sebuah video yang diduga direkam sendiri oleh GTR selama berada di basement.
"Kalau di CCTV kami belum tahu. Tapi kami memiliki rekaman video dari saudara R yang merekam si korban pada saat terkapar di basement," pungkasnya.
Dimas telah melaporkan GTR ke SPKT Mapolrestabes Surabaya atas dugaan tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan kematian, dan atau dengan sengaja merampas nyawa orang lain, sesuai Pasal 351 Ayat 3 dan atau Pasal 338 KUHP.
Laporan tersebut dibuat oleh anggota keluarga korban, sekitar pukul 22.30 WIB, pada Rabu (4/10/2023), dengan nomor Laporan Polisi (LP); LP/B/ /077 /X/2023/SPKT/POLRESTABES SURABAYA/POLDA JAWA TIMUR.
Terlapor GTR diduga kuat melakukan serangkaian aksi penganiayaan terhadap korban selama berada di basement salah satu tempat hiburan malam dalam gedung pusat perbelanjaan kawasan Jalan Mayjen Yono Suwoyo No 9, Pradah Kali Kendal, Dukuh Pakis, Surabaya.
Polisi Usut Kasus
Diberitakan sebelumnya, Satreskrim Polrestabes Surabaya sekarang tengah menyelidiki kasus tersebut.
Dini hari itu sejumlah anggota Jatanras datang di kamar mayat. Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengatakan, dokter sekarang sedang melakukan autopsi jenazah.
"Kamis pagi autopsi selesai. Biar nanti dokter menyampaikan penyebab kematian korban," ucap Hendro, pada awak media di Kamar Mayat RSUD dr Soetomo Surabaya, Kamis (5/10/2023) dini hari.
Hendro juga menuturkan saat ini anggotanya sedang memeriksa orang-orang yang sempat berkaraoke bersama DSA.
Interogasi tersebut berlangsung di Mapolrestabes Surabaya. Mereka semua sekarang berstatus saksi.
Polisi untuk membuktikan kejanggalan tidak hanya mengumpulkan keterangan orang-orang terdekat korban.
Rekaman CCTV lokasi karaoke, termasuk apartemen juga diperiksa. Ini dilakukan untuk mencocokkan keterangan para saksi.
(TribunSumsel.com/Aggi Suzatri).
Artikel ini diolah dari TribunSumsel.com
Sumber: Tribun Sumsel
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com
Baca Berita Lainnya di: Google News
Viral Anak Mantan Wakil Bupati Mitra Sulut Tabrak Mati Orang, Pelaku Pakai Mobil Fortuner Plat Merah |
![]() |
---|
Fakta Baru Kasus Tewasnya Dini Sera Afrianti, Keluarga Ungkap Didatangi Orang yang Mau Beri Uang |
![]() |
---|
Edward Tannur Syok Saat Tahu Ronald Aniaya Dini hingga Tewas, Putranya Selama Ini Dikenal Kalem |
![]() |
---|
Nasib Pilu Anak Dini Afrianti, Ditinggal Sejak Baru Lahir, kini Hanya Bisa Tertunduk Menatap Makam |
![]() |
---|
5 Fakta Tewasnya Dini Sera Afrianti Usai Dianiaya Anak Anggota Dewan di Surabaya, Kirim Pesan Suara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.