Kebutuhan Rumah di Sulut Masih 12 Ribu Unit, BP2P Sulawesi I Fokus Bantu Masyarakat Kurang Mampu

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID -  Jumlah kebutuhan rumah di Sulawesi Utara lumayan besar. 

Angkanya pun fantastis, sedikitnya 12 ribu unit rumah. 

Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi I, Recky Lahope mengungkapkan, angka backlog di Sulawesi Utara 12 ribuan.

"Backlog adalah kesenjangan antara rumah terbangun dengan angka rumah yang dibutuhkan masyarakat," kata Recky dalam Podcast Tribun Manado, Kamis (03/08/2023). 

Ia mengatakan tingginya angka backlog karena banyak faktor dan bersifat kompleks.

Di antaranya kondisi ekonomi, soal dan hingga pola pikir masyarakat. 

"Secara nasional backlog 13 jutaan dan ditargetkan bisa sejuta unit (rumah) tiap tahun tersedia," kata Lahope. 

Kepada Host, David Kusuma, Lahope mengatakan, BP2P yang merupakan satker di bawah Kementerian PUPR terus memacu pemenuhan rumah layak huni bagi masyarakat. 

"Kita fokus untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) atau kurang mampu," jelasnya. 

Ia menjabarkan, ada tugas fungsi BP2P ialah penyediaan rumah bagi masyarakat. 

Secara umum, rumah dimaksud ialah Rumah Swadaya, Rumah Susun (Rusun), Rumah Khusus dan Rumah Umum dan Komersil. 

Sementara itu, wujud dari tugas itu berupa program pembangunan rumah seperti Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). 

"BSPS ini rumah untuk warga kurang mampu yang sudah ada di Sulut sejak tahun 2016 dan sudah dibangun sekitar 19 ribu unit bagi MBR," jelasnya.

Selain itu, ada juga pembangunan Rusun. Program ini sudah ada sejak era Kementerian Pemukiman Rakyat (Kemenpera). 

Kata Lahope, di Sulut Gorontalo sudah dibangun 46 unit.