Demam Babi Afrika Masuk Sulut
Pedagang Daging Babi Rugi Banyak, Dampak ASF Sudah Masuk Sulawesi Utara
Dampak demam babi afrika masuk Sulawesi Utara. Tindakan yang harus dilakukan pemerintah dan masyarakat dan efek ASF di Sulut.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Handhika Dawangi
"Jujur saya dan keluarga takut untuk makan daging babi saat ini, jadi kita sudah tidak beli babi lagi," ujar Selin salah satu warga Manado.

Pernyataan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara
Terkait masuknya ASF di Sulawesi Utara menjadi perhatian dari pemerintah provinsi.
Pemerintah mengatakan, ASF atau demam Babi ini bisa ditangani.
Hal ini disampaikan oleh Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey.
"Seperti penanganan COVID-19 lalu, bisa dikendalikan karena masyarakat tertib, nah kini (ASF) peternak juga mesti tertib," kata dia, Kamis (27/7/2023).
Olly Dondokambey menyebut dampak sosial dari virus tersebut cukup tinggi.
Itu karena peternak babi di Sulut adalah masyarakat.
"Bukan peternak skala besar tapi adalah masyarakat," katanya.
Kini, Pemprov Sulut tengah memikirkan langkah penanganan untuk kerugian yang dialami masyarakat.
Namun, pihaknya sangat berhati-hati.
"Mengeluarkan uang dari pemerintah daerah tidak gampang.
Ini yang sedang kita bahas mekanismenya untuk penanganan agar virus ini tak meluas sudah kita lakukan berkali-kali," kata gubernur.
Diketahui Virus ASF sudah masuk Sulut.
Hal itu diketahui setelah pemeriksaan sampel di Makassar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.