Sulawesi Utara
Astaga! 5 Kabupaten Kota di Sulut Terancam Alami Bencana Kekeringan, BMKG Keluarkan Peringatan Dini
Salah satu kota yang bakal alami bencana kekeringan adalah Kota Manado. Manado saat ini statusnya sudah siaga. Bahkan air di sungai juga mulai kering.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Indry Panigoro
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar kurang enak di dengar datang dari BMKG Sulawesi Utara ( Sulut ).
BMKG Sulut baru saja memberi peringatan dini cuaca ekstrem.
Di Sulut ada beberapa kabupaten kota yang terancam bencana kekeringan.
Bahkan ada yang sudah di status waspada.
Salah satu kota yang bakal alami bencana kekeringan adalah ibu kota Provinsi Sulut, Kota Manado.
Manado saat ini statusnya sudah siaga.
Bahkan debit air sungai di Manado juga mulai berkurang.
Bencana kekeringan di Sulut ini semakin diperparah dengan efek El Nino.
Diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Stasiun Klimatologi Provinsi Sulawesi Utara mengeluarkan peringatan dini kekeringan metereologis.
Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Sulut Irvan to Marmin Suwirono menjelaskan saat ini 8 dari 10 Zona Musim di Sulawesi Utara telah memasuki musim kemarau.
"Berdasarkan analisis hujan update 01 September 2023 Diperlukan kewaspadaan terkait ancaman bencana kekeringan," jelasnya
Menurutnya dari data HTH hingga update 01 September 2023 menunjukan beberapa wilayah di Sulawesi Utara mengalami deret hari tanpa hujan berturut-turut lebih dari atau sama dengan 21 hari.
"Prakiraan peluang curah hujan menujukan bahwa beberapa daerah diprakirakan akan mengalami curah hujan sangat rendah dengan peluang lebih dari 70 persen.
Kedua kondisi di atas memenuhi syarat untuk dikeluarkan peringatan dini," jelasnya
Rincian Data DTH dan Prakiraan Peluang Cuaca Hujan Sangat Rendah.
Kabupaten Bolaang Mongodow
Bolaang Timur (Waspada)
Lolak (Waspada)
Poigar (Siaga)
Manado
Bunaken (Siaga)
Mapanget (Siaga)
Minahasa
Tombariri (Siaga)
Minahasa Selatan
Tumpaan (Waspada)
Minahasa Utara
Air Madidi (Waspada)
Sebelumnya, Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Arther Molle mengatakan dari prakiraan cuaca di Bulan September masih ada dalam kriteria rendah hingga menengah.
Namun untuk daerah wilayah kepulauan dan Bolmong Selatan, Bolmong ada pada kategori menengah.
"Kondisi cuaca pada bulan September masih didominasi oleh kondisi cuaca yang cerah dan suhunya masih panas, potensi angin kencang juga tinggi,
karena peluang dan rata-rata dari kejadian siklon tropis di Sulut di Samudera Pasifik, Laut Filipina, Laut China Selatan itu tinggi intensitas terjadinya, sehingga siklon tropis juga potensi angin kencang juga tinggi," jelasnya
Menurutnya dari pantauan BMKG kondisi panas dikarenakan ada faktor fenomena El Nino yang sudah diwanti-wanti kepada masyarakat dan kepada stakholder.
"Memang untuk musim kemarau kali ini, itu ada pengaruh dari fenomena El Nino hingga lebih kering, pantauan kami di bulan Agustus 2023, pemutakhiran terakhir pada tanggal 11-20 Agustus dan memang El Nino ada dalam kategori moderet," ujarnya.
Lanjutnya, untuk bulan Agustus baru-baru ini secara signifikan di Sulut banyak wilayah yang berada pada kriteria rendah jumlah curah hujan.
"Ada beberapa wilayah yang tinggi, seperti wilayah Minahasa, namun untuk seluruh Sulawesi Utara curah hujannya rendah," jelasnya.
Sungai dan Sumur di Manado Mulai Kering
Musim kemarau saat ini melanda Indonesia termasuk Kota Manado, Sulawesi Utara.
Akibatnya, di beberapa tempat terjadi kekeringan.
Stasiun Klimatologi Sulawesi Utara (Sulut) juga telah mengeluarkan peringatan dini kekeringan di beberapa daerah termasuk di Kota Manado.
Dari pantauan Tribunmanado.co.id, Senin (4/8/2023) di Kelurahan Bailang Lingkungan Dua dan Enam, Kecamatan Bunaken, Kota Manado, terjadi kekeringan.
Sejumlah warga mengeluh karena sumur mereka kering.
Tak hanya sumur, sungai pun mulai kering.
"Sumur kita kering, sungai juga mulai kering, jadi mau mandi dan cuci baju sudah tidak bisa," ujar Heski, salah satu warga Bailang.
Kata Heski, saat ini yang mereka bisa lakukan hanya berharap mendapatkan bantuan air dari Pemerintah Manado.
"Kita hanya tunggu penyaluran air dari pemerintah, dan saat ini sudah mulai disalurkan," ucapnya.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Lurah Bailang, Aldo Kanon Erikson Sumera.
"Iya benar saat ini di Bailang terjadi kekeringan, bahkan berdampak kepada usaha masyarakat. Tetapi sementara yang mengeluh baru dua lingkungan," tutur Aldo Sumera.
Mendapatkan keluhan warga, Wali Kota Manado, Andrei Angouw, langsung meminta PDAM Manado untuk menyalurkan air bersih.
"Sudah jalan mulai beberapa minggu yang lalu lewat PDAM Manado. Air bersih tersebut disalurkan langsung di rumah-rumah warga," pungkas Aldo.
Aldo mengungkapkan, bantuan air bersih akan disalurkan dalam waktu dua hari sekali agar bisa menjangkau warga Bailang yang membutuhkan air bersih.
"Seperti biasa, kita akan terus salurkan sampai musim kemarau ini lewat," tandasnya.(*)

Musim Kemarau dan El Nino, Sungai Manado Sulawesi Utara Mulai Kering
Dampak dari musim kemarau dan El Nino, sungai di Manado Sulawesi Utara mulai kering.
Hal itu juga dibenarkan oleh pihak Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) I.
Kepala BWSS I, I Komang Sudana, mengatakan musim kemarau sungai menjadi kering karena debit air kecil.
"Karena di hulu sungai tidak hujan jadi sungai mulai kering, jadi tergantung curah hujan juga.
Kecuali kalau daerah-daerah kering masyarakatnya kesulitan air sumur-sumur tidak cukup nanti kita bersama balai cipta karya untuk turun cek," ujar I Komang Sudana, Senin (4/9/2023).
Kata I Komang, BWSS I tidak bisa berbuat banyak terkait dengan kekeringan sungai saat ini.
Akan tetapi yang perlu dijaga adalah dampak dari kekeringan tersebut ke depannya.
"Kita tetap pantau tetapi tidak bisa juga menambah air dari sungai, yang harus kita jaga dampaknya kebutuhan air masyarakat," ucapnya.
Dia meminta kepada mayarakat untuk jangan membuang sampah sembarangan saat sungai kering seperti ini.
"Jadi kita jaga sungai sama-sama jangan buang sampah agar nanti musim hujan tidak tersumbat," tuturnya. (Ren/Edi)
Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id
Baca berita lainnya di: Google News.
Breaking News: Putra Ketua DPW Perindo Sulawesi Utara Meyvo Rumengan Meninggal |
![]() |
---|
Sensus Ekonomi 2026: BPS Data Semua Unit dan Pelaku Usaha, Butuh 180 Ribu Petugas |
![]() |
---|
Akademisi Unima Meike Imbar: Masyarakat Sulut Sulit Memilah Sampah, Pemerintah Harus Fasilitasi |
![]() |
---|
3 Berita Populer: Masyarakat Sulut Diimbau Waspada pada 18-19 September 2025, Gunung Lokon Siaga |
![]() |
---|
3 Berita Populer Sulut: Tunjangan Anggota DPRD Minsel, Warga Soroti Sungai di Pasar Pinasungkulan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.