Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Banjir Bandang Korsel

Banjir Bandang di Korea Selatan, 24 Orang Tewas dan 10 Lainnya Hilang

Banjir bandang dan tanah longsor di Korea Selatan menyebabkan 24 orang tewas. Selain itu, 10 orang masih dalam pencarian.

Editor: Isvara Savitri
via Kontan
ILUSTRASI. Hujan deras selama tiga hari berturut-turut menyebabkan tanah longsor dan meluapnya sebuah bendungan di Korea Selatan yang mengakibatkan 7 orang tewas. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tak hanya di Indonesia, hujan deras juga melanda beberapa negara akhir-akhir ini, salah satunya Korea Selatan.

Selama tiga hari belakangan, hujan deras melanda Korea Selatan.

Hujan yang tak henti tersebut menyebabkan banjir bandang.

Banjir bandang disebabkan volume air di Bendungan Chungcheong Utara yang membludak tak dapat tertampung kembali.

Tak berhenti sampai di situ, longsor juga terjadi di sejumlah titik.

Data terbaru menyebut sebanyak 24 orang dilaporkan meninggal dunia akibat kejadian tersebut.

Baca juga: Presiden Jokowi Bahagia Relawannya Aman dan Tenang Jelang Pilpres 2024

Baca juga: Rating 10 Drakor Terbaru Juli 2023, Drama Korea Miraculous Brothers hingga Revenant Melonjak Naik

Selain itu, 10 orang hilang dan masih dicari hingga saat ini.

Mengutip dari Reuters, banjir dan tanah longsor yang menghantam Korea Selatan terjadi akibat tingginya curah hujan monsoon dengan intensitas sekitar 30 hingga 200 milimeter yang berlangsung semenjak tiga hari lalu.

Hujan monsun sendiri umumnya terjadi karena disebabkan pergerakan air lautan Samudra Hindia yang menguap di udara, lantaran terpengaruh siklus el nino.

dfbvngfkjbn
Banjir bandang dan tanah longsor melanda Korea Selatan akibat tingginya curah hujan monsoon dengan intensitas sekitar 30-200 milimeter yang berlangsung sejak tiga hari lalu.

Pergerakan ini yang kemudian menyebabkan uap air berhembus ke arah daratan. Uap air yang terkena suhu panas di daratan selanjutnya mengembun menjadi hujan yang lebat dan suhu yang lembab.

BMKG asal Seoul memprediksi apabila kondisi ini akan terus menimpa Korsel selama beberapa hari kedepan, guna mencegah bertambah nya korban jiwa Perdana Menteri Han Duck-soo menerjunkan para militer untuk melakukan misi penyelamatan darurat dengan mengevakuasi lebih dari 1.500 warga.

Tak hanya itu layanan kereta reguler nasional juga turut dihentikan pada pagi ini agar tak terdampak tanah longsor, karena khawatir apabila tanah longsor dan banjir banjir dapat memicu batu-batu yang berjatuhan ke rel sehingga mengancam keselamatan penumpang.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved