Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Islami

Kisah Abu Dzar Al Ghifari dan 7 Wasiat Nabi Muhammad: Cintai Orang Miskin dan Dekati Mereka

Waktu belum beragama Islam, Abu Dzar bernama Jundub Bin Junadah Bin Sakan. Dia berasal dari Bani Ghifar yang dikenal suka merampok.

Editor: Rizali Posumah
wirestock/freepik.com
Ilustrasi seorang sedang melakukan perjalanan untuk berdakwah. 

Rasulullah memerintahkan kepada umatnya untuk tidak meminta-minta kepada siapapun. Karena pada awalnya hukum meminta-minta kepada manusia adalah haram.

Rasulullah bersabda:

Hadits tentang larangan meminta-minta

Artinya: “Sungguh, seseorang dari kalian mengambil talinya lalu membawa seikat kayu bakar di atas punggungnya, kemudian ia menjualnya, sehingga dengannya Allah menjaga kehormatannya. Itu lebih baik baginya daripada ia meminta-minta kepada manusia. Mereka memberinya atau tidak memberinya“. (HR. Bukhari)

Menjalin Tali Silaturahmi

Menyambung silaturahmi yang dimaksud adalah menyambung hubungan kekerabatan yang telah retak dan putus dan berbuat baik kepada kerabat yang berbuat jahat kepada kita. Sebagaimana Rasulullah bersabda:

Hadits silaturahmi

Artinya: “Orang yang menyambung kekerabatan bukanlah orang yang membalas kebaikan, tetapi orang yang menyambungnya adalah orang yang menyambung kekerabatannya apabila diputus“. (HR. Bukhari, Abu Dawud dan at-Tirmidzi)

Silaturahmi yang paling utama adalah silaturahmi kepada kedua orangtua. Orangtua adalah kerabat yang paling dekat dengan kita, yang memiliki jasa sangat besar dan merekalah yang memberikan kasih sayangnya kepada kita sepanjang hidupnya. 

Tidak Takut Dicaci ketika Berdakwah di Jalan Allah

Rasulullah mengajarkan kepada umatnya agar tidak takut dalam menyampaikan risalah dan ajaran Islam. Beliaupun mengajarkan kepada kita untuk bersikap berani menyampaikan kebenaran dan kebaikan.

Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang berjihad di jalan Allah dan mereka yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela.

Memperbanyak Membaca “laa haula walaa quwwata illa billah”
Pada hakikatnya seorang hamba tidak ada yang memiliki daya dan upaya serta kekuatan kecuali hanya dengan pertolongan Allah.

Sudah semestinya sebagai orang yang beriman kita meyakini bahwa segala sesuau itu terjadi atas kehendak-Nya sehingga kita harus banyak mengingat Allah dan memohon pertolongan hanya kepada-Nya.

Itulah makna dari pesan Rasulullah SAW Kepada Abu Dzar Al-Ghifari, Dapat Menjadi Teladan Umat Muslim di Zaman Now.

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved