Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sitaro Sulawesi Utara

Jumlah Kasus Stunting di Sitaro Sulawesi Utara Terus Menurun dari 2020 hingga Semester Satu 2023

Upaya menekan angka kasus stunting di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) terus dilakukan secara masif oleh pemerintah daerah.

Penulis: Octavian Hermanses | Editor: Chintya Rantung
Kominfo Sitaro
Bupati Sitaro Evangelian Sasingen 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Upaya menekan angka kasus stunting di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) terus dilakukan secara masif oleh pemerintah daerah.

Langkah ini pun berbuah manis dengan adanya penurunan jumlah kasus stunting selang empat tahun terakhir ini.

Data yang diperoleh tribunmanado.co.id mencatat, pada tahun 2020 terdapat 59 balita di Kabupaten Sitaro yang menderita stunting.

Angka ini kemudian menurun lagi di tahun 2021, yakni menjadi 37 balita.

Di tahun 2022, pemerintah daerah menggencarkan program Gerakan Sitaro Edukasi InterVensi Anak Stunting atau GESIR EVAS untuk menekan jumlah kasus stunting.

Hal ini berbuah manis dengan menurunnya angka stunting dari 37 balita menjadi 22 balita di tahun 2022.

Di akhir Semester I tahun 2023, pemerintah daerah kembali berhasil menurunkan angka stunting dari 22 kasus menjadi 20 kasus.

"Semua ini berkat kerja keras, kerja cerdas dan kerja berkualitas semua pihak. Diharapkan agar kinerja seperti ini dapat terus ditingkatkan, sehingga di tahun 2024 kita bisa mencapai zero stunting," kata Sasingen, Senin (14/8/2023).

Langkah penanganan stunting menurut Sasingen bersifat segera, karena persoalan ini akan memberikan dampak jangka panjang besar bagi generasi masa depan.

Makanya, dalam penanganan stunting ini keterlibatan banyak pihak harus kita perkuat. Artinya, pengentasan stunting harus dilakukan secara terpadu serta butuh komitmen kuat dari semua stakeholder," lanjutnya.

"Saya minta semua pihak agar bisa membangun sinergi untuk terus melakukan percepatan penurunan stunting secara konvergensi," sambungnya.

Meski capaian angka prevalensi stunting di Sitaro sudah menurun namun langkah intervensi program dan kegiatan harus tetap dijalankan secara berkelanjutan sampai ke kelompok terkecil di masyarakat yakni keluarga.

"Intervensi sensitif dan intervensi spesifik harus terus dilaksanakan serta harus dipastikan tepat pada sasaran," tegasnya.

Kepada pihak-pihak terkait, Sasingen mengingatkan agar terus melakukan pemetaan program dan kegiatan yang telah dituangkan pada dokumen perencanaan anggaran daerah.

"Petakan cakupan layanan mana saja yang masih rendah, jangan abaikan dokumentasi dan pelaporan, terus berinovasi dalam melakukan pelayanan sehingga dapat menjadi dasar perbaikan intervensi percepatan penurunan stunting selanjutnya," kuncinya. (HER)

Baca juga: Sidang Korupsi PT Air, Mantan Komisaris Tegaskan WMD Belanda Jadi Penolong Saat Krisis PDAM Manado

Baca juga: Bersaing ke Senayan, 2 Srikandi ini Bersinergi Demi Prabowo Subianto di Sulawesi Utara

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.


 
 
 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved