Penemuan 4 Kerangka Bayi
Perempuan Ini Dicurigai Lakukan Hal Terlarang dengan Ayah Kandung, Diduga Pemilik 4 Kerangka Bayi
Terkait hubungan perempuan inisial E dan ayahnya. Berikut info lengkap, kronologi, cerita dari warga, keterangan kepolisian dan pemerintah setempat.
Kandungan itu diduga hubungan gelap antara anak dan bapak yang kejadiannya sekitar 12 tahun lalu.
Menurut pemilik tanah tempat ditemukannya kerangka bayi, Prasetyo Tomo (42) mengatakan, bapak dari E masih memiliki hubungan saudara dengannya dan sempat tinggal di sebuah gubug di tanah miliknya.
"Waktu ketemu ada kerangka ini, dia katanya sedang mancing di seberang sungai.
Kemudian pergi pas tanya warga ada ramai-ramai apa," jelasnya. (TribunJateng.com)
Info dari Warga Tentang Perempuan Inisial E
Menurut pengakuan warga setempat, yaitu T (35) mengatakan kalau terduga E (25) dikenal pribadi yang terbuka dan sering ikut kumpulan.
"Sering bantu-bantu masak, kadang main-main sama anak-anak kecil di sini pernah main sama anak saya juga."
"Orangnya bergaul, belanja biasa, pulang kayak biasa saja," ungkapnya.
Perilaku E berubah setelah adanya penemuan kerangka bayi dan langsung tidak dapat ditemui.
Warga di Kelurahan Tanjung sudah tidak bisa menutupi fakta apabila E pernah melahirkan pada 12 tahun lalu.
"Itu hasil hubungan sama bapak kandungnya, 12 tahun lalu.
Makanya sempat diusir sama warga sehingga Ibu E sempat pindah-pindah kontrakan," jelasnya.
Ia mengatakan hasil hubungan terlarang antara E dengan bapak kandungnya itu lalu diadopsi oleh warga Semarang.
Menurut warga anak pertama yang lahir dan besar itu diadopsi orang Semarang yang saat ini sudah kelas 5 SD.
Pihaknya menjelaskan kalau warga melihat dalam waktu yang belum lama ini E sempat terlihat gemuk.
"'Belum terlalu lama, gemuk banget badannya.
Terus setelah itu kurus lagi, cuma saya juga tidak terlalu yakin itu hamil apa tidak," jelasnya.
E biasa bersama dengan ayah kandungnya di Gubug yang berdiri di lahan milik Tomo (47).
Diadopsi Warga Semarang
Satreskrim Polresta Banyumas memburu keberadaan ayah dari E terduga pemilik empat kerangka bayi yang ditemukan di lahan RT 1 RW 4 Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas
Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi mengatakan tengah melakukan pencarian terhadap ayah dari E.
Keberadaan ayah dari E saat ini masih belum diketahui keberadaanya paska ditemukan kerangka-kerangka bayi itu.
"Apakah ini saudari E bertindak sendiri atau ada desakan dari orang lain, dan sampai sejauh ini belum ada penetapan tersangka, namun ada pengakuan dari saudari E yang akan kami cocokan secara ilmiah," terangnya dikutip dari Tribunbanyumas.com, Sabtu (24/6/2023).
Menurut pengakuan warga setempat, yaitu T (35) mengatakan kalau terduga E (25) memang dianggap punya hubungan khusus dengan ayahnya melebihi bapak dan anak.
Perilaku E berubah setelah adanya penemuan kerangka bayi tersebut dan langsung tidak dapat ditemui.
Warga di Kelurahan Tanjung sudah tidak bisa menutupi fakta apabila E pernah melahirkan pada 12 tahun lalu.
"Itu hasil hubungan sama bapak kandungnya, 12 tahun lalu.
Makanya sempat diusir sama warga sehingga Ibu E sempat pindah-pindah kontrakan," jelasnya.
Ia mengatakan hasil hubungan terlarang antara E dengan bapak kandungnya itu lalu diadopsi oleh warga Semarang.
Anak pertama yang lahir dan besar itu diadopsi orang Semarang yang saat ini sudah kelas 5 SD.
Bahkan warga sempat melihat dalam waktu yang belum lama ini E sempat terlihat gemuk.
"'Belum terlalu lama, gemuk banget badannya," jelasnya.
Cerita Ketua RT 1 RW 4
Ketua RT 1 RW 4 Kelurahan Tanjung, Purwokerto Selatan, Saryono menceritakan riwayat lahan kosong tersebut dulunya pernah berdiri sebuah gubuk.
Gubuk itu dulu dihuni oleh dua orang, yaitu seorang Ayah dan anak perempuannya.
"Tanah kosong dari dulu, sebelumnya ada gubuk biasa yang ditinggali.
Pada saat itu gubuknya ditinggali oleh bapak dan anak perempuan," jelasnya.
Ketua RT mengatakan tidak ada curiga dengan aktifitas keluarga tersebut.
"Mereka tinggal berdua saja, dan tertutup.
Tapi mereka warga asli Purwokerto.
Tapi suami sudah tidak tinggal bareng lagi dengan Istri.
Mereka pindah sejak awal 2023 tapi pindahnya masih di satu kelurahan," terangnya.
Ia mengatakan keduanya antara bapak dan anak itu menempati gubuk tersebut atas seijin pemilik tanah.
"Dia itu dapat ijin tinggal sama si pemilik tanah situ.
Warga dan ketua RT tidak menaruh curiga akan aktivitasnya," ungkapnya.
Sebelumnya sempat diberitakan polisi kembali menemukan tiga diduga kerangka bayi di kebun pinggir sungai, Kelurahan Tanjung RT 1 RW 4, Kecamatan Purwokerto Selatan, Rabu (21/6/2023).
Kerangka pertama ditemukan pertama kali Kamis (15/6/2023) lalu sehingga total ada 4 kerangka.
Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi mengatakan betul ada 3 kerangka manusia lagi yang ditemukan sehingga total ada empat. (jti)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Inses Dengan Ayah Kandung, Ini Kesaksian Warga Soal Wanita Pemilik Kerangka Bayi di Purwokerto
Baca berita-berita terbaru Tribun Manado di: Google News
Baca juga: Heboh Penemuan 4 Kerangka Bayi, Mulai Terungkap Siapa yang Punya, Polisi Tangkap Perempuan Inisial E
Heboh Ada Sosok Guru Spiritual yang Menghasut Seorang Dukun Membunuh 7 Bayi Hasil Hubungan Gelap |
![]() |
---|
3 Fakta Baru Kasus Penemuan Kerangka Bayi di Banyumas, Ternyata Hasil Hubungan Terlarang |
![]() |
---|
Update Kasus Penemuan 4 Kerangka Bayi di Banyumas, Diduga Hasil Hubungan Gelap Ayah dan Anak |
![]() |
---|
Terungkap Pengakuan Wanita Muda Pemilik 4 Kerangka Bayi di Banyumas, Melahirkan Sejak Umur 14 Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.