Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gunung Lokon Tomohon

Tak Hiraukan Teguran Pemerintah, Pembangunan Gedung Permanen di Kaki Gunung Lokon Tomohon Berlanjut

Aktivitas Gunung Lokon tengah meningkat. Meski begitu, pekerja bangunan di kaki Gunung Lokon tak menghiraukan imbauan pemerintah.

|
Penulis: Hesly Marentek | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/Hesly Marentek
Aktivitas pembuatan bangunan permanen di kaki Gunung Lokon, Tomohon, Sulawesi Utara, Rabu (14/6/2023). 

Untuk status bahaya, sejauh ini masih sama yakni, di level II atau waspada.

Namun, menurut Kachfi bisa saja status Gunung Lokon ditingkatkan apabila terus menunjukan peningkatan aktivitas.

"Status bahaya masih di level II. Namun jika terus ada peningkatan aktivitas Gunung, status akan ditingkatkan," terangnya.

Ia menambahkan, jarak aman yakni 1,5 kilometer dari kawah.

Baca juga: Lirik Lagu dan Terjemahan Bahasa Indonesia Why Are Sundays So Depressing - The Strokes

Baca juga: Sosok Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani, Anggota Keluarga Kerajaan Qatar yang Beli Manchester United

"Kita sudah koordinasi dengan Pemkot Tomohon dan Polres Tomohon agar tidak ada aktivitas di jarak 1,5 kilometer dari kawah," tambahnya.(*)

Pernah Meletus pada Tanggal 14 Juli 2020, Ada 10 Ribu Warga Mengungsi

Gunung Lokon merupakan gunung di dekat Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara.

Pernah meletus pada 14 Juli 2020.

Akibat dari letusan tersebut, lebih dari 10.000 warga di beberapa desa, di antaranya Kinilow, Tinoor, dan Kakaskasen mengungsi ke Tomohon atau Manado.

Dilansir dari wikipedia, tanggal 10 Juli 2011 sebelum meletus Gunung Lokon mulai menunjukkan aktivitas sejak 18 Juni 2011.

Minggu, 10 Juli 2011 status gunung ini telah ditingkatkan dari Siaga menjadi Awas oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi.

Gunung Lokon di Sulawesi Utara meletus pada Kamis (14/7/2011) pukul 22.45 WIB ()

Pada Kamis, 14 Juli 2011 pukul 22:45 WITA gunung Lokon di kawah Tompaluan meletus dengan lontaran material pijar, pasir, dan hujan abu setinggi sekitar 1.500 meter.

Selanjutnya, letusan kembali terjadi pada Jumat dini hari sekitar pukul 01.30 Wita dengan lontaran material vulkanik setinggi 600 meter.

Sedikitnya dalam sehari setelah letusan telah dua warga meninggal sebagai akibat tidak langsung dari letusan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved