Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kepsek Gelapkan Dana Koperasi

Terungkap, Uang Koperasi Digelapkan Kepsek Buat Bangun Rumah Mewah 2 Tingkat, Senilai Rp 2,3 Miliar

Akhirnya terungkap, uang Koperasi KPRI Tegar dipakai mantan kepala sekolah untuk membangun rumah pribadi.

|
Editor: Erlina Langi
Kolase Foto via TRIBUNJATIM.COM/NURAINI FAIQ
Akhirnya terungkap, uang Koperasi KPRI Tegar dipakai mantan kepala sekolah untuk membangun rumah pribadi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Marak soal uang tabungan koperasi sekolah juga terjadi di Surabaya.

Ternyata uang Koperasi KPRI Tegar dipakai mantan kepala sekolah untuk membangun rumah pribadi.

Hal tersebut diakui oleh Kepsek sejumlah SD negeri di Surabaya, H Muhammad Iskak bahwa telah menggelapkan dana Koperasi KPRI Tegar.

Tak tanggung-tanggung, uang yang dipakai senilai kurang lebih Rp 2,3 miliar.

Dalam pengakuannya, dana milik ratusan guru SD tersebut digunakan untuk membagun rumahnya yang megah, dua lantai.

Rumah hasil penggelapan dana Koperasi Tegar tersebut berlokasi di Wonorejo, Rungkut, Surabaya.

Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Tabungan Murid 35 SD di Pangandaran, Begini Perkembangan Kasusnya

21c56ds8zx
Pensiunan Kasek H Muhammad Iskak saat menemui guru-guru SD di rumahnya, Wonorejo, Rungkut, Surabaya, Rabu (21/6/2023).

Pada Rabu (21/6/2023) siang tadi, rumah ukuran besar itu didatangi ramai-ramai setidaknya 75 guru SD.

Mereka datang dengan didukung langsung Wakil Wali Kota Surabaya Armuji. Mereka menagih dana koperasi milik para guru itu. Iskak yang sebelumnya dicari-cari para guru tak pernah mau keluar rumah. Rabu siang tadi keluar menemui para guru.

"Kami percaya karena Pak Iskak adalah kepala sekolah kami. Banyak guru yang menyimpan deposito dan simpanan sukarela ke Koperasi Tegar yang dipimpin Pak Iskak," kata Anselmus, salah satu korban guru SD.

Ada yang menaruh deposito ke Koperasi Tegar sampai Rp 75 juta. Rata-tata Rp 10 juta sampai Rp 20 juta.

Belum lagi yang menyerahkan simpanan sukarela. Kalau dihitung total saat ini ada Rp 2,8 miliar uang anggota koperasi dari para guru SD ini.

Saat ditemui, Iskak mengakui bahwa dirinya menggunakan uang milik anggota koperasi itu. Tapi sudah dia cicil untuk mengembalikan dana koperasi. Saat ini sisa Rp 2,3 miliar.

"Waktu sepuluh tahun saya jadi bendahara. Saya pakai dulu buat bangun rumah dan pasar," jelas Iskak.

Pengakuan ini membuat jengkel para guru. Seakan tidak merasa bersalah.

Anselmus bersama korban koperasi Tegar membentuk paguyuban penagih dana KPRI.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved