Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mutilasi di Sleman

Korban dan Pelaku Mutilasi di Slemen Saling Kenal di Satu Komunitas tak Wajar

Ternyata pelaku dan korban mutilasi di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ditengarai saling mengenal dan berada dalam satu komunitas medsos

Editor: Aswin_Lumintang
tribunjogja
Sosok Waliyin (rambut merah) pelaku yang memutilasi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Redho Tri 

TRIBUNMANADO.CO.ID, SLEMAN - Ternyata pelaku dan korban mutilasi di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ditengarai saling mengenal dan berada dalam satu komunitas media sosial.

Hanya memang aktivitas komunitas media sosial ini tidak wajar, sehingga terjadi unsur kekerasan yang berujung korban kehilangan nyawanya.

Terungkap bahwa korban R (20), mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang terjadi di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Data sementara kepolisian menyebutkan bahwa kronologi terjadinya mutilasi hingga berujung dibuangnya potongan tubuh korban di Sungai Bedog, Turi, Sleman.

Petugas menunjukkan lokasi penemuan potongan tubuh milik mayat diduga korban mutilasi di Turi Sleman, Rabu (12/7/2023) malam
Petugas menunjukkan lokasi penemuan potongan tubuh milik mayat diduga korban mutilasi di Turi Sleman, Rabu (12/7/2023) malam (TRIBUN JOGJA/AHMAD SYARIFUDIN)

Perkembangan terkini, dalam kasus ini, telah ditetapkan dua tersangka yakni W (29) dan RD (38).

W merupakan warga Magelang, Jawa Tengah yang bekerja di Yogyakarta.

Sedangkan RD berasal dari Jakarta.

Berikut ini kronologi lengkap mutilasi di Sleman:

1. Pelaku RD datang ke Yogyakarta, temui W dan R

Hasil pendalaman polisi, meski tidak berada di satu kota, antara pelaku dan korban saling mengenal.

Ketiganya aktif dalam sebuah grup komunitas media sosial.

 
Menjelang terjadinya mutilasi, RD yang tinggal di Jakarta datang ke Yogyakarta untuk bertemu W dan R.

Setelah RD tiba di Yogyakarta, W menjemput R dan ketiganya bertemu di kos W. 

“Setelah pelaku RD tiba di Yogyakarta, W lantas menjemput R dan mengajak berkumpul ke kos pelaku W,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi, saat jumpa pers, Selasa (18/7/2023), dikutip dari TribunJogja.

2. Korban dan pelaku diduga lakukan aktivitas tak wajar hingga R meninggal dunia

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved