Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pencegahan ASF di Sulut

Puluhan Ternak Babi Mati di Kepulauan Sangihe, Golfried Pella Tepis Soal Penyebaran Virus ASF

Puluhan ternak babi dikabarkan mati di Kepulauan Sangihe. Hingga saat ini penyebab pasti masih diselidiki karena menunggu hasil lab.

Penulis: Nelty Manamuri | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/HO
Ilustrasi ternak babi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, SANGIHE – Puluhan ternak babi di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, diserang penyakit misterius hingga mengakibatkan kematian.

Hal ini meresahkan masyarakat.

Tak hanya merugikan pedaganag, warga juga mulai khawatir tentang virus demam afrika atau African Swine Fever (ASF).

"Ada sekitar 30 ekor babi yang mati dalam dua pekan ini, kami sendiri tidak tahu apa penyebabnya. Ada yang masih sakit sempat dipotong sedangkan yang terlanjur mati langsung ditanam," ungkap salah satu warga.

Sementara itu Kadis Pertanian Sangihe, Golfried Pella, tidak menepis adanya kasus kematian puluhan babi tersebut.

Namun, pihaknya masih belum bisa menyimpulkan penyebab kematian puluhan babi itu.

“Benar ada kasus puluhan ternak babi mati mendadak. Kami sudah turun di wilayah Tahuna Barat dan sudah lakukan penyemprotan di beberapa kandang peternak sekaligus memberi suntikan. Hanya saja untuk jenis penyakit kami belum tahu pasti karena sampel masih diselidiki di laboratorium di Manado,” ungkap Golfried Pella, Kamis (22/6/2023).

Di sisi lain, Golfried Pella menepis tentang kekhawatiran masyarakat terhadap virus ASF.

Menurutnya, jika ada ternak babi sakit yang sempat dipotong dan dikomsumsi, tidak akan berpengaruh kepada manusia.

“Dampak demam afrika hanya khusus untuk babi, tidak berpengaruh kepada manusia. Apalagi sampai saat ini virus demam afrika belum ada di Sangihe bahkan di Sulut. Begitu pula ketika ada babi yang sakit lalu dipotong untuk dikonsumsi, juga tidak berbahaya bagi manusia,” terang Golfried Pella.

Baca juga: Sinopsis Drama Korea, Dibintangi Anna Cathcart dan Choi Min Young, Kisah Remaja Mengejar Cinta

Baca juga: Lirik dan Terjemahan Lagu Flower - Jisoo - Bahasa Korea ke Indonesia

Steve Kepel Tegaskan Sulawesi Utara Masih Aman Virus ASF

Sekprov Sulut Steve Kepel menegaskan, Sulut masih aman virus ASF.

"Hingga saat ini, Sulut masih aman," kata dia Kamis (22/6/2023).

Kendati demikian, pihaknya waspada penuh. Dikarenakan virus ASF sudah masuk ke sejumlah daerah di pulau Sulawesi.

"Kita terus meningkatkan kewaspadaan, jangan sampai babi dari luar masuk di Sulut," katanya.

fgnghnjmhgkmn
Ilustrasi ternak babi.

Kepel mengatakan, pos pemeriksaan terus disiagakan di perbatasan Bolmut dan Bolsel.

Ia menuturkan, babi mati di Minsel dan Mitra dipastikan bukan karena virus ASF.

Hal itu dipastikan setelah melalui pemeriksaan di lab.

"Bukan karena virus ASF," katanya.

Plt Kadis Pertanian dan Peternakan Sulut Nova Pangemanan menyatakan, penjagaan di perbatasan Bolmut dan Bolsel kian ketat.

Baca juga: Stefanus Vreeke Runtu Berpulang, Partai Golkar Sulawesi Utara Berduka Cita

Baca juga: Keberuntungan dan Duka Inzaghi saat Pindah dari Juventus ke AC Milan, Allegri Dituding Penyebab

Ada dokter hewan yang siaga 1 kali 24 jam.

"Langkah cepat dilakukan dengan dokter hewan standby 1×24 jam di wilayah masuk dan lintas lewat, langsung mengambil sampel di kirim ke maros,” ujarnya.

Ia menuturkan, langkah lainnya adalah menggencarkan pengambilan uji sampel. Sebanyak 1600 ekor babi di desa Kanonang Minahasa dinyatakan negatif setelah melalui uji sampel.

"Pun sampel peternak di wilayah Dumoga yang akan dikirim ke provinsi Kalteng berjumlah 230 ekor negatif ASF," katanya.

Menurut dia, masyarakat tak perlu takut mengkonsumsi daging babi.

Sekprov Sulut Steve Kepel
Sekprov Sulut Steve Kepel (Arthur Rompis/Tribunmanado)

Sebab virus tersebut bukan penyakit Zoonosis.

"Zoonosis merupakan penyakit yang secara alami dapat menular dari hewan vertebrata ke manusia atau sebaliknya. Namun ASF bukan termasuk penyakit tersebut,” tegasnya.(*)

(Tribunmanado.co.id/Nelty Manamuri/Arthur Rompis)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved