Tabungan Murid Ratusan Juta Rupiah
Tak Mampu Kembalikan Uang Tabungan Siswa, Oknum Guru-guru di Pangandaran Minta Bantuan Pemda
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan bahwa guru yang memiliki hutang uang tabungan untuk secepatnya dikembalikan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus tabungan murid SD di sejumlah sekolah di Pangandaran kini ditangini pemerintah setempat.
Diketahui Bupati Pangandaran membentuk tim khusus untuk mengusut kasus tabungan murid SD yang mendek.
Sejumlah nama guru yang menggunakan uang tabungan murid SD sudah dikantongi pemerintah.

Ada sejumlah sekolah di Kecamatan Cijulang dan Kecamatan Parigi yang terlibat kasus ini, yaitu Kecamatan Cijulang dan Kecamatan Parigi.
Setiap guru atau pihak sekolah yang terlibat dalam kasus ini diminta untuk bertanggung jawab.
Mereka diminta segera mengembalikan uang tabungan murid.
Seperti yang disampaikan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, bahwa guru yang memiliki hutang uang tabungan untuk secepatnya dikembalikan.
"Jangan melempar masalah ke pemerintah (Pemda)," ujar Jeje kepada sejumlah wartawan di Setda Pangandaran beberapa hari lalu.
Hal itu disampaikan, karena memang sebelumnya mereka sempat meminta bantuan ke Pemda untuk melunasi hutang.
"Kan, sebetulnya mereka (pihak sekolah) sempat patunjuk tunjuk siapa yang salah dan siapa yang benar. Termasuk kata komite, saat meminjam pihaknya tidak dilibatkan," katanya.
"Saya bilang, disintegrasi sekolah itu adalah otonomi sekolah. Di mana, ada sekolah dan komite sekolah," ucap Jeje.
Menurutnya, kalau pengelola uang tabungan berjalan dengan baik tentu tidak akan terjadi hal seperti ini.
"Kita ikut campur, karena ini sudah menjadi persoalan di masyarakat. Makanya, kita turun untuk menyelesaikan persoalan ini," ujarnya.
Baca juga: Wakil Ketua Koperasi Ungkap Siapa Saja yang Pinjam Tabungan Murid Miliaran Rupiah di Pangandaran
Orangtua Murid yang Uang Tabungan Siswanya Belum Dikembalikan Diminta Lapor Polisi
Kasat Reskrim Polres Pangandaran, AKP Luhut Sitorus mengimbau pada warga yang uang tabungan murid di sekolah belum dikembalikan oleh pihak sekolah untuk silahkan melapor.
"Imbauan saya, agar orang tua siswa yang pernah menabung di sekolahnya dan sampai sekarang belum dikembalikan silahkan datang ke Sat Reskrim Polres Pangandaran," ujar Luhut kepada sejumlah wartawan di ruangan kantornya, Rabu (21/6/2023) siang.
Imbauan ini dilakukan, supaya pihaknya bisa mendata siapa-siapa saja orang tua yang menjadi korban yang uang tabungannya mandek di sekolah.
Menanggapi kemungkinan ada ketakutan orang tua murid yang melapor, sebenarnya orang tua tinggal datang koorperatif ke Polres Pangandaran.
"Nanti, kalau memang dari pihak sekolah mau mengembalikan. Tentu, uang tabungan yang bersangkutan akan terdata dan akan dikembalikan," katanya.
Tapi, kalau tidak terdata tentu nanti akan terlewatkan jika memang ada niat atau usaha pihak sekolah untuk mengembalikan uang tabungan ini.
"Jangan sampai, pihak sekolah berbicara sudah beres tapi ternyata masih ada orang tua yang tabungannya belum dikembalikan. Karena, awalnya tidak terdata atau lapor ke Polres Pangandaran."
"Untuk itu, segeralah melapor ke Polres Pangandaran," ucap Luhut.
Menanggapi soal koperasi, saat ini pihaknya masih fokus mendata para orang tua murid yang uang tabungannya belum dikembalikan.
"Kita fokus ke guru, biar kita punya pegangan dan sebenarnya berapa sih jumlah total kerugiannya. Karena memang, orang tua murid ini nilai tabungannya bervariasi," ujarnya.
Seperti, lanjut Ia, ada yang tabungannya senilai Rp 62 juta tapi itu sebagian nilainya sudah ada pengembalian dari pihak sekolah.
"Karena, mungkin ada guru yang meminjam uang tabungan mencicil ke koperasi dan dari pihak koperasi diserahkan ke pihak sekolah dan pihak sekolah menyerahkan ke orang tua murid," kata Luhut.
Ada Guru yang Sudah Memberikan Jaminan
Wakil Ketua Koperasi Tugu Cijulang Sobirin menyebut ada sejumlah guru yang memiliki utang sudah memberikan jaminan kepada koperasi.
"Sekarang memang sudah diupayakan, sebagian ada yang memberikan jaminan," ujar Sobirin kepada sejumlah wartawan di satu ruangan kantor koperasi tugu Cijulang, Rabu (21/6/2023) siang.
Namun, pihaknya melaksanakan konsultasi dengan pihak notaris untuk mengambil jaminan tersebut.
"Tentu, akhirnya sampai ke penyitaan aset miliknya. Tapi, pihaknya membuat dulu semacam surat pengakuan hutang (SPH) baru untuk meminta jaminan," katanya.
Sementara, awal perjanjian pinjaman dengan para nasabah yang merupakan guru yaitu dengan membuat SPH.
"Kita punya SPH, begitu kredit kan dibuat SPH. Tentu, dengan perjanjian bulan, angka itu jelas. Tapi, akhirnya mereka malah gitu," ucap Sobirin.
"Apalagi, semenjak pembayaran gaji nontunai, mereka enggan untuk setor ke kita. Jadi, itu terkait dengan mental mereka," ujarnya.
Sebelumnya, Sobirin mengaku pascaorang tua murid banyak yang menagih uang tabungan anaknya, banyak yang menagih ke Koperasi Tugu Cijulang.
"Terutama dari SD atau sekolah, dari sekolah kemudian disampaikan kepada orang tua bahwa uang tabungannya berada di koperasi. Akhirnya, orang tua juga banyak yang datang ke kita," katanya. (*)
(Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna)
Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Tabungan Murid 35 SD di Pangandaran, Begini Perkembangan Kasusnya
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Baca Berita Tribun Manado Terbaru DI SINI
Baca Berita Lainnya di Google News
tabungan
murid
ratusan juta rupiah
sekolah dasar
Berita Viral
TRIBUNMANADO.CO.ID
Tribun Manado
Pangandaran
Segini Total Uang Tabungan Siswa SD di Pangandaran Belum Dikembalikan, Tiga Koperasi Siap Jual Aset |
![]() |
---|
Akhirnya Terungkap, Tabungan Siswa SD Pangandaran Ternyata Capai Rp5 M, Dipinjam Guru dan Pensiunan |
![]() |
---|
Hasil Rapat Terkait Tabungan Ratusan Juta Rupiah Siswa SD di Pangandaran: Langkah Penyelesaian |
![]() |
---|
Nama-nama 28 Kepala Sekolah yang Dipanggil Bupati, Bahas Kasus Tabungan Murid SD Hilang |
![]() |
---|
Daftar 36 Pejabat yang Dipanggil Rapat Terkait Tabungan Murid yang Belum Dikembalikan Pihak Sekolah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.