Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pasar Bersehati Manado

Jaga Kualitas, Harga Daging Babi di Pasar Bersehati Manado Sulawesi Utara Masih Tinggi

harga dgaing babi di Pasar Bersehati, Manado, berbeda dari yang lain. Harganya masih tinggi karena pedagang menjaga kualitas.

Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/Ferdi Guhuhuku
Jemmy, salah satu pedagang babi di Pasar Bersehati, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (2/8/2023). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Harga daging babi di beberapa tempat di Manado, Sulawesi Utara, semakin menurun.

Diketahui, penyebab turunnya harga daging babi karena adanya virus African Swine Fever (ASF).

Harga daging babi di Pasar Karombasan, Manado, turun menjadi Rp 35 ribu per kilogram dari Rp 65 ribu.

Sedangkan di Pasar Bersehati, harganya masih cukup tinggi, yaitu Rp 55 ribu per kilogram. 

Hal itu diungkapkan oleh Jemmy, salah satu pedagang babi di Pasar Bersehati Manado

Jemmy mengungkapkan daging babi yang ia jual sangat berkualitas.

Sebelum dijual, ia memastikan daging babinya aman dari virus ASF. 

"Kami masih jual cukup tinggi karena daging yang kami jual sangat bagus kualitasnya dan dipastikan aman dari virus ASF," ucap Jemmy. 

Tak hanya, itu agar lebih aman Balai Karantina Manado selalu memeriksa daging yang mereka jual. 

"Dari Karantina setiap hari selalu ambil sampel daging yang kita jual. Jadi aman tidak perlu takut makan babi," tuturnya. 

Selain itu, dengan menjual harga tinggi, membuat peternak tidak rugi. 

"Kami jual masih mahal, tidak jual murah agar pemilik peternak babi juga tidak rugi. Kasihan juga mereka kalau sampai mati usahanya," pungkasnya.

Olly Dondokambey Siapkan Langkah Atasi Virus ASF, Diantaranya Gerakan Mari Jo Makan Babi

Gubernur Sulut Olly Dondokambey menyiapkan sejumlah langkah penanganan virus ASF di Sulawesi Utara.

Baca juga: 20 Kumpulan Link Twibbon HUT RI ke-78, Cocok Dibagikan ke Media Sosial pada 17 Agustus 2023

Baca juga: Posisi Duduk Lady Nayoan dan Rendy Kjaernett Saat Kecelakaan Mobil, Ternyata Usai Mediasi

Salah satunya adalah stimulus untuk mengatasi dampak ekonomi masyarakat.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved