Kabar Heboh
Pantas Rumidi Kades di Blora Mendadak Menghilang, Izin Berobat ke Istri, Ternyata Ada yang Dihindari
Kades bernama Rumidi tersebut bukannya menghilang melainkan sembunyi karena korupsi.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang Kepala Desa di Blora mendadak menghilang dan dicari polisi.
Ia menghilang diduga lantaran melakukan tindak pidana korupsi.
Polisi pun melakukan pencarian terhadap Kades bernama Rumidi tersebut.
Baca juga: BREAKING NEWS: Oknum Kepala Desa di Bolmut Sulut Dipecat, Diduga Selingkuh dengan Kepala Dusun
Kades Rumidi (baju putih) yang sempat hilang 2 bulan ternyata sembunyi. Ia sengaja sembunyi karena korupsi dana desa. (ISTIMEWA via Tribun Jateng)
Cukup lama ia menghilang selama dua bulan.
Rumidi akhirnya bisa ditemukan dan ditangkap oleh anggota Polres Blora.
Rupanya ia bersembunyi lantaran kasusnya tersebut.
Cukup banyak kerugian yang dialami lantaran dugaan korupsi yang dilakukannya.
Baca juga: Pakai Uang Dandes Rp 500 Juta, Mantan Kepala Desa di Talaud Akhirnya Jadi Tersangka
Sosok Rumidi, kades di Blora, Jawa Tengah dikabarkan hilang misterius selama dua bulan. Ia menghilang usai izin ke istri ingin berobat. (KOMPAS.com/Aria Rusta Yuli Pradana)
Terjawab keberadaan kades di Blora, Jawa Tengah yang sempat menghilang.
Kades bernama Rumidi tersebut bukannya menghilang melainkan sembunyi karena korupsi.
Rumidi ditangkap polisi di wilayah Grobogan.
Hal ini seperti diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Slamet.
Baca juga: Kepala Desa Cantik Viral di Media Sosial, Terungkap Penyebab Videonya Bikin Heboh
Rumidi sempat menjabat sebagai Kades Nglebur, Kecamatan Jiken, Blora.
Rumidi ditangkap pada Minggu (17/9/2023).
Berdasarkan koordinasi yang dilakukan bersama BPK maupun Inspektorat Kabupaten Blora, Rumidi diduga melakukan korupsi dana desa untuk kepentingan pribadi.
"Yang bersangkutan telah melakukan perbuatan melawan hukum yaitu merugikan keuangan negara, hasil audit inspektorat hampir kurang lebih Rp 396 juta," terang AKP Slamet, dikutip dari Tribun Jateng.
Dalam konferensi pers tersebut, pihak kepolisian turut menyertakan tersangka dan barang bukti yang digunakan dalam melakukan tindak pidana korupsi.
Sebelumnya diberitakan, masyarakat Blora dibuat heboh atas kabar hilangnya kades Rumidi secara misterius.
Rumidi hilang secara misterius selama 2 bulan.
Mulanya, Rumidi meminta izin ke istrinya ingin pergi berobat.
Hilangnya Rumidi berdampak terhadap kondisi sosial dan pembangunan di desa yang dia pimpin.
Dengan hilangnya kades Rumidi, pembangunan desa di wilayah itu juga terkendala.
Bahkan, lingkungan masyarakat juga mulai bergejolak.
Sekretaris Desa Nglebur Mujianto mengatakan pihaknya tidak dapat berkomunikasi dengan Rumidi sejak 19 Juni 2023 lalu.
Menurut Mujianto, hilangnya Rumidi berawal dari absennya sang kepala desa di Balai Desa pada 20 Juni 2023.
Sebelum menghilang, istri Rumidi awalnya ikut bingung.
Hal itu dikarenakan sopir mobil dinas suaminya itu pulang ke rumah tanpa sang kepala desa.
"Tanggal 20 Juni Pak Lurah tidak masuk ke kantor, tapi dihubungi tidak bisa, kemudian kami menghubungi Bu Kades, 'Pak Lurah di rumah Bu?',"
"itu kemarin sore pamite kontrol kok enggak ada pulang', terus kami tunggu, tapi kok enggak kunjung masuk," ucap Muji saat ditemui Kompas.com di Balai Desa setempat, Jumat (18/8/2023).
Memang sebelum pergi dari rumah, Rumidi sempat mengalami sakit pada kakinya.
Kaki Rumidi mengalami pembengkakan yang kemudian dilakukan tindakan operasi di rumah sakit beberapa hari sebelumnya.
"Pergi dari rumah itu tanggal 19 Juni, izinnya dari pihak istri itu berobat, karena punya luka di kaki, tapi sampai sekarang enggak kunjung pulang," kata dia.
Pada saat pergi untuk jadwal kontrol, Rumidi hanya diantar oleh sopir menggunakan mobil milik LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan).
Dugaan Rumidi mengalami sesuatu yang tidak baik-baik saja itupun semakin menguat.
Kondisi keluarga Rumidi seperti diceritakan oleh Bu Kades ternyata tidak sedang baik-baik saja.
"Anaknya kan juga sakit tumor, tapi sudah dikemoterapi. Mertuanya juga kena stroke."
"Sehingga istrinya kades tidak bisa mengantar suaminya untuk kontrol, sehingga diantarkan oleh sopir menggunakan mobil LMDH," terang dia.
Setelah berada di wilayah Cepu, sopir tersebut diminta segera pulang dan meninggalkan Rumidi sendirian.
"Kemudian Pak Lurah meminta sopir tersebut untuk pulang terlebih dahulu karena mobil LMDH sudah ditunggu warga, karena mobil sosial."
"Ya sehingga diturunkan di wilayah Cepu," jelas dia.
Setelah sopir tersebut pulang, dirinya tidak lagi mengetahui keberadaan Rumidi.
Absennya Rumidi sebagai kepala desa, tentu berdampak pada pemerintahan desa.
Apalagi, sampai pencairan dana desa tidak dapat dilakukan karena harus menunggu tanda tangan dari kepala desa.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com
Terungkap Nila Handini Pengemis Viral Suka Marah, Tinggal di Kos Mewah, Terjaring di Ponorogo |
![]() |
---|
Nasib Sarosa Guru Honorer yang Dilaporkan ke Polisi Lantaran Tegur Siswa tak Salat, Dapat Dukungan |
![]() |
---|
Jawaban Harvick Hasnul Qolbi Wamentan RI Soal kabar Dirinya Ditampar Prabowo Subianto |
![]() |
---|
Medsos Dilarang Jadi Platform Jual Beli, Sudah Ada Aturan Permendag |
![]() |
---|
Begini Suasana Penikahan Pasangan Tunarungu, Sosok Ini Jadi Sorotan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.