Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Profil Tokoh

Profil Cak Imin, Keponakan Gus Dur yang Menjadi Cawapres Anies Baswedan

Simak profil dan biodata Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berikut ini di dalam artikel.

Editor: Tirza Ponto
Instagram @cakiminow
Profil dan biodata Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini profil dan biodata Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Cak Imin dikenal sebagai Ketua Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ).

Nama Cak Imin tengah hangat diperbincangkan.

Hal itu setelah dirinya diumumkan menjadi Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Cak Imin merupakan pria kelahiran di Jombang, Jawa Timur pada 24 September 1966.

Saat ini usianya saat ini adalah 56 tahun.

Cak Imin sendiri adalah anak keempat dari enam saudara.

Diketahui Cak Imin merupakan keponakan dari Gus Dur.

Lantas seperti apa kiprahnya di dunia politik?

Mari simak dalam artikel berikut ini.

Dulunya Cak Imin pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Cak imin mempunyai nama lengkap Drs. H. Abdul Muhaimin Iskandar, M.Si.

Melansir wikipedia, Cak Imin adalah seorang politisi Indonesia yang sejak 2005 menjadi Ketua PKB.

Ayahnya, Muhammad Iskandar, adalah dzurriyah (keluarga) Pondok Pesantren Manbaul Ma'arif, Jombang, Jawa Timur.

Muhaimin Iskandar adalah keturunan KH Bisri Syamsuri, salah seorang ulama besar pendiri Nahdlatul Ulama.

Cak Imin mempunyai istri yang bernama Rustini Murtadho.

Berikut profil dan biodata Cak Imin

Cak Imin
Cak Imin (DPR RI)

Inilan profil dan biodata Muhaimin Iskandar seperti dilansir TribunJambi.com di artikel berjudul Profl dan Biodata Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Ketum PKB yang Digandangkan Jadi Capres 2024:

Nama Lengkap: Dr Abdul Muhaimin Iskandar M.Si

Alias: Cak Imin | Muhaimin | Muhaimin Iskandar

Tempat Lahir: Jombang, 24 September 1966

Profesi: Politikus

Madrasah Tsanawiyah Negeri Jombang

Madrasah Aliyah Negeri I Yogyakarta (1985)

Jurusan Syariah, IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta

Sarjana Politik, FISIP UGM (1992)

Magister Komunikasi Universitas Indonesia (2001)

Karir

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (2009-2014)

Staf Pengajar Pondok Pesantren Denanyar Jombang (1980-1983)

Sekretaris Lembaga Kajian Islam dan Sosial Yogyakarta (1989)

Kepala Litbang Tabloid Detik (1993)

Anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa DPR RI (1999-2004)

Pimpinan Badan Musyarawarah DPR RI (1999)

Anggota BURT DPR RI (1999)

Anggota DPR RI 2004-2009

Cak Imin Ungkap Detik-detik Terima Pinangan Jadi Cawapres Anies Baswedan

Deklarasi Capres dan Cawapres Anies-Cak Imin. Ketua Umum NasDem Surya Paloh menyatakan ingin menang di Pilpres 2024.
Deklarasi Capres dan Cawapres Anies-Cak Imin. Ketua Umum NasDem Surya Paloh menyatakan ingin menang di Pilpres 2024. (Dok. NasDem TV)

Nasdem - PKB deklarasikan pasangan capres - cawapres Anies - Muhaimin di Pilpres 2024 di Surabaya, Sabtu (2/9/2023).

Duet Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar ini menjadi pasangan capres - cawapres yang secara resmi mendeklarasikan diri.

Dalam deklarasi tersebut, Muhaimin Iskandar yang biasa dipanggil Cak Imin ini menceritakan detik-detik keputusan menjadi cawapres Anies Baswedan.

Dalam ceritakan, Cak Imin yang Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengaku sempat bimbang dan kesulitan menerima tawaran menjadi calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.

Ketika itu, Cak Imin mengaku ‘dipaksa’ Surya Paloh.

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh meminta dirinya langsung menjawab pinangan duet dengan Anies Baswedan detik itu juga ketika bertemu beberapa waktu lalu.

Cak Imin bimbang, karena dirinya juga harus meminta para kiai dan ulama merestuinya maju bersama Anies Baswedan.

"Alhamdulillah dalam waktu singkat mendapat jawaban yang lengkap dari semua ulama-ulama kita, semua istikharahnya, semua gagasannya, semua pertimbangannya, semua menyatakan restu dan dukungan atas pasangan Mas Anies dengan saya," kata Cak Imin.

Kemarin, Sabtu (2/9/2023) deklarasi pasangan capres dan cawapres Koalisi Perubahan dan Persatuan itu pun digelar di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur.

Secara resmi, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar pasangan calon pertama yang deklarasi capres cawapres

Surya Paloh pun menyampaikan ucapan selamat tinggal pada politik cebong dan kampret.

Surya Paloh menyebut politik cebong dan kampret yang mewarnai perpolitikan Indonesia dalam satu dekade terakhir telah memunculkan adu domba, pemecah belah, dan perusak nilai kebangsaan.

"Hari ini juga kita katakan selamat tinggal kepada politik cebong dan kampret," kata Paloh saat memberikan sambutan di acara deklarasi Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai capres-cawapres Koalisi Perubahan dan Persatuan di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9).

Surya Paloh kemudian menyampaikan selamat datang untuk politik yang lebih baik, yakni politik kebhinekaan.

Ia meyakini pasangan capres dan cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin akan mampu mengatasi ancaman terhadap nilai-nilai kebangsaan.

"Dan tentunya kita ucapkan selamat datang politik kebhinekaan yang mempersatukan semua komponen dan elemen kita dengan penghargaan pluralisme yang kokoh seluruhnya di negeri yang kita cintai ini," katanya.

"Kita cinta pada bangsa, kita cinta pada negeri ini, dan itulah kewajiban kita menghadirkan pemimpin yang mampu untuk membangun negeri ini.

Kedua pasangan ini kita harapkan akan bisa mampu mengatasi berbagai macam godaan dan cobaan, bahkan ancaman terhadap sistem nilai-nilai kebangsaan kita," ujar Surya Paloh.

NasDem dan PKB akhirnya resmi mendeklarasikan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai capres dan cawapres yang akan mereka usung pada Pilpres 2024 mendatang.

Anies merupakan bakal calon presiden yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Koalisi itu terdiri dari NasDem, Demokrat, dan PKS. Sementara PKB tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju bersama Gerindra, Golkar, PAN, dan PBB mengusung Prabowo Subianto.

Belakangan NasDem mengajak PKB untuk ikut berkoalisi. Keputusan NasDem itu direspons keras oleh Partai Demokrat.

Mereka menarik dukungan dari Anies karena Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) batal dijadikan cawapres.

Di sisi lain, PKB menerima tawaran NasDem itu. Dengan adanya deklarasi koalisi NasDem dan PKB ini, PKB resmi keluar dari Koalisi Indonesia Maju.

Surya Paloh menilai duet Anies dan Cak Imin adalah pasangan yang saling melengkapi selayaknya botol dan tutupnya. Ia menyebut pasangan ini punya memiliki kelebihannya masing-masing sebagai sosok pemimpin.

Anies, kata Paloh, merupakan sosok intelektual yang diyakini dapat memberikan suasana baru dalam menghadapi tantangan di masa yang akan datang.

"Saya juga kenal Muhaimin Iskandar sebagai seorang yang piawai sebagai organisatoris ulung yang bergerak dalam dunia pergerakan yang cukup lama," ujarnya.

"Kepiawaian yang tidak kalah dari Anies, maka kedua pasangan ini bagai botol dan tutup botol," imbuhnya.

Paloh menilai kecocokan tersebut menjadi modal utama dalam Pilpres 2024 mendatang.

Surya Paloh bahkan menyebut pasangan Anies-Cak Imin akan segera didaftarkan secepatnya ketika pendaftaran Capres-Cawapres dibuka.

"Pasangan yang pertama yang mendaftar pertama adalah pasangan yang kita miliki hari ini," ujarnya.

Ancaman Surya Paloh

Sementara itu Cak Imin menceritakan kesulitannya saat menerima tawaran menjadi cawapres Anies.

Surya Paloh meminta dirinya langsung menjawab pinangan duet dengan Anies Baswedan detik itu juga ketika bertemu beberapa waktu lalu.

"Yang menyulitkan adalah saya diminta jawaban detik itu juga. Batin saya beda dong,

Bang Surya paling senior di NasDem, saya masih ada senior, seniornya senior, seniornya senior, masih banyak seniornya.

Para kiai, para ulama," kata Cak Imin.

Cak Imin berujar Surya Paloh mengancamnya jika tak segera memberikan jawaban.

Paloh, kata dia, menyatakan tak akan menemuinya lagi jika tak mau menyambut tawaran tersebut.

"Bang Surya bilang kalau kamu enggak mau salaman, berarti selamanya kita enggak akan bertemu lagi. Tapi kalau kamu oke, saya yakin jamin Insyaallah menang dan Indonesia akan lebih baik," ucapnya.

Mendengar niat itu, Cak Imin pun langsung menerima tawaran dari Paloh tersebut. Wakil ketua DPR itu mengaku ingin agar Indonesia menjadi lebih baik lagi.

"Tapi saya deg-degan jangan-jangan senior-senior ini belum saya kontak, belum saya minta restu. Itu lah akhirnya dalam waktu hanya tiga hari seluruh pengurus bergerak kepada para ulama, para kiai, para senior, para seluruh yang terkait dengan pimpinan-pimpinan kita," ujarnya.

"Dan alhamdulillah dalam waktu singkat mendapat jawaban yang lengkap dari semua ulama-ulama kita, semua istikharahnya, semua gagasannya, semua pertimbangannya, semua menyatakan restu dan dukungan atas pasangan Mas Anies dengan saya," kata Cak Imin menambahkan.

Sementara itu Anies dalam deklarasi itu melontarkan sejumlah pujian kepada Cak Imin yang akan menjadi pasangannya pada Pilpres mendatang. Ia menyebut Cak Imin adalah sosok yang memiliki rekam jejak panjang.

"Gus Imin ini adalah seorang pribadi yang memiliki rekam jejak aktivisme yang bisa menginspirasi setiap orang yang hari ini bekerja, bergerak dalam organisasi," ujar Anies.

"Seperti yang disampaikan Bang Surya tadi, seorang organisatoris ulung yang rekam jejaknya panjang," lanjutnya.

Anies juga memaparkan sejumlah posisi yang pernah diduduki Cak Imin, mulai dari Ketua PMII, KNPI, LKIS, DPR, Wakil Ketua DPR, Menteri, hingga Wakil Ketua MPR.

"Posisi apalagi yang belum pernah didudukinya? Insyaallah Wakil Presiden Republik Indonesia," tutur Anies.

Anies juga menyinggung bagaimana Cak Imin memimpin PKB selama kurang lebih 18 tahun.

Menurutnya, durasi memimpin sepanjang itu membutuhkan stamina yang luar biasa, juga perlu ketekunan, kerja keras, serta konsistensi.

Kemudian, menurut Anies, banyak generasi-generasi baru yang ada di jajaran PKB. Di atas generasi tersebut masih terdapat berlapis-lapis senior.

"Tetapi yang junior itu beranjak ambil keputusan. Kira-kira gini, lebih baik minta maaf daripada minta izin," katanya.

"Kenapa berani? Karena dia memiliki keyakinan bahwa yang dikerjakan adalah kebenaran.

Bahwa yang dikerjakan adalah kebaikan. Bahwa yang dikerjakan bukan tentang dirinya, tetapi tentang bagaimana Indonesia lebih baik," imbuhnya.

Itulah tadi ulasan profil dan biodata Muhaimin Iskandar atau biografi Cak Imin, eks Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang jadi Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Baca juga: Profil 2 Jenderal Purnawirawan Polri Berdarah Sulawesi Utara yang Maju Sebagai Calon Legislatif

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co

Baca berita lainnya di: Google News

Baca Berita Terbaru Tribun Manado: disini

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved