Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Manado Night Life

Pertarungan Kehidupan Malam di Manado Sulawesi Utara, Usia 19 vs 60 Tahun

Di emperan toko sebelah timur berjejer wanita pelaku prostitusi jalanan berusia di bawah 20 tahun. Di seberang jalan, terdapat beberapa wanita lain.

|
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/Arthur Rompis
Jalan Dr Sutomo, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Persaingan tua versus muda adalah hal lumrah dalam kehidupan.

Di politik, hal itu kerap terjadi, pun di pekerjaan lain atau di keluarga.

Termasuk di dunia malam, wanita prositusi jalanan

Yang masih di bawah 20 tahun versus yang paruh baya, dari 40 hingga 60 tahun.

Hal ini tentu mendebarkan.

Yang muda tentu banyak diminati, tapi yang tua punya jurus agar eksis.

Persaingan yang berbalut drama kemanusiaan.

Menyusuri Jalan Dr Sutomo, Kecamatan Wenang, Manado, Sulawesi Utara, pada Selasa (26/9/2023) tengah malam pekan lalu, Tribunmanado.co.id bertemu dua dunia malam yang kontras.

Di emperan toko sebelah timur berjejer wanita pelaku prostitusi jalanan berusia di bawah 20 tahun.

Di seberang jalan, terdapat beberapa wanita yang sudah lebih berumur.

"Dia itu sudah umur," kata Mawar, seorang perempuan yang mengaku berusia 19 tahun.

Dia menunjuk seorang wanita di seberang.

Wanita itu layaknya mau ke pesta.

Ia mengenakan gaun dan rok berwarna putih, sebuah tas melilit di bahu kirinya.

"Mereka sudah berumur," kata dia.

Sebut Mawar, banyak pelaku prostitusi jalanan yang berusia 40 tahun di Manado.

"Bahkan ada yang umurnya 60 tahun," kata dia.

Gampang mengenali wanita berumur yang bekerja di dunia malam.

Gaya mereka biasanya lebih modis.

"Kalau saya sih gayanya biasa saja, jeans, dan kaus oblong," kata dia.

Baca juga: Operasi Amandel di RS Kartika Husada, Pasien Meninggal Mati Otak Usai Dioperasi, Diduga Malapraktik

Baca juga: Sosok Noor Alsaffar, TikTokers Irak yang Ditembak Mati di Baghdad, jadi Korban Pelecehan Online

Mawar enggan disebut bersaing.

Sebut Mawar, dia hanya berupaya memikat pelanggan yang lewat. 

"Kalau rezeki itu sudah diatur, masing masing sudah ada. Aaya percaya namanya takdir," kata dia.

Mawar mengaku terjerumus ke dunia tersebut karena ikut ajakan teman.

Mulanya ia hanya melihat.

"Kemudian saya terjerumus, sudah hampir setahun," kata dia.

Mawar menyebut dirinya tak berdandan berlebihan dalam memikat tamu.

Selain jeans dan kaos oblong, ia hanya memoles bibir dengan lipstik.

"Selebihnya biasa saja, tak ada perawatan spesial," kata dia.

Toh ia lumayan laris.

Sudut jalan Sutomo yang jadi tempat mangkal pelaku prostitusi jalanan Manado foto sendiri
Jalan Dr Sutomo, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara.

Mawar menyebut dirinya hanya terjerumus.

Ia tak ingin jadi pemuas lelaki hingga tua.

"Suatu waktu saya ingin keluar dari sini," kata dia.

Setelah dari Mawar, tribunmanado.co.id menjumpai si wanita berumur.

Namun ia enggan diwawancarai.

"Sorry, saya ini cari uang, kalau mau booking silahkan bayar. Kalau tidak ya jangan dekati saya," kata dia.

Tribunmanado.co.id kembali menjumpai seorang wanita malam di jalanan dekat New Bendar.

Sebut saja Melati.

Usianya ditaksir 50-an.

Ia mengenakan celana jeans pendek dengan kaos lengan panjang. 

Baca juga: Tanggapan Novel Mawa Kepsek SDN 21 Manado Sulawesi Utara terkait Kasus Perundungan di Indonesia

Baca juga: 20 Contoh Soal TKP CPNS 2023 Lengkap dengan Kunci Jawaban untuk Persiapan SKD

Dengan bedak ia coba menutupi gurat di wajahnya.

Tapi usia tak bisa bohong.

Ia terbatuk-batuk ketika angin berembus dan cuaca kian dingin.

"Saya agak flu," kata dia.

Ia mengaku sudah belasan tahun menjadi wanita malam.

Dulu ia mangkal di TKB. "Kini di sekitar sini," kata dia. 

Menghadapi persaingan dengan wanita malam yang lebih muda, ia punya trik.

Pelanggan ia puaskan fisik dan batin.

"Saya selalu berupaya menghargai mereka, sopan, dan tentu saja saya sudah pengalaman. Saya selalu coba jadi teman bicara yang baik," kata dia.

Kadang, dari pengalamannya, pria cari PSK karena kesepian.

Salah satu sudut jalan yang jadi lokasi prostitusi di Kota Manado, Sulawesi Utara.
Salah satu sudut jalan yang jadi lokasi prostitusi di Kota Manado, Sulawesi Utara. (Tribunmanado.co.id/Arthur Rompis)

"Saya ada pelanggan istrinya cantik, tapi tak bisa jadi teman bicara yang baik. Ia beroleh itu ke saya," kata dia.

Ia mengaku punya pelanggan tetap.

Terkait banyaknya pelaku prostitusi online remaja, ia hanya tertawa.

"Buktinya saya sudah dapat, mereka belum," katanya sambil tertawa terbahak-bahak menunjuk beberapa pelaku prostitusi online yang lebih muda di seputaran TKB.(art)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved