Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian

Renungan Harian, Nehemia 9:1-15, Mengingat Kebaikan Tuhan

Renungan harian hari ini mengenai mengingat kebaikan Tuhan yang terdapat dalam Ibrani 2:1-4.

Editor: Tirza Ponto
Pixabay.com
Renungan harian hari ini mengenai mengingat kebaikan Tuhan yang terdapat dalam Ibrani 2:1-4. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan harian hari ini mengenai Mengingat Kebaikan Tuhan yang terdapat dalam Nehemia 9:1-15,

Tribunners,

Doa dan Firman adalah dua dasar pertumbuhan iman Kristen yang tidak tergantikan. Dengan membaca Firman Tuhan maka gereja dan umat Tuhan mengenal kehendak Tuhan untuk diterapkan dalam hidup mereka. Melalui doa, Tuhan menyatakan kuasa-Nya sehingga memampukan setiap anak Tuhan melakukan kehendak-Nya. Kebaikan Tuhan merupakan dasar dan alasan umat berdoa.

Bagi umat Israel, kebaikan Allah tak perlu dipertanyakan lagi. Sejak awal, Allah pencipta dan pemilik alam semesta (6) telah memilih dan mengikatkan perjanjian kekal dengan nenek moyang Israel (7-8). Kesetiaan Allah terhadap umat-Nya sepanjang sejarah inilah inti doa Israel.

Saat umat diperbudak di Mesir, Allah memakai Musa untuk menolong mereka keluar dari perbudakan itu dan memakai Yosua untuk membawa mereka ke Tanah Kanaan, tanah yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang mereka untuk mereka miliki.

Perjalanan padang gurun bukan perjalanan yang mudah, tiap saat mereka diperhadapkan dengan musuh yang mau menghancurkan mereka. Namun kesetiaan-Nya tidak pernah berkurang dan kekuatan-Nya tidak pernah memudar sehingga semua musuh dikalahkan. Allah bukan hanya memimpin dengan keperkasaan-Nya, Dia pun menurunkan Taurat sebagai tuntunan cara hidup umat yang berkenan kepada-Nya, ketika kelak mereka sudah menikmati Tanah Perjanjian (13-14).

Mengingat kembali kebaikan Tuhan di masa lampau harusnya menjadi pembangkit keinsyafan kita dari kegagalan-kegagalan dan ketidaksetiaan.

Tidak pernah ada masa dalam hidup kita di mana Tuhan lupa atau ingkar janji, maka seharusnya juga tidak ada alasan kita bertahan dalam kegagalan dan ketidaksetiaan. Oleh sebab itu, teruslah pandang kesetiaan Allah yang tak lekang oleh waktu, supaya setiap kenangan akan kebaikan-Nya, dapat mendorong kita semakin mendekat kepada Allah, sekalipun ketika kita gagal dan jatuh.

Haleluya. Tuhan Yesus menyertai kita.

Baca Berita Lainnya : Google News

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved