Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KKB Papua

KKB Papua Serang Pos TNI di Kampung Titigi Kabupaten Intan Jaya, 3 Prajurit Alami Luka Tembak

Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua kembali melakukan aksi penyerangan di Pos TNI Kampung Titigi Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.

Editor: Tirza Ponto
Youtube Tribun Timur
Ilustrasi KKB Papua - Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua kembali melakukan aksi penyerangan di Pos TNI Kampung Titigi Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua kembali melakukan aksi penyerangan.

KKB dilaporkan melakukan penyerangan di Kampung Titigi Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah, Selasa (4/6/2023).

Lokasi tepatnya yaitu di Pos TNI Satgas Pamtas Mobile Yonif Para Rider 330/TD.

Kejadian penyerangan tersebut terjadi pada pukul 11:45 WIT.

Baca juga: Ingat Kapten Philip Mark Mehrtens Pilot Susi Air? Kabarnya Kini Masih Jadi Tawanan KKB di Papua

Akso saling tembak antara KKB dan prajurit TNI pun di wilayah tersebut tak bisa dihindarkan.

Akibatnya tiga orang prajurit dikabarkan menjadi korban.

Dua prajurit yakni Prada B dan Pratu BAM yang merupakan personel Yonif PR 330/TD, mengalami luka tembak.

Selanjutnya saat proses evakuasi prajurit, seorang personel dari Satgas Elang Tindak Pasopati, Sertu RS, juga terkena tembak.

Tembakan terhadap Sertu RS mengenai body vest (rompi tubuh) dan masih dalam kondisi sadar.

Prada B mengalami luka tembak dibagian pinggang, dilaporkan telah dievakuasi dari Intan Jaya ke RSUD Mimika guna melakukan tindakan medis.

Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak terkait akibat insiden tersebut.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman saat dikonfirmasi belum memberikan keterangan. 

Komnas HAM: Pilot Susi Air yang Disandera OPM di Nduga Papua Masih Hidup

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyebut pilot Susi Air Philips Mark Methertens yang masih disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) kelompok Egianus Kogoya, masih hidup.

Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Bernard Ramandey.

Sementara negosiasi yang ditawarkan kelompok Egianus Kogoya kepada pemerintah Indonesia sudah melewati batas waktu.

"Dari beberapa informasi menyampaikan bahwa pilot (Susi Air) diperlakukan baik oleh kelompok sipil bersenjata di Nduga," ujar Frits saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (3/7/2023).

"Iya (Philips masih hidup)," sambung dia.

Kondisi saat ini, kata Frits, sangat mendesak.

Dia meminta pemerintah segera menunjuk seorang negosiator agar proses pembebasan Philips bisa berjalan dengan baik.

"Yang mendesak sekarang perlu ditunjuk negosiator oleh sipil bersenjata dan juga pemerintah," imbuh dia.

"Negosiator dibutuhkan untuk proses pembebasan," ujar Frits.

Sebelumnya, dilansir dari Kompas TV, TPNPB-OPM pimpinan Egianus Kogoya melalui media sosial mengancam akan menembak Philips pada Sabtu (1/7/2023).

Terkait ultimatum itu, Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri mengatakan, pihaknya tetap membangun komunikasi dengan keluarga Egianus Kogoya.

Tujuannya agar pihak keluarga menyampaikan kepada Egianus Kogoya untuk menahan emosi dan bisa berkomunikasi dengan aparat keamanan.

Selain itu, Mathius juga meminta Penjabat Bupati Nduga untuk membantu membebaskan sandera dari tawanan.

Philips disandera setelah pesawat yang dikemudikannya dibakar di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan, pada 7 Februari 2023.

Saat itu, pesawat tersebut mengangkut lima penumpang yang merupakan orang asli Papua (OAP).

Philips dan kelima OAP disebut sempat melarikan diri ke arah yang berbeda. Kelima OAP telah kembali ke rumah masing-masing.

Sementara itu, Philips masih disandera.

Baca juga: Pemda Papua Disebut Sedang Siapkan Uang Tebusan untuk Bebaskan Sandera Pilot Susi Air dari KKB

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com Kompas.com

Baca Berita Lainnya di Google News

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved