Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen 1 Samuel 25 : 2 - 11, Jadilah Penolong yang Baik

Istri yang baik menolong suaminya berbuat baik dan mempengaruhinya untuk merespons konflik dengan benar.

Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
Pixabay.com
Renungan Harian Kristen 1 Samuel 25 : 2 - 11, Jadilah Penolong yang Baik 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan harian Kristen kali ini banyak berbicara soal pasangan hidup.

Sehingga diberi judul Jadilah Penolong yang Baik.

Bacaannya diambil dalam 1 Samuel 25 : 2 - 11.

Baca juga: Renungan Harian Kristen, Kejadian 50:21, Ketulusan Hati

Firman Tuhan :  TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." (Kejadian 2 : 18)

Dalam sebuah keluarga seharusnya terjadi komunikasi yang saling menolong dan menguatkan, namun kenyataannya tidak demikian.

Suami yang berniat jahat, berkata kasar bahkan melakukan kejahatan.

Apa yang harus dilakukan oleh seorang istri? Mencegah dia berniat jahat, menolongnya jika dia sudah terlanjur berbuat jahat, atau malah mendorongnya untuk berbuat jahat?

Baca juga: Renungan Harian Kristen 2 Korintus 12 : 7 - 10, Tiga Cara Tuhan Mendewasakan Kita

Alkitab memberikan banyak contoh sikap dan Tindakan istri yang mencerminkan seorang “penolong yang baik bagi suaminya.”

Hari ini kita belajar dari Abigail yang tahu suaminya menghina para utusan Daud yang memohon belas kasihan saat Nabal sedang menggunting domba-dombanya.

Sadar bahwa tindakan Nabal bisa mencelakakan banyak orang, Abigail berusaha menolong suaminya.

Abigail sengaja mendatangi Daud dan pasukannya, memohon belas kasihan Daud.

Baca juga: Renungan Harian Kristen, Amsal 22:4, Kerendahan Hati dan Hikmat Sejati

Dan berkat tindakannya, Daud yang semula berniat membunuh semua laki-laki di tempat Nabal, mengurungkan niatnya.

Lain kisahnya dengan Herodias istri Herodes, (Matius 14 : 5 – 8).

Yang justru memberikan jalan kepada Herodes untuk membunuh Yohanes pembaptis, yang awalnya takut melakukan pembunuhan itu karena orang banyak.

Tindakannya meminta kepala Yohanes merupakan sebuah cara halus mendukung rencana jahat suaminya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved