Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tabungan Murid SD di Pangandaran

Siswa-siswa SD Menabung Hingga Miliaran Rupiah, Saat Mau Lulus Uang Belum Diberikan Pihak Sekolah

Uang tabungan siswa-siswa SD di Pangandaran yang mencapai miliaran rupiah belum dikembalikan. Pemerintah turun tangan untuk selesaikan masalah.

|
Kolase/HO
Heboh tabungan siswa SD capai miliaran rupiah di Pangandaran. 

Tim khusus ini, kata Jeje, akan diketuai oleh inspektur inspektorat yang diwakili Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran.

Kemudian tim khusus berisikan sekertaris Kabag hukum, satu orang penggiat hukum yang sudah dipercaya dan beberapa orang lainnya.

"Setiap dua Minggu, kita akan ada evaluasi dan berbicara langsung mengenai langkah-langkah selanjutnya," katanya.

Tugas Tim Khusus

Tim khusus ini nantinya akan menginventarisir berbagi dasar persoalan yang ada di setiap sekolah.

Sebelumya, Bupati Jeje mengundang sejumlah kepala sekolah dasar (SD) dan pejabat dari satuan pendidikan.

Hal tersebut dilakukan buntut dari kasus atau permasalahan tabungan murid yang mandeg di beberapa SD di Kabupaten Pangandaran.

Pantauan Tribunjabar.id, rapat koordinasi Bupati Pangandaran dengan kepala sekolah SD dilaksanakan secara tertutup di Aula Setda Pangandaran.

Penyebab Tabungan Murid Belum Dikembalikan

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata juga mengungkap apa sebenarnya yang menjadi kendala atau penyebab uang tabungan murid belum kembali kepada orangtua.

Menurutnya, ada beberapa hal yang menjadi persoalan uang tabungan murid kelas 6 belum dikembalikan pihak sekolah.

"Yaitu, akibat Pandemi Covid-19 tahun kemarin dan adanya sistem penggajian PNS guru dengan sistem digital," katanya.

Dari beberapa sekolah di Kecamatan Cijulang dan Kecamatan Parigi ada yang setengah lancar, ada yang tidak lancar dan ada yang macet sekali.

Di Kecamatan Cijulang, macetnya itu banyak yang berada di guru dan ada juga yang di koperasi.

"Tapi, di Kecamatan Parigi, sekitar 99 persen berada di koperasi. Sementara saat berada di koperasi, itu disimpan pinjamkan dan akhirnya macet. Yang meminjam, itu anggota koperasi yang kebanyakan guru yang sudah pensiun," ucap Jeje.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved