Berita Heboh
Alangkah Terkejutnya Pria Ini Saat Tahu Identitas Asli Wanita Bercadar, Sudah Kirim Mahar Rp50 Juta
Arini Juwita adalah penipu yang menyamar jadi santriwati bercadar dan berparas cantik dan ternyata adalah seorang pria tua.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang pria di Kalimantan bisa dibilang apes, lantaran tertipu pria tua.
Pria tua tersebut menyamar sebagai seorang wanita cantik.
Penyamarannya berjalan lancar lantaran ia menggunakan cadar.
Baca juga: Dikira Sudah Meninggal Dunia, Pria Tua Ini Bikin Keluarganya Terkejut dan Langsung Sungkem

Sosok Arini Juwita adalah penipu yang menyamar jadi santriwati bercadar dan berparas cantik. Ternyata seorang pria tua. (Facebook/ kompas.com)
Sehingga wajahnya tidak terlihat. Bahkan ia menjadi seorang santriwati.
Pria pekerja tambang pun kepincut akan kecantikan pria tua tersebut.
Akhirnya membulatkan niat untuk menikahi pria yang menyamar tersebut.
Bahkan pria tua dalam penyamarannya tersebut meminta mahar cukup tinggi.
Baca juga: Curhat Pilu Gadis 15 Tahun Dipaksa Nikahi Pria Tua Demi Lunasi Utang Orang Tua, Dipukul Saat Menolak
Aksi tipu-tipu seorang Arini Juwita, santriwati jadi-jadian akhirnya terbongkar.
Arini Juwita adalah penipu yang menyamar jadi santriwati bercadar dan berparas cantik dan ternyata adalah seorang pria tua.
Arini Juwita melakukan aksi penipuan dengan meminta mahar Rp50 juta terhadap korbannya, AW (35) seorang pria pekerja tambang di Kalimantan.
Sudah terlanjur percaya, seorang pria tersebut akhirnya kena tipu.
Baca juga: Kronologi Gadis SMA Dibuntuti Seorang Pria Tua, Paksa Minta Nomor WA hingga Rumah Korban Dirusak
Korban kaget setelah tahu wajah asli calon istrinya bukan paras cantik melainkan seorang pria tua.
Alhasil karyawan tambang berinisial AW (35) sangat syok dan mengadukan kasus tersebut ke polisi.
Ternyata selama ini AW tertipu dengan wanita kenalannya di Facebook bernama Arini Juwita.
Dari foto profil, Arini Juwita merupakan wanita bercadar dan mengaku sebagai santriwati berusia 20 tahunan.
Ketika keduanya berencana menikah, Arini Juwita meminta mahar sebesar Rp 50 juta kepada AW.
Rupanya kedok Arini Juwita sebagai santriwati hanya tipuan belaka.
Arini Juwita aslinya adalah seorang pria paruh baya berinisial S yang sudah berumur 53 tahun.
S kemudian ditangkap jajaran Cybercrime Ditreskrimsus Polda Sulawesi Selatan pada Jumat (15/9/2023).
Pelaku diamankan di kediamannya di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Panit Subdit V Cybercrime Ditreskrimsus Polda Sulsel AKP Iqbal Usman E mengatakan, pelaku ini beraksi melalui aplikasi media sosial (Medsos) Facebook.
Lalu S menyasar seorang karyawan perusahaan tambang di wilayah Kalimantan.
"Korban inisial AW (35) asli Makassar. Merantau di Kalimantan bekerja sebagai karyawan tambang" kata Iqbal kepada wartawan di Mapolda Sulsel, Selasa (19/9/2023).
"Saat ini pelaku bersama barang bukti kami amankan di Polda Sulsel guna proses penyidikan lebih lanjut," imbuhnya.
"Adapun kronologis kejadiannya bahwa korban dengan pelaku berkenalan melalui sosial media" kata Iqbal.
"Kemudian pelaku berperan sebagai wanita yang muslimah (santriwati), penghapal Al Quran, kemudian mengajak korban untuk menikah," jelasnya.
Tak sampai di situ, S pun meminta sejumlah uang untuk mahar biaya pernikahan kepada AW.
Tanpa rasa curiga, AW dengan mudahnya mengirim uang senilai Rp 50 juta kepada S.
"Jadi pelaku berperan sebagai seorang wanita tapi kenyataannya pelaku adalah seorang laki-laki"
"Untuk meyakinkan daripada korban ini bahwa memang betul dia bersedia menikahi korban"
"Akhirnya pelaku meminta Rp 50 juta. Sehingga korban mengirimkan uang," ucap Iqbal.
"Salah satu digunakan sebagai uang maharnya pada saat perkawinan termasuk persiapan lain"
"Jadi korbannya ini memang asli Sulsel tapi mencari nafkah di Kalimantan dan berkenalan melalui sosial media," sambungnya.
Iqbal menjelaskan, modus kejahatan pelaku ini telah dilakukan sejak Agustus lalu.
Penipuan ini baru terungkap ketika korban datang ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), untuk menemui pelaku.
Iqbal mengungkapkan hasil kejahatan S digunakan untuk kepentingan sehari-harinya dan juga untuk bermain judi togel.
"Yang jelas dorongan ekonomi. Pelakunya juga suka main itu judi togel," ungkapnya.
Atas perbuatannya S bakal dijerat dengan Pasal 45 a ayat 1 juncto pasal 28 ayat 2 UU ITE dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara.
Pernikahan Sesama Pria Batal
Kasus lain, kagetnya seorang pria Lombok Na (30) hampir menikah dengan wanita 'siluman'.
Bagaimana tidak, wanita yang hendak dinikahi itu ternyata adalah seorang pria.
Hal itu terkuak setelah identitas sang wanita jadi-jadian akhirnya dibongkar orangtua kandungnya.
Sebelumnya diwartakan, kisah seorang pria nyaris menikahi sesama pria viral di media sosial.
Dia adalah NE, pria yang mengaku sebagai wanita.
Mengetahui fakta mengejutkan itu, orangtua mempelai pria bernama Toha pun mengungkap perasaannya.
Toha seharusnya menikahkan sang putra dengan menantunya yang berinisial EN (18).
Namun pernikahan itu urung dilaksanakan setelah Toha mengetahui identitas asli EN yang ternyata seorang pria.
Sosok EN (18), calon pengantin wanita di Lombok Tengah ternyata seorang pria berinial Zk sempat meminta maskawin 2 gram emas kepada calon suaminya, Na (30), warga Bun Salak, Desa Jago, Lombok Tengah.
"Dia (EN) ini sebelum diketahui identitas kelaminnya, sempat meminta 2 gram emas sebagai maskawinnya," kata Kepala Dusun Bunyi Salak Toha saat ditemui di rumahnya, Selasa (12/9/2023).
Selama tiga hari berada di rumah mempelai laki-laki, NE dikenal baik dan rajin salat dengan menempati saf perempuan.
"Saat shalat berjamaah di musala, dia (EN) di saf perempuan. Memang dia terlihat layaknya perempuan asli pakai lipstik," kata Toha.
Toha menceritakan pengalaman panjang hingga akhirnya menemukan identitas pengantin EN yang ternyata seorang laki-laki berinisial Zk asal Dusun Pengalang, Desa Krame Jati, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.
Toha menceritakan, awalnya Na membawa merarik EN ke rumahnya pada Kamis (7/9/2/23) malam.
Sebagaimana tradisi Sasak Lombok, keluarga dan kerabat akan berdatangan hadir mengunjungi pengantin yang baru saja didatangkan.
Saat itu warga belum mengetahui bahwa EN merupakan seorang pria karena menggunakan kerudung.
"EN ini kan keseharian di sini pakai jilbab, terus pakai lipstik, tidak ada yang curiga dia laki-laki, karena bentuk dan cara jalannya kayak perempuan sekali," kata Toha ditemui di rumahnya, Selasa (12/9/2023).
Mulai terungkap Toha mengatakan, setelah tiga hari berada di rumah Na, selanjutnya dilakukan proses adat nyelabar ke rumah keluarga EN.
Diketahui nyelabar merupakan proses memberi kabar dari keluarga mempelai laki-laki kepada orangtua perempuan bahwa anaknya telah menikah.
Sebagai tokoh masyarakat dusun, Toha sendiri yang pergi melakukan selabar.
Sebelum berangkat ia sempat mengonfirmasi EN bahwa dia menikah dengan Na tanpa ada paksaan.
"Kita tanya dulu dia (EN) apakah kawinnya sama Na ini paksaan atau tidak. Selanjutnya kita tanya identitas alamat orangtuanya," kata Toha.
Setibanya di alamat yang diberikan EN, tepatnya di Dusun Pengalang, Desa Krama Jati Lombok Tengah, Toha bertemu dengan orangtua EN.
"Pas saya datang ke alamat yang diberikan EN, orangtuanya bingung, tidak mengaku punya anak perempuan menikah, karena tidak punya anak perempuan," kata Toha.
Saat itu, pihak tokoh masyarakat dan kepala dusun setempat bingung, dan mencoba meminta bantuan ke dusun-dusun tetangga untuk mencocokkan identitas EN dengan alamatnya.
Hingga akhirnya, Toha mencoba menelepon EN dengan video call agar orangtua melihat langsung pengantin perempuan.
Namun saat video call EN menggunakan jilbab dan menutup mukanya.
"Pas waktu video call, dia menutup mukanya dengan masker, orangtuanya jadinya tidak mengenal dia. Orangtuanya sempat marah karena tidak mau memperlihatkan wajah utuhnya," kata Toha.
Dalam suasana bingung itu, orangtua itu menceritakan bahwa anaknya berinisial Zk hilang selama dua hari dan tidak pernah pulang rumah.
"Waktu itu cerita ayahnya. 'Saya punya anak laki-laki, udah saya sunat hilang dua hari, tapi memang dia agak bantong (feminim)," kata Toha.
Dari cerita tersebut muncul kecurigaan bahwa EN yang menikah dengan Na merupakan seorang pria yang feminim.
"Kita video call sekali lagi dan mempunyai kesimpulan EN ini adalah Zk. Saya kaget dan lemes waktu itu," kata Toha.
Mengetahui hal tersebut, Toha tidak langsung mengabarkan kepada keluarga calon mempelai pria bahwa EN adalah seorang laki-laki.
Ia akan memberitahukannya setelah Zk keluar dari kampung calon mempelai pria.
"Untuk kenyamanan, saya akhirnya pulang ke dusun dan menyampaikan bahwa pernikahan tersebut tidak bisa dilanjutkan karena sesuatu hal, untuk menghindari potensi kemarahan warga," kata Toha.
Hingga akhirnya Zk dijemput pulang keluarganya, kemudian Toha baru menceritakan bahwa EN ternyata seorang laki-laki.
Toha menduga Na dan Zk saling mengenal lewat media sosial Facebook.
"Perkiraan sih dia ini kenal dari Facebook," kata Toha.
Kadus Lemes
Kepala dusun kaget saat tahu calon pengantin wanita warganya ternyata seorang pria.
Kisah ini terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kepala dusun pun tetap mencoba bersikap bijak.
Ia tak mau calon pengantin wanita yang ternyata seorang pria itu jadi sasaran amukan warga.
Karenanya ia tak buru-buru memberi tahu keluarga pengantin pria.
Menurut pengakuan orangtuanya, pria tersebut sudah hilang selama dua hari.
Ia ternyata menyamar menjadi wanita berkerudung, memakai lipstik, bahkan ikut salat berjamaah di saf perempuan.
Ya, sosok NE (18), calon pengantin wanita di Lombok Tengah ternyata seorang pria berinial Zk sempat meminta maskawin 2 gram emas kepada calon suaminya, Na (30), warga Bun Salak, Desa Jago, Lombok Tengah.
"Dia (NE) ini sebelum diketahui identitas kelaminnya, sempat meminta 2 gram emas sebagai maskawinnya," kata Kepala Dusun Bun Salak, Toha saat ditemui di rumahnya, Selasa (12/9/2023).
Selama tiga hari berada di rumah mempelai laki-laki, NE dikenal baik dan rajin shalat dengan menempati saf perempuan.
"Saat shalat berjamaah di mushala, dia (NE) di saf perempuan. Memang dia terlihat layaknya perempuan asli pakai lipstik," kata Toha.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com
| 3 Kejadian Heboh Sepekan di Sulawesi Utara, Motif Penikaman di Manado dan Minahasa, Hacker Ditangkap |
|
|---|
| Jokowi Serukan Prabowo-Gibran Dua Periode, Titiek Soeharto Minta Eks Presiden Tak Berandai-andai |
|
|---|
| Heboh Siswa SMA Aniaya Wakil Kepala Sekolah, Korban Alami Luka-luka, Terungkap Nasib Pelaku Sekarang |
|
|---|
| Usai Bawa Lari Uang Rp 10 M Milik Bank Jateng, Anggun Tyas Sesumbar Mau Bikin Garasi untuk 300 Mobil |
|
|---|
| Berita Heboh Sulawesi Utara Sepekan, Penikaman di Boltim, Kecelakaan Mobil Tabrak Tembok di Minut |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.