DBD di Sulut
Cara Unik Warga Sulawesi Utara Obati Penderita DBD Gunakan Kaki Anjing, Ternyata Ini Khasiatnya
Kaki anjing laris manis di musim penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Sulawesi Utara.
Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
TRIBUNMANADO.CO.ID - Belum usai masalah rabies, kini pemerintah Sulawesi Utara harus menghadapi permasalahan demam berdarah dengue (DBD) yang meningkat.
Namun uniknya, warga Sulawesi Utara punya cara sendiri untuk menyembuhkan penderita DBD.
Mereka menggunakan bahan tradisional yang tak pernah disangka banyak orang di luar sana.
Baca juga: Kasus DBD Meningkat, Warga Sulawesi Utara Buru Kaki Anjing, Dipercaya Bisa Tambah Trombosit

Warga menggunakan kaki anjing untuk mengobati DBD.
Mungkin cara tersebut sangat asing bagi warga di luar Sulawesi Utara namun itu nyata terjadi.
Sebab banyak yang sudah merasakan khasiatnya.
Kaki anjing laris manis di musim penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Sulawesi Utara.
Baca juga: Ini 6 Daerah di Sulawesi Utara yang Catatkan Angka Kematian Akibat DBD 2023, Terbanyak di Manado
Banyak warga yang berburu kaki anjing di pasar tradisional di Kota Manado.
Warga percaya khasiat kaki anjing dalam membantu penyembuhan DBD.
Agi, seorang penjual daging anjing di Pasar Karombasan. menuturkan banyak warga yang datang padanya mencari kaki anjing.
"Mereka ingin kaki anjing untuk saudara mereka yang kena DBD," kata dia, Senin (26/6/2023).
Baca juga: Selang Januari-Mei 2023 Terdapat 1120 Kasus DBD di Sulawesi Utara, 10 Orang Meninggal Dunia
Menurut dia, kaki anjing direbus dan airnya diambil kemudian diminumkan ke pasien DBD.
Air kaki anjing dipercaya berkhasiat menambah trombosit pasien.
Dari warga, ia memperoleh berbagai testimoni.
"Ada yang malah disuruh dokter," katanya.
Agi tidak memungut biaya bagi warga yang ingin kaki anjing untuk pengobatan.
Baginya, itu adalah amal.
"Meski banyak yang ingin dan ini komunitas menggiurkan, saya tak mau patok uang. Ada yang setelah sembuh lantas berterima kasih," katanya.
Ini 6 Daerah di Sulawesi Utara yang Catatkan Angka Kematian Akibat DBD 2023, Terbanyak di Manado
Warga Sulawesi Utara (Sulut) harus mewaspadai penyakit DBD.
Trennya terus meningkat.
Data Dinas Kesehatan Sulut, selang Januari-Mei 2023, terdapat 1120 kasus DBD di Sulut dengan jumlah kematian mencapai 10 orang.
Penderita terbanyak di Manado, yakni sebanyak 368 orang.
Pun jumlah kematian terbanyak di Manado, dengan 4 kasus kematian.
Tercatat pada April 2023, ada 63 kasus DBD di Manado.
Pada bulan berikutnya melonjak menjadi 89 kasus.
Angka penderita DBD di Minut juga tinggi, mencapai 222.
Meski demikian, angka kematian di sana masih nol.
Di Kabupaten Sangihe, angka DBD terbilang rendah dengan 31 kasus, namun kematian adalah yang tertinggi kedua dari Manado dengan 2 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sulut, Gysje Pontororing menuturkan, pihaknya berupaya menekan jumlah penderita dan korban meninggal akibat DBD.
"Berbagai langkah antisipasi sudah dilakukan," katanya, Senin (26/6/2023).
Menurut dia, Dinkes Sulut telah berkoordinasi dengan kabupaten dan kota untuk menyiapkan fasilitas kesehatan dan obat-obatan untuk menangani DBD.
Sosialisasi tentang pemberantasan sarang nyamuk dengan Gerakan 3 M juga dilakukan dengan rutin.
Pentingnya Gerakan 3M untuk Cegah Demam Berdarah
Sudah lama 3M digadang-gadang sebagai cara ampuh untuk menekan angka penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia.
Untuk menangani hal tersebut, diperlukan peran serta masyarakat untuk menekan kasus ini sangat menentukan.
Oleh karena itu, program 3M perlu dilakukan secara berkelanjutan sepanjang tahun, khususnya saat musim penghujan tiba. Program tersebut meliputi:
1. Menguras
Hal ini dilakukan dengan membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.
2. Menutup
Langkah ini dilakukan dengan menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sejenisnya.
3. Mengubur
Mengubur atau memanfaatkan kembali barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah.
Melansir laman Hello Sehat, cara yang paling utama untuk mencegah penyebaran DBD adalah dengan mengusahakan agar kita tidak digigit nyamuk Aedes aegypti.
Hal bisa dilakukan dengan menjaga lingkungan tetap bersih, juga menggunakan penangkal nyamuk agar tidak berkembang biak di rumah.(*)
Data Kasus DBD Tahun 2024 di Manado, Terbanyak Kecamatan Mapanget, Terendah Bunaken Kepulauan |
![]() |
---|
DBD di Kota Manado 591 Kasus pada 2024, 2 Orang Warga Meninggal Dunia |
![]() |
---|
168 Kasus DBD Sepanjang 2023 di Kotamobagu Sulut, Ini Daftar Kelurahan yang Paling Banyak |
![]() |
---|
Hingga Maret 2024, Ada 166 Kasus DBD di Minahasa Sulut, Tondano Utara dan Pineleng Tertinggi |
![]() |
---|
Sepanjang Tahun 2024 Ada 43 Kasus DBD di Bitung Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.